15: Istri Kecil Mayor Adam

19.6K 918 30
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jangan lupa vote yaa


"MasyaAllah, jalur langit memang tidak perlu diragukan lagi, walaupun harus menunggu tapi InsyaAllah do'a baik yang kita panjatkan akan diijabah oleh Allah."

~Adam Rayyan Rizqullah~

Najla yang memang masih dalam suasana haru karena menangis dengan Bunda lantas tertawa ngakak mendengar Mayor Adam salah mengucapkan ijab kobul.

"Tuh kan Bundaaa, Mayor Adam itu kayaknya sukanya sama Ayah." Ucap Najla bercanda.

"Huss kamu ini, tapi lucu juga yaa." Ucap Bunda.

"Bukan lucu lagi Bun, tapi ngabrut alias ngakak brutal Hahahha." Najla tak bisa berhenti tertawa apalagi saat kamera menyorot wajah Mayor Adam yang memerah seperti menahan buang air besar.

Najla kembali tenang saat Mayor Adam mengulang ijab kobul dengan bahasa arab. Bahkan lelaki itu berucap sangat cepat dalam satu tarikan nafas.

"Bunda, aku mau terbang aja deh." Ucap Najla absurd.

"Loh kenapa?."

"Aku jadi mleyot dengar Mayor Adam ijabnya pakai bahasa arab." Najla leklok sambil berpegangan tangan Bundanya tanpa malu berucap seperti itu.

"Dek, diacara penting gini aja kamu masih bertindak absurd. Ampun deh." Bunda geleng-geleng melihat kelakuan anak bungsunya.

"Stelan pabrik, Bun." Ucap Najla enteng.

Pintu ruangan terbuka menampilkan lisna.

"Bun, Nana ayo keluar."

"Kemana Kak?."

"Jualan cilok! Ya kamu harus samperin lah suamimu."

"Aku disini aja ya? Please aku ini introvert." Bujuk Najla.

Bunda Ema dan Lisna menatap Najla aneh. Padahal Najla ini ekstrovert parah bahkan sampai malu-maluin.

"Ayo dek, kasian Mayor Adam kalau kamu disini."

"Oke Najla tunjukan pada dunia kalau kamu mampu!." Ucap Najla menyemangati dirinya sendiri.

Najla berjalan keluar ruangan, mereka bertiga berjalan menuju luar gedung karena mereka akan masuk lewat pintu utama, Najla akan dikawal oleh para Kakak selaku Bridesmaids dadakan, disamping Najla sendiri ada Ayah dan Bunda yang mengapit dirinya.

Pintu gedung terbuka, semua pasang mata menatap kearah mereka terlebih pada sang Ratu untuk hari ini. Gemuruh tepuk tangan mulai terdengar, banyak kamera yang mengabadikan. Berjalan dengan perlahan dan anggun tentunya, Najla telah sampai didepan Mayor Adam yang sedari tadi menunggu kedatangannya,.

Jantung Kedua pasutri itu berdetak lebih kencang, gugup tentunya bahkan Mayor Adam belum berani menatap Najla. Kepala lelaki dewasa itu terangkat untuk menatap wajah ayu sang istri kecilnya.

Deg!.

Cantik.

Sangat cantik.

Itulah yang tersemat ketika ia melihat Najla. Najla memang cantik baik tanpa make up ataupun bermake-up.

"Salim dulu sama Masmu nduk." Ucap Umi yang memang duduk di dekat kedua sejoli itu berdiri.

Najla menurut, lalu Mayor Adam mengulurkan tangannya untuk di kecup oleh Najla. Saat punggung tangan itu bersentuhan dengan bibir mungil Najla Mayor Adam merasakan gelenyar yang berbeda dan belum ia rasakan sebelumnya.

TAKDIR TERBAIK (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang