Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jangan lupa vote yaa soalnya makin banyak pembaca makin banyak juga yang silent readers!!!
Walaupun kemarin gk memenuhi target yang harusnya 300 vote tapi aku ttp up karena aku baik.Mendengar teguran sang suami, Najla menatap suaminya sebal. Bukan karena teguran itu tapi karena Lani yang menginginkan suaminya.
"Adek kenapa? Cerita dulu sini sama Mas. "
"Tadi itu namanya Mbak Lani. " Beritahu Najla, walaupun Mayor Adam tidak menanyakan siapa nama wanita tadi.
"He'em terus, opo toh sing gawe bojo Mas iki Pundong?." Tanya Mayor Adam sabar.
"Tadi si belek onta itu bilang-" belum sempat melanjutkan ucapannya, Mayor Adam lebih dulu menyela.
"Tidak baik, ngatain orang begitu sayang." Tegus Mayor Adam halus, ia tak ingin istrinya berucap kasar terlebih mencela.
"Tapi kan-" Najla akan memberi sanggahan.
"Nggih, lanjutkan ceritanya."
"Nah si kutil kuda itu-" Najla masih terus mencoba mencela.
"Sayaaaanggg." Tegur Mayor Adam.
"Oke ini gak sambil mencela, dengerin ya aku mau cerita...." Mayor Adam mengangguk mendengar permintaan istrinya.
"Mbak Lani itu bilang kalau kamu itu gak cocok buat aku, cocoknya buat dia."
"Najla... Mas Adam itu gak cocok sama kamu. Mending Mas Adam nya buat saya aja." Najla mengikuti cara bicara Lani, tapi ia lenjehkan nada bicaranya.
"Kita seumur, sepadan, saya cantik dia ganteng, saya dewasa dia juga dewasa... Pasti cocok banget lah... Gitu katanya" lanjutnya kesal setengah mati. Fokus Mayor Adam bukan pada cerita yang Najla utarakan tapi bibir chery gadis itu yang sibuk mengomel. Ia menahan gemas dengan kelakuan istri kecilnya.
"Mas dengerin aku ngomong gak sih?!." Kini Najla sewot dengan suaminya.
"Dengerin, Dek." Ucap Mayor Adam.
"Terus kenapa senyum-senyum?!."
"Mas senyum karena melihat ekspresi kamu... Lucu." Jawab Mayor Adam jujur tapi tidak menghilangkan keresahan dalam hati Najla, ia takut kalau suaminya direbut janda itu. Ia tak siap menjadi janda muda.
"Dikira aku sule apa lucu." Batin Najla
"Adek cemburu?." Mayor Adam bertanya lantaran tidak mendapatkan balasan dari istri kecilnya yang sedang dalam mood tidak baik.
"Ngga!."
"Terus kenapa marah-marah kalau tidak cemburu hmm?." Tanya Mayor Adam sambil mengelus lembut kepala Najla, mencoba menenangkannya.
"Ya aku gak mau Mas direbut sama dia, gak lucu aku jadi janda karena janda!." Mayor Adam tertawa mendengar perkataan Najla. Semenjak menikah hidupnya jadi lebih berwarna karena adanya Najla.
"Sini peluk dulu." Mayor Adam memeluk erat istrinya, menyalurkan rasa gemas.
"Mas tidak bisa berjanji untuk tidak meninggalkan kamu, Dek. Bagaimanapun jiwa dan raga Mas milik negara juga. Tapi Mas selalu mengusahakan untuk berada disamping kamu." Bisik Mayor Adam disela pelukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR TERBAIK (TERBIT)
فكاهةDilamar karena saling mencintai ✖ Dilamar karena mendoakan saat bersin✔ ** Najla tidak pernah mengira kalau mendoakan seorang Adam Rayyan Rizqullah ketika lelaki itu bersin akan berakhir dilamar. Gadis yang belum move on dari mantan kekasihnya itu d...