Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Pesan Mommy jangan jadi silent readers dong!!! Vote dan komen juga.
Banyak yang baca tapi gak meninggalkan jejak vote ataupun komen sama sekali!!!!
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ TAKDIR TERBAIK ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Arhan yang berdiri diatas tangga ke sepuluh tertawa lepas melihat raut nestapa sang Kakak. Ini pembalasan karena sudah mengganggu dia tidur. Arhan bukan tipe orang yang pendendam tapi Masnya emang harus diberi pelajaran agar tidak meledaknya karena pakai kaos kaki hello Kitty.
Penampilan lelaki dua puluh lima tahun itu sangat menawan berbeda dengan style tidurnya. Sekarang ia memakai kemeja biru laut, dipadukan celana bahan hitam, juga rambut yang tertata rapih jangan lupakan jas putih khas dokter yang tersampir apik di pundak lebarnya.
"Emang enak lu." Arhan masih terus tertawa sambil menuruni tangga. Tadi pagi sekali ia mendatangi Uminya dan mengatakan kalau Mayor Adam sedang mencari celana belalai gajah kesukaannya. Padahal Mayor Adam sendiri tidak ada mencari celana itu karena menurutnya itu sangat memalukan, karena sekarang ia sudah memiliki istri. Takut sang istri ilfil.
"Sudah mau berangkat, Nak?" Tanya Umi basa-basi karena sejatinya perempuan itu sudah paham kalau sang anak akan segera berangkat kerja.
"Iya Umi," jawab Arhan, ia menyadari tatapan tajam Mayor Adam yang dilayangkan untuknya.
Lalu kaki Arhan melangkah mendekati Umi, ia mengecup tangan Umi yang terulur. "Arhan pamit kerja dulu ya Umi."
"Iya Nak." Setelahnya Arhan berjalan mendekati pasangan suami istri yang duduk di kursi lain, siapa lagi kalau bukan Mayor Adam dan istrinya. Sosok perempuan yang tadi malam sangat membuatnya jengkel.
"Mau apa?" Tanya Mayor Adam melihat Arhan menatapnya setelah lelaki itu mengatupkan tangan ke Najla. 'Mau salim, Mas," jawab Arhan.
Mayor Adam mengulurkan tangan, lalu Arhan menyambut uluran tangan itu. "Makanya jadi orang jangan sok cool, apa adanya aja Mas." Bisiknya jahil, sontak saja Mayor Adam yang kesal karena ledekan Adeknya meremas kencang tangan Arhan sampai sang empu memekik tertahan.
Umi yang menyadari itu lantas bertanya, "kenapa Mas. Han?"
"Ah? Nggak kok Umi, ini Arhan membisikkan katanya kangen sama Mas." Jawab Mayor Adam dalam hati ia memohon ampun karena sudah berbohong pada Uminya. Ia tak mau Arhan mengadu karena tangannya baru saja ia remas. Yang ada manti dirinya yang kena siraman rohani.
"Iya Umi, Arhan kangen sama Mas. Saking kangennya sampai celana belalai gajah Mas aku peluk dari tadi malam," Ucap Arhan lebay, bahkan lelaki itu sampai menghapus air mata palsu. Melihat Masnya yang bersiap menyeruduk dirinya, ia lebih dulu kabur.
"ASSALAMU'ALAIKUM AKU KERJA DULU," teriaknya terburu-buru takut kena amukan sang raja hutan.
"Wa'alaikumussalam."
Umi berpamitan untuk ke kamar, untuk melihat suaminya. Kini hanya mereka berdua yang tersisa. Mayor Adam yang masih kesal dengan Arhan pun membungkukkan tubuhnya, ia akan mengadu dengan calon anaknya.
"Adek bayi, jangan kayak Paklik mu ya? Soalnya dia ngeselin. Mirip Abi aja oke?" sontak saja Najla tak terima mendengarnya.
"Apa? Mirip kamu Mas?" Mayor Adam mengangguk semangat. "Iya dong sayang, harus itu."
"Kan aku yang akan mengandung selama sembilan bulan, aku yang melahirkan nantinya dan aku juga yang bakal menyusui. Masa mirip kamu? Mirip aku lah." Najla menunjukan pada suaminya seakan ia yang paling berkontribusi disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR TERBAIK (TERBIT)
HumorDilamar karena saling mencintai ✖ Dilamar karena mendoakan saat bersin✔ ** Najla tidak pernah mengira kalau mendoakan seorang Adam Rayyan Rizqullah ketika lelaki itu bersin akan berakhir dilamar. Gadis yang belum move on dari mantan kekasihnya itu d...