17. On my way

123 17 3
                                    

Cendana menatap ponselnya dimana disana tertera chatan dia dengan Nafa. Didepannya Aji sedang sibuk mengaduk Sup Iga yang baru saja dia taungkan sambal dan daun bawang. Mereka baru saja mau makan sore disebuah rumah makan khas sunda. Tadinya sepulang kerja Cendana mau kondangan temannya yang menikah didaerah Yasmin, tetapi karena Aji memintanya untuk bertemu jadi mau tak mau Cendana menemui Aji.

Cendana menyeruput Sup Iga nya dan menatap Aji, "Kenapa?" Tanya Aji.

"Lo tumbenan banget ngajak ketemu." Ucap Cendana.

Aji mengaduk nasi beserta kuah Sup dipiringnya, "Gabut gua, Cen." Balas Aji.

Aroma sup iga disini memang menggugah selera makan Aji dan memang dari minggu kemarin Aji sangat mengidam udamkan sup iga ini. Cendana menatap Aji yang sangat lahap makan sup iga itu dibuat terkekeh dan dia menggelengkan kepalanya.

"Lo udah enggak makan berapa lama sih, Ji?" Tanya Cendana.

"3 hari gua nggak nafsu makan, ya!" Pekik Aji.

"Ji? Lo masih suka chatan atau ketemu Nafa nggak?" Tanya Cendana.

Aji menggelengkan kepalanya, "Enggak ketemu, paling chat aja. Kenapa tuh?" Tanyanya.

Memang benar sejak pertemuannya dengan Revan beberapa bulan lalu, Aji tidak bertemu Nafa namun mereka masih suka bertukar pesan. Nafa memang sering memintanya untuk ke studio tetapi Aji sangat bersikeras tidak mau dan memberikan beribu alasan untuk menolak. Masalahnya Aji sekarang kan mau mengurangi rasa cintanya pada Nafa jadi Aji harus menjaga jarak pada Nafa. Dan untungnya saat ini Aji sudah tidak memprioritaskan Nafa tetapi jika wanita itu kenapa kenapa Aji tetap akan maju paling depan.

Cendana menunjukan room chatnya dengan Nafa pada Aji, "Nafa lagi ribut sama lakinya ya, Ji? Ini ngajak ketemu gua." Kata Cendana dengan mengerutkan alisnya.

Aji membaca chat dari Nafa dan dia menghembuskan nafas panjang. Aji mengangkat bahunya yang berarti Aji tak tahu kabar Nafasya. Cendana menarik tangannya dan menatap Aji penasaran. Aji segera merogoh sakunya dan dia langsung menghubungi Nafa.

"Kenapa, Ji?''

"Naf, lo ngajak ketemu si Cendana mau ngapain? Selingkuh ya lo?" Pekik Aji.

Sementara Cendana didepannya sangat terkejut sampai kedua matanya membesar.

"Apa sih? Random amat pertanyaan lo!" Ketus Nafa dari sebrang sana.

Aji berdecak, "Tck! Nggak usah ngeles ya lo bukan bajai!"

"Apaan sih, Ji? Nggak jelas banget lo!"

"Ya lo ngajak ketemu si Cendana mau ape?"

"Kepo bang--"

"Lo punya suami Nafasya! Nggak baik ketemu laki laki lain!"

"Gua lagi ribut sama mas Revan, gua mau pulang ke Semarang--"

"Lu ribut kenapa?"

Nafasya menghembuskan nafas panjang, dia menceritakan semua yang telah terjadi padanya. Aji mengusap wajahnya kasar dan sesekali melirik Cendana yang menatapnya dengan tatapan penasaran. Sudah Aji duga, pasti akan berakhir seperti ini dan yang lebih menyakitkan adalah berita kehamilan Nafa yang tidak diketahui oleh Revan. Berita bahagia sekaligus berita sedih menjadi satu membuat Nafa tidak tahu harus berbuat apa untuk melanjutkan rumah tangganya yang sudah diujung tanduk itu. Perasaannya kini kebas dan dia tak bisa tinggal di Bogor bersama suaminya.

Nafasya harus menenangkan fikiran dan hatinya. Dia membutuhkan waktu untuk sendiri demi menjernihkan kepalanya dari rumitnya permasalahan rumah tangganya. Aji menghembuskan nafas panjang, dia mensandarkan punggungnya dan menatap Cendana dengan tatapan intimidasi. Cendana menaikan satu alisnya pertanda dia kebingungan dengan tatapan Aji.

Love In Trouble : Revan | Renjun x NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang