Semua ada masanya.
Ada yang telah usai,
Dipaksa untuk selesai..
Atau bahkan, belum pernah dimulai.
Baru akan tetap layu ketika masih ragu.
Jadi, bukan hanya untuk menjadi baru, tapi juga untuk ingat diri..
Bahwa yakin & percaya itu perlu.
Kemarin...
Sejenak mereka saling pandang satu sama lain, beberapa detik kemudian Aima tersadar dan memutuskan pandang terlebih dahulu..
"Mas.. mohon maaf nih sebelumnya, bisa tidak ya kalau masuk itu gantian,?" tanya Aima baik - baik walaupun menahan sedikit gejolak didadanya karena sedang menahan emosi atas apa yang baru saja dialaminya, Jatuh.
"lagian lu.., udah tau gua juga mau masuk, masih aja ngga mau ngalah.. coba lu ngalah sama gue, kita ngga bakal jatuh kek gini kan" jawab laki-laki itu santai sembari membersihkan celananya dan hal yang sama juga dilakukan Aima yaitu bangkit lalu membersihkan Sedikit noda dicelananya.
"Mas.. jelas-jelas saya yang berhentiin angkutannya dan mas yang entah dari mana tiba-tiba nyelonong aja mau masuk, ko malah saya yang dibilang ngga mau ngalah.. Gimana sih? " sebal Aima.
"Mas.. Neng, jadi ikutan naik ngga nih? soalnya penumpang yang lain nungguin, Kalau ngga saya jalan lagi sekarang" tanya mamang angkutan nomor 19 itu.
Tatap Aima tajam pada laki-laki itu yang juga dibalas oleh tatapan santai & mengejek darinya.
"Sorry mang, gue ogah barengan sama dia. kalau mau jalan sok silahkan, maap ya mang " jawab laki-laki misterius itu.
"Saya ikut pak.. saya bukan orang yang main tinggal aja tanpa bertanggung jawab sama apa yang sudah saya lakukan" tegas Aima juga menyindir laki-laki yang didepannya itu.
Angkutan pun berjalan meninggalkan laki-laki di halte tersebut untuk menunggu angkutan selanjutnya datang.
****************
Cafe Heart Story
20 menit berselang, angkutan itu pun berhenti tepat didepan sebuah cafe yang berada dipinggir jalan besar kota tersebut.
"Ni ya pak uangnya, kembaliannya ambil aja" ucap Aima sembari menyerahkan uang seratus ribuan.
"Alhamdulillah, makasih neng. Berkah selalu" jawab tulus supir angkot tersebut. Aima tersenyum dan memberikan sedikit anggukan
"Alhamdulillah, nyampe juga akhirnya." Batin Aima mengucapkan syukur karena telah sampai ketempat tujuan walaupun ada sedikit kendala diawal sebelum ia berangkat ke cafe ini. Sesaat.. ia mengatur nafasnya agar mampu mengembalikan mood nya dari perasaan sebelumnya yang sempat membuatnya emosi.
Setelah dirasa semuanya baik-baik saja, masuklah Aima kedalam cafe tersebut yang sedang terhitung ramai karena ini merupakan jam makan siang. Dan ditemuilah rekannya yang mungkin sudah menunggunya dari beberapa menit yang lalu.
"Sorry kak, udah nunggu lama ya" tanya Aima
"Engga ko ma. lagian, bukannya gue kalau mau kesini tinggal turun dari ruangan gue ya? Duduk ma" ucap santai Dirga mempersilakan Aima duduk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dirga Anggara (29Th) merupakan salah satu guru pembimbing ekstrakulikuker musik Aima semasa duduk dibangku SMA. Mereka memang akrab karena kebetulan Dirga juga teman dari Lizan kakak Aima. Dirga juga pemilik cafe tempat mereka saat ini bertemu.
"Mau ada pa sih ka? Tumben harus banget Ai kesini biasanya juga diobrolin lewat telepon" tanya Aima tudepoint karena penasaran
"Santai.. buru-buru amat. Nih minum dulu, udah gue siapin jus Alpukat kesukaan lu, Pake es dikit yang penting dingin, dikasih susu cokelat banyak & ditaburin Almond" ucap Dirga mempersilahkan.
Aima Meringis "Makasih loh.. tau aja Ai lagi butuh yang dingin-dingin hehehe" Aima mengambil jus tersebut lalu meminumnya dan menyisakan setengah gelas untuk diminumnya nanti.
Dirga hanya mampu geleng - geleng melihat kelakuan mantan anak didiknya itu. "Ini kita masih nunggu temen gue satu lagi biar gue ngomongnya sekalian."
"oh... owkai" jawab Aima.
"Live music lagi nganggur noh.. pemainnya lagi pada makan siang. Lu bebas kalau mau nyumbang suara emas lo itu hahaha" tawar dirga
"yakin Boleh? gue udah lama ngga sedekah suara nih hihihi..." ungkap Aima antusias.
"Silahkan sang Divaa" ejek Dirga tersenyum mempersilahkan adik sahabatnya itu untuk naik ke panggung kecil tempat live music yang ada di cafe itu.
Cukup lama Aima sudah tidak bernyanyi didepan umum, bisa dibilang terakhir adalah ketika ia diminta tampil dalam acara wisuda di kampusnya. Dengan semangat ia naik ke atas lalu mengambil sebuah gitar dan duduk disalah satu kursi vokalis yang tersedia disana.
"Baik bapak ibuk mas mbak yang tengah menikmati makan siang hari ini, izinkan saya menemani siang kalian dengan membawa semangat baru bagi kalian semua yang mungkin sedang merasa pesimis dengan diri sendiri atau lelah dengan pekerjaannya. Yuk Berjuang dan tetaplah menjadi diri sendiri. tunjukan pada siapapun bahwa dirimu juga mahal & berkelas dalam menghadapi setiap moment untuk tujuan yang sedang diperjuangkan." ucap Aima dengan diiringanya petikan gitar kepada pengunjung restoran yang sedang memerhatikannya.
🎶 Mentari terbenam temani dalam kesendirianku Temani aku dalam kepedihan ini Ku bertahan
Mentari terbenam beri semangat baru tuk jiwaku Beri kicauan merdu tuk hidupku ini Ku bertahan
Aku pasti bisa Menikmati semua dan menghadapinya Aku yakin pasti bisa
Mentari terbenam beri semangat baru tuk jiwaku Beri kicauan merdu tuk hidupku ini Ku bertahan
Aku pasti bisa Menikmati semua dan menghadapinya Aku yakin pasti bisa... 🎶
................
Di sisi lain.. Ditengah ramainya pengunjung cafe tersebut, ada seorang pria yang sedang berlari menuju toilet karena menahan sebuh gejolak dibawah sana.
"Huhh Lega.. " ucap laki-laki itu sesaat setelah mampu menuntaskan gejolak yang ditahannya sejak tadi.
Setelah selesai merapikan pakaiannya kembali, ia keluar menuju wastafel mencuci tangannya, membasuh wajahnya dengan air supaya terlihat lebih segar & mengusap rambutnya agar lebih rapi dari sebelumnya. lalu dari dalam sana didengarnya..
🎶 Aku pasti bisa Menikmati semua dan menghadapinya Aku yakin pasti bisa
Aku ingin lepaskan seluruh bebanku Dan ku jalani hidupku dengan senyuman 🎶
"Gila.. suara siapa nih, kaya bukan suara si Gita. Tapi kayak kenal.." ucap laki-laki itu penasaran. Disudahinya prosesi rapi merapikan diri tersebut lalu bergegas ia keluar dari sana untuk menemui teman yang menjadi tujuannya kesana itu.
🎶 Aku pasti bisa.. Menikmati semua dan menghadapinya Aku yakin pasti bisa
Dan ku jalani hidupku dengan senyuman 🎶
" Aku Pasti Bisa by Citra Scholastika, Terimakasih" ucap Aima menyudahi kegiatannya bernyanyi siang ini. gemuruh tepuk tangan terdengar dari para pengunjung disana bahkan ada beberapa pengunjung yang memintanya untuk bernyanyi lagi, Aima menanggapinya hanya dengan senyuman.
Namun.. Saat akan turun dari tangga kecil panggung tersebut, Aima terkejut karena mendapati laki-laki yang ditemuinya tadi sebelum naik angkot berada disana. Laki-laki itu masih dangan tatapan tak percaya kepadanya.
"Kamu"
"Lo lagi"
" .......... "
Bersambung..
Gaisss.. semoga sukaa ya. Terimakasih. Janglupp, keep streaming Karya terbaik idola² kita!!!