20 - Apa itu permohonan bintang?

68 13 3
                                    

Halo, dengan Nagi di sini.

Aku dan Akane sedang duduk sambil berhadapan di ruangan klub spiritual yang kami dirikan beberapa waktu yang lalu, diterangi hanya oleh sinar matahari yang menembus melalui jendela.

Akane memanggilku kesini dan bilang, bahwa ia ingin membicarakan tentang hal penting terkait dengan pesan yang ia kirimkan padaku, hari sabtu kemarin.

Petunjuk tentang Permohonan Bintang.

Mataku menyipit sedikit. Mungkin dengan petunjuk ini, aku bisa menemukan cara untuk mengembalikan gender Yuichi.

Sejujurnya, aku sendiri tidak tahu, apakah Yuichi memiliki niatan untuk kembali menjadi laki-laki atau tidak.

Aku hanya bisa menebak-nebak perasaannya saja. Meski begitu, jika seandainya saja, ia memang merasa terbebani untuk melanjutkan hidup sebagai seorang perempuan. Maka, aku akan menciptakan dua jalan, yaitu untuk kembali, atau tidak. Tidak peduli sesulit apapun cara itu, aku pasti akan melakukannya.

Aku tidak sanggup jika harus melihat Yuichi menderita seperti dulu lagi.

Sambil menahan napas, aku memberanikan diri untuk bertanya. "Jadi, apa petunjuk yang kamu maksud, Akane-san?"

Akane tersenyum tipis, menatapku dengan wajah khasnya yang sulit ditebak. "Aku punya dua kabar baik. Pelan-pelan saja, Nagi-kun. Kabar baiknya nggak akan kemana-mana kok."

Aku mengernyit, dua kabar baik..?

Aku mengangguk pelan. "Oke... Bisa kamu mulai dari yang pertama, Akane-san?"

Begitu mendengar permintaanku, Akane lantas memalingkan wajahnya sejenak, lalu menatap layar laptop di atas meja. "Nagi-kun, coba lihat ini."

GAH!

Mulutku terbuka lebar begitu melihat hal yang muncul di layar.

INI-! Situs p*rno yang membuat Yuichi salah paham..! Wajahku mendadak memanas, apalagi setelah menyadari, bahwa aku sudah hampir selesai membaca keseluruhan dari doujin itu.

"Woi!" Teriakku frustasi. "Apa maksudnya ini, Akane-san?!"

Akane hanya mengangkat bahu, sambil tertawa pelan. "Ups-! Kayaknya aku salah membuka tab deh. Salahku! Maaf, Nagi-kun."

Aku menghela napas panjang, sambil menahan kesal. "Aku tahu kamu sengaja, Akane-san..."

Akane terkekeh pelan. "Ketahuan ya?" jawabnya, masih dengan ekspresi datarnya, ia bersikap seolah tidak ada yang terjadi.

Aku menyipitkan mataku penasaran. "Akane-san, sebelum itu, aku mau nanya. Kenapa kamu ngirim doujin itu padaku, hari sabtu kemarin?"

"Mau jawaban to the point atau bercanda?" tanya Akane, dengan senyum yang sulit dijelaskan. Aku bisa merasakan ada sesuatu yang aneh dalam cara bicaranya, tapi tetap memilih untuk memotong ke intinya.

"Langsung aja."

Dia menarik napas pelan, sebelum menjawab. "Itu kabar baik pertama. Plot doujin yang kamu baca itu mirip dengan Permohonan Bintang yang kamu jelaskan."

Aku terdiam selama beberapa saat, mencoba mencerna apa maksudnya. Memang, aku sempat menjelaskan sedikit tentang permohonan itu padanya, setelah Yuichi sempat membuat pembicaraan kami terpotong beberapa waktu yang lalu.

Tapi menghubungkannya dengan doujin?

Aku menatapnya curiga.

Akane, tanpa bicara lebih lanjut, membuka sebuah file pada laptopnya. "Ini kabar baik kedua, " ucapnya sambil memperlihatkan 30 lembar dokumentasi rinci bertuliskan "Permohonan Bintang".

Aku kena GenBen?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang