03 - Berangkat sekolah sebagai seorang gadis

271 17 1
                                    

Aku membuka pintu pelan-pelan. Kemudian mendorong celah dari pintu sedikit demi sedikit.

Krieet..

"Uhm.. Nagi.. Gi-gimana? Cocok ngga..?"

Aku menunjukkan penampilan baruku di hadapan Nagi, setelah usaha keras yang telah kulakukan tadi.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu ketika aku berdebat dengan diriku sendiri di dalam kamar. Pada akhirnya, aku memberanikan diri untuk mengenakan seragam perempuanku, kemudian menunjukkannya pada Nagi.

Kuharap ini tidak terlihat aneh..

Ini SANGAT memalukan.. Aku bahkan tidak sanggup untuk melihat sedikitpun ke arah Nagi, aku takut untuk melihat ekspresi wajahnya.

Apalagi rok nya sangat pendek, dan seragamnya agak ketat. Apa hal ini disebabkan oleh dadaku?

"Nagi..? Kenapa bengong oi!"

"A-argh!?"

Argh? Ucapan macam apa itu? Apakah itu adalah ungkapan jijik dari Nagi?

Aku lantas menatap kebawah, aku merasa semua rasa percaya diriku seperti hancur dalam seketika.

Aku tahu wajahku yang sekarang itu terlihat cantik, tapi.. Mau bagaimanapun, aku itu masih seorang laki-laki. Itu adalah fakta yang mustahil untuk dibantah.

Aku-

"IMUT!"

Teriakan Nagi sungguh mengejutkanku. Sebelum aku sempat untuk berpikir buruk lebih jauh, ia langsung berbicara dengan cepat. Seolah berusaha untuk membantah semua pikiran buruk yang kupikirkan barusan.

Apa dia menyadari ekspresi khawatirku?

Aku tersenyum tipis.

Benar-benar Nagi sekali ya..

"Imut?"

Eh-!? Bentar..? Bentar, bentar, bentar!!

A-aku tadi tidak salah dengar kan? Dia bilang i-i-i.. IMUT!? Bukan cocok???

"I-imut? Aku?"

Aku menunjuk ke arah diriku sendiri. Aku masih tidak yakin dengan ucapan yang kudengar barusan, apa benar Nagi berkata seperti itu?

Tanpa ragu, Nagi lantas mengangguk sebanyak lima kali.

"Mm..!?"

Bagian sisi dari bibirku entah mengapa mulai naik dengan sendirinya, aku sudah berusaha kuat untuk menahannya, tapi gagal.

Aku berusaha kuat untuk mempertahankan ekspresi yang datar dan tidak membuat tingkah laku yang aneh, tapi tubuhku mengkhianatiku.

Sementara seluruh bagian dari wajahku kembali memanas, dan aku jadi bingung bagaimana cara untuk bertingkah. Aku tidak tahu semerah apa wajahku sekarang.. Namun aku yakin, itu cukup untuk membuat Nagi tahu seberapa malu diriku saat ini.

"Yuichi..?"

Aku dengan cepat mengipasi diriku sendiri menggunakan telapak tangan, dengan cara mengayunkannya selama beberapa kali. "Ahahaha.. Hari ini panas banget ya?"

"Kamu ngerasa nggak Nagi?" sambungku.

"Haha.. Iya kan?"

Setelah itu, suasana diantara kami berubah menjadi canggung.

***

Aku kemudian memasukkan buku ke dalam tas, lalu mengenakan sepatu. Setelah dirasa siap, kami pun lantas pergi berangkat ke sekolah bersama. Beruntungnya waktu masih tersisa cukup lama, jadi kami bisa berjalan dengan santai.

Aku kena GenBen?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang