24: Mas Hamilin Aja Ya?

16.5K 765 54
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

"Cewek aja mau kerja keras buat hidup mereka, masa cowok dengan gampang ngajak hidup susah."

~Cak Lontong~

"Mas mau sarapan apa?." Tanya Najla saat Mayor Adam baru saja menyelesaikan sholat subuh. Ia tidak sholat, karena masih datang tamu.

"Sarapan kamu aja." Jawab Mayor Adam adal.

"Beneran Mas." Najla mode serius.

"Nasi goreng aja." Jawab Mayor Adam lalu lelaki itu beranjak dari duduknya dan membuka nakas yang berada disamping ranjang tempat tidur. Tangannya mengambil sesuatu dan ikut duduk disebelah Najla.

"Adek.... Ini nafkah dari Mas, didalamnya ada uang sekitar 20 jutaan...nanti bulan selanjutnya Mas akan kirim dengan nominal yang sama." Ucap Mayor Adam dan memberikan sebuah kartu ATM pada istrinya. Mayor Adam lupa memberikan nafkah untuk istrinya padahal mereka sudah menikah hampir seminggu.

"Mas? Banyak banget..." Ucap Najla tak percaya, ia bahkan menutup mulutnya terkejut. Bagaimana tidak? 20 juta untuk satu bulan. Itu bukan besar lagi nominalnya tapi sangat besar untuk ia yang kaum mendang-mending.

"Ndak papa, Adek bisa gunakan untuk keperluan dapur sama kepentingan pribadi... Kalau kurang nanti kasih tau Mas." Ucap Mayor santai bahkan tak ada beban sama sekali mengucapkan itu.

"Dan ini ada uang cash buat jajan ataupun belanja bahan makan untuk hari ini." Mayor Adam memberikan uang berwarna merah muda beberapa lembar pada Najla.

Jadi begini rasanya nikah sama pria dewasa... Berasa punya sugar daddy

"Tapi Mas, maaf gaji kamu tidak sebesar ini.... Maksudnya ini terlalu banyak Mas." Bukan maksud Najla merendahkan gaji suaminya tapi memang kenyataannya, yang ia takutkan malah dirinya merepotkan.

"Maaf bukan maksud aku bicara begitu-" Najla menyesal berucap seperti itu karena melihat perubahan raut wajah suaminya.

"Iya sayang Mas mengerti, pekerjaan Mas bukan hanya di militer tapi di bidang lain, seperti perkebunan dan ternak ayam. Jadi InsyaAllah Mas mampu... Bahkan Mas takut kalau segitu Adek bakal kurang." Ucap Mayor Adam tegas. Memang benar pekerjaannya bukan hanya di militer, tapi ada beberapa hektar perkebunan kelapa sawit dan ternak. Kalau hanya mengandalkan gaji dari militer saja tidak bisa menutupi semua kebutuhan rumah tangga.

"Mas punya ternak ayam?!." Tanya Najla semangat.

Mayor Adam mengangguk. "Iya."

"Aku juga mau bisnis ternak dong." Pinta Najla, melihat kesuksesan suaminya ia jadi ingin memulai bisnis agar di rumah tidak bosan. Dan mendapatkan pundi-pundi yang melimpah. Ah membayangkan keuntungannya saja sudah membuat Najla senang.

"Memang Adek, mau mulai bisnis apa? Nanti Mas beri modal." Mendengar tawaran dari suaminya membuat Najla tergiur.

"Aku mau bisnis, ternak tuyul, ternak babi, sama buka jasa pesugihan Mas...Pasti untung banyak." Mayor Adam tertawa, ia kira istrinya akan meminta modal untuk bisnis clothing atau apapun itu.

"Hahahaha, malah mau bisnis haram." Mayor Adam menggeleng sambil tertawa kencang, absurd sekali istrinya ini. Tangannya mencubit gemas hidung mungil gadis itu.

TAKDIR TERBAIK (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang