Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Pesan Mommy jangan jadi silent readers dong!!! Vote dan komen juga.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ TAKDIR TERBAIK ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Note: nyalain musik diatas ya supaya feelnya dapat hehe
Mayor Adam berjalan tertatih menghampiri Lettu Amar yang sedang membantu proses pembuatan jembatan darurat. Kakinya tidak bisa berjalan tegak kerena tadi sempat terkilir. Lelaki itu menghapus air matanya kala sudah dekat dengan posisi Lettu Amar.
"B-bang Amar," panggilnya tercekat. Lettu Amar merasa dipanggil pun menoleh, terlihat sang komandan sekaligus Adek iparnya berdiri lemas dengan mata memerah.
"Siap! Ndan, kenapa?" Tanya Lettu Amar, apa Adek iparnya ini tengah menahan rindu pada istrinya.
"Najla... Kecelakaan." Setelah menjawab dengan lidah kelu, Mayor Adam menghapus air mata yang tiba-tiba turun.
Deg!
Bagai disambar petir disiang bolong, Lettu Amar menatap Mayor Adam tak percaya. Dadanya berdetak kencang membuat tubuhnya lemas seketika. "Ndan? Jangan bercanda."
"Tidak ada waktu untuk bercanda Bang, Najla sekarang sudah dibawa di rumah sakit," lirih Mayor Adam. Bagaimana keadaan istrinya? Bagaimana keadaan calon anaknya? Kenapa bisa kecelakaan? Itulah pertanyaan yang tersemat didalam benaknya.
"Ndan sebaiknya pulang, percuma kalau Ndan tetap bertugas tapi pikirannya kacau. Nanti saya nyusul kalau tugas di desa ini sudah selesai." Mayor Adam menatap Lettu Amar berkaca-kaca. Lettu Amar mengerti betapa kacaunya perasaan lelaki didepannya ini.
__
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya Mayor Adam sampai di rumah sakit persahabatan tepat jam delapan malam. Disepanjang perjanan pikirannya kalut takut akan kejadian yang tidak diinginkan.
Lekaki dengan seragam loreng itu berlari melewati koridor rumah sakit, diperjalanan ia bertemu dengan Arhan.
"Mas," panggil Arhan membuat Mayor Adam menghentikan langkahnya.
"Han, istri Mas dimana?" Tanyanya lemah.
"Diruang operasi," jawab Arhan lirih.
Mayor Adam semakin dibuat lemah, "kenapa diruang operasi? Istri Mas baik-baik aja kan?" Tanyanya dengan tatapan memohon pada Arhan agar mengatakan iya Najla baik-baik saja.
Melihat kerapuhan Masnya, Arhan tidak bisa menahan air matanya. "Jawab Han!" Desak Mayor Adam melihat keterdiaman Arhan.
"Kita kesana ya Mas, nanti Abi yang akan menjelaskan," Ajak Arhan merangkul bahu lemas Masnya. Kedua lelaki itu berjalan menuju ruang operasi sesekali Arhan menolehkan kepalanya sambil menghapus air matanya, agar tidak terlihat Masnya.
Sesampainya didepan ruang operasi, terlihat Bunda dan Umi yang tengah menangis dan saling memeluk. Kaki Mayor Adam seperti jelly, lemas tidak bertenaga hanya untuk berjalan.
" A-Abi," panggil Mayor Adam tercekat. Abi menoleh melihat kedatangan dua anaknya.
"Najla baik-baik aja kan Bi?" Tanya Mayor Adam memegang kedua bahu Abinya. Abi Jafar tidak sanggup menatap mata berair anak sulungnya.
Abi diam membuat Mayor Adam geram. "Jawab Bi! Najla baik-baik aja kan?!" Tolong Mayor Adam hanya ingin tahu keadaan istri dan calon anaknya.
"Bi, jawab pertanyaan Mas," pintanya dengan nada ke putus-asaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR TERBAIK (TERBIT)
HumorDilamar karena saling mencintai ✖ Dilamar karena mendoakan saat bersin✔ ** Najla tidak pernah mengira kalau mendoakan seorang Adam Rayyan Rizqullah ketika lelaki itu bersin akan berakhir dilamar. Gadis yang belum move on dari mantan kekasihnya itu d...