04 - Populer di hari pertama sekolah

169 16 0
                                    

Setelah beberapa murid dipanggil oleh guru untuk maju dan melakukan perkenalan di depan kelas, akhirnya tiba waktuku untuk maju.

"Ueda Yuichi, absen 24, silahkan maju."

Aku berjalan ke depan dengan canggung. Setelah mempersiapkan diri lama sekali, akhirnya aku berhasil merangkai apa kata yang harus kuucapkan ketika berkenalan!

Ayo Yuichi!! Keberlangsungan sosialmu di kelas ini bergantung pada sebagus apa perkenalan pertamamu.

Jika kamu gagal lagi, kamu cuma bisa pasrah dan hanya bisa mengobrol dengan Nagi selama tiga tahun penuh..

Aku menghela napas untuk merilekskan tubuhku, sebelum akhirnya aku memulai perkenalanku dengan suara yang lantang. "Sa-salam kenal! Namaku adalah Ueda Yuichi.. Aku nggak punya bakat tertentu, tapi aku sangat jago kalo itu tentang game." Aku lantas menundukkan kepalaku. "Semoga kita bisa akrab!"

Sejujurnya, aku tidak mengharapkan reaksi yang luar biasa dari perkenalanku ini. Tapi aku harap, setidaknya aku bisa membuat satu atau dua teman baru.

Tanpa pernah kuduga, tiba-tiba saja seluruh murid di dalam kelas menyorakiku.

E-EH..!?

Ini reaksi yang sangat berbeda dibandingkan reaksi yang diterima oleh Nagi.. Padahal itu adalah perkenalan yang sederhana, tapi kenapa mereka semua malah bersorak?!

Kupikir aku akan mendapat tatapan kosong saja dari mereka, sebelum akhirnya kembali ke tempatku duduk.

I-INI SANGAT BERBEDA DARI YANG KUHARAPKAN!!

"Ueda-san, game apa yang kamu mainkan?" seorang siswi tiba-tiba saja mengangkat tangannya dan mengajukan pertanyaan.

"Yah.. Aku biasanya bermain game visual novel, kalau lagi bosen aku seringnya bermain game FPS aja.." jawabku ragu-ragu.

"Uhmm.. Ueda-san. Apa make up yang kamu biasanya pake untuk wajah?" tanya siswi yang lain.

"M-make up?! Aku nggak pake.."

"Ueda-san.. A-apa kamu punya pacar?" tanya seorang siswa, sambil ditertawakan oleh dua orang siswa lain yang sepertinya adalah temannya.

Kurasa ia dipaksa untuk menanyakan hal itu oleh teman-temannya.

"Itu.."

Aku ingin menjawab tidak, tapi entah mengapa hatiku merasa ragu.

Aku melirik ke arah Nagi.

Nagi yang tadinya nampak sedang asik melihat pemandangan luar sekolah melalui jendela, sepertinya menyadari tatapanku.

Ia lantas menunjuk-nunjuk ke arah dirinya sendiri selama beberapa kali.

Dengan cepat aku membalas tindakannya dengan memasang raut wajah kesal.

"Aku nggak punya pacar, " ucapku tanpa sedikitpun mengganti ekspresiku.

Ketika aku kembali menoleh ke arah laki-laki yang bertanya, entah mengapa ekspresi wajahnya sudah berubah menjadi suram.

..?

"Ueda-san! Apa kamu punya akun medsos?"

"Ueda-san, tertarik nggak untuk ikut club hantu-hantuan?"

"Ueda-san!"

"Ueda-san!!!!"

Banyak sekali pertanyaan yang masuk dalam satu waktu, membuatku bingung harus menjawab yang mana terlebih dahulu.

Dari pertanyaan mereka semua, sepertinya suasana kelas yang tiba-tiba jadi ramai itu disebabkan oleh wujud gadisku.

Bukannya aku kepedean, tapi diriku versi gender bender itu sangat amat cantik. Iya sih, bahkan sanggup untuk membuat Nagi tersipu.

Aku kena GenBen?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang