Chapter 11 - Murid baru

6.3K 366 3
                                    

Jangan lupa pencet bintang nya cintaa

Hari ini Elisa bangun lebih pagi karena ia tidak mau kesiangan lagi, apalagi hari ini adalah hari senin yang dimana semua sekolah mengadakan upacara bendera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Elisa bangun lebih pagi karena ia tidak mau kesiangan lagi, apalagi hari ini adalah hari senin yang dimana semua sekolah mengadakan upacara bendera. Elisa sudah siap dengan seragam yang membalut tubuhnya. Ia pun memasukan buku ke dalam tas sesuai jadwal pelajaran. Elisa menuju ke dapur, ia akan memasak untung saja kemarin ia sudah belanja membeli kebutuhan pokok dan camilan. Terlihat kulkas yang kosong kini sudah penuh dengan berbagai makanan.

Elisa sudah mengambil bahan-bahan lalu mulai memasak, ia berencana membuat nasi goreng seafood. Elisa yang asli mungkin tidak bisa memasak untung saja Elisa yang sekarang bisa memasak karena ia merupakan anak kos yang harus serba bisa. Mengingat masa lalunya Elisa jadi merindukan ayah dan bundanya, di sini ia tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua karena kedua orang tua Elisa yang asli sudah tiada. Semoga ayah dan bunda tidak berlarut dalam kesedihan setelah kepergiannya. Masakan Elisa kini sudah jadi ia menuangkan nasi goreng seafood ke dalam kotak bekal lalu memasukkan ke dalam tas, sisanya ia tuangkan ke dalam piring lalu mulai memakannya. Setelah selesai sarapan Elisa bersiap untuk pergi ke sekolah, ia mengambil tas lalu membuka pintu apartemen. Setelah keluar ia melirik pintu apartemen di sebelahnya, Elisa ingin berangkat bersama Samudra namun ia takut pemuda itu tidak suka kepadanya karena sering menumpang. Elisa pun memutuskan untuk naik angkutan umum.

Tidak terasa kini Elisa sudah sampai di sekolah, ia mulai berjalan ke kelasnya. Terlihat lapang sudah mulai ramai karena sebentar lagi upacara. Sesampainya di kelas ia segera menyimpan tas nya lalu pergi ke lapangan. Terlihat di depan sana Lova melambaikan tangannya menyuruh Elisa untuk menghampirinya. Elisa sudah masuk ke dalam barusan dan upacara pun berjalan dengan khidmat. Saat menyanyikan Indonesia raya dan para murid yang sedang hormat, tiba-tiba di barisan paling belakang ada siswi yang pingsan. Petugas PMR yang melihat itu menghampiri gadis itu, namun pergerakan mereka kalah cepat dengan seorang pria yang sudah menggendong gadis itu lalu berjalan menuju UKS. Para siswi di sekitarnya terdengar berbisik melihat kejadian itu.

"Wah bukannya dia murid baru ya."

"Iya baru masuk."

"Tumben banget ketua osis mau gendong cewek."

"Lo gak tau ya mereka itu sahabatan."

"Bukan sahabat lagi udah pacaran tuh."

"Wah yang bener gue baru tau."

Elisa mengabaikan mereka yang berisik toh bukan urusannya pikir Elisa. Tak terasa upacara sudah selesai, para murid masuk menuju kelas masing-masing. Elisa dan Lova berjalan memasuki kelas. Ketika Elisa mulai masuk ke kelas semua teman sekelasnya menatap Elisa. 'kenapa mereka semua liatin gue' pikir Elisa dalam hati. Elisa dan Lova pun duduk di bangku mereka.

"Tumben banget mereka gak bolos." ucap Lova sambil melihat ke Samudra dkk.

"Iya mungkin bosen bolos mulu." ucap Elisa asal

"Ngaco kamu."

"Lova tadi nyadar gak mereka liatin gue pas kita masuk."

"Iya mereka liatin kamu."

"Kenapa? "

"Mungkin karena- "

"Pagi anak-anak."

Ucapan Lova terpotong karena pak Bambang memasuki kelas bersama seorang siswi sepertinya murid baru. Tak berselang lama Atlas masuk dan izin duduk di bangku nya.

"Pagi pak." ucap seluruh murid serentak.

"Kalian kedatangan murid baru tapi sepertinya kalian tidak asing dengan murid ini karena dulunya sekolah di sini, silahkan perkenalkan diri kamu barangkali teman kamu ada yang lupa nama kamu." ujar pak Bambang

"Hai teman-teman nama aku Mira Evania Quella senang bertemu lagi."

"Baik Mira silahkan duduk di tempat yang kosong."

"Baik pak."

'Dia kan protagonis wanita kok udah pindah lagi belum juga setahun apa alur ceritanya mulai berubah ya semenjak kedatangan gue' pikir Elisa dalam hati.

******

Makasih yang udah baca cerita aku semoga kalian suka yaa

kalo ada typo atau saran kirim di kolom komentar

Change the flow of the antagonist's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang