Flashback (1)

51 6 0
                                    

"Pagii kakk"

"Busettt" kaget Dirga..
"Pagi amat dah ma, lu mau ngapain?" Lanjut Dirga lagi

"Tau dah tuh kak, temen lu tuh." Sambil menunjuk Rey yang baru saja masuk cafe.

"Pagi ga" sapa Rey.

"Ngga kurang pagi Rey?" Sindir halus Dirga.

"Kagak ada lah, liat noh sang surya dah menampakkan senyuman terbaiknya" ucap Rey sambil melihat arah matahari.

Dihhh, Salma berdecih heran dan memutar bola matanya malas.

"Apaan.. lu aja lebih pagii daripada karyawan² gue rey. Apa lu mau bantuin nyapu² dulu nih?" Ucap Dirga sembari menyerahkan sapu yang dipegangnya.

"Dih, ya ogah lah." Jawab Rey.
"Lebih cepat lebih baik dan lebih bisa maksimal latihannya" sambungnya.

Dirga tersenyum heran sambil menggelengkan kepalanya. Jangan tanya bagaimana Aima. Ia hanya diam dan malas melihat kedua orang tersebut. Bukannya apa, ia bahkan belum sempat sarapan pagi ini.

"Lu juga Ma, mau aja nih diajakin orang pagi² buta begini," ucapnya kepada Aima.
"Udah lu kasih belum nih anak orang" Sambung Dirga lagi, bukan pada Aima melainkan pada Rey

"Wettss aman.. gue bawa bekel spesial" jumawa Rey.
"Dah ah, Mana kunci Studionya ga?" lanjut Pinta Rey.

"Nih, belum sempet gue bersihin" Jawab dirga lalu memberikan kuncinya ke Rey.

"Yaudah gpp lah ga. Aman."
"Yuk ma" ajak Rey pada Aima

Aima masih betah dalam diamnya hanya mengangguk lalu mengikuti arah langkah Rey.

Sebelum akan menaiki tangga pada cafe Dirga untuk menuju studio yang berada di lantai dua, bertepatan itu pula ada seorang wanita yang baru saja memasuki cafe Dirga.

Wanita tersebut memakai jeans dan kaos pendek berwarna putih dengan rambut yang digerai indah. Aima terpaku pada tempatnya berdiri sekarang.

Rey yang merasa tidak ada yang mengikuti jalannya itu tadi sontak menoleh kebelakang dan melihat Aima yang sedang termenung di ujung tangga sambil melihat ke arah seseorang yang baru dilihatnya tadi..

Kondisi tangga cafe yang sedikit menjorok kebelakang memungkinkan Aima dapat melihat datangnya orang tersebut, namun hal yang sama tidak terlihat dari arah pandang datangnya wanita tersebut dengan posisi Aima karena terhalang oleh pot² bunga hiasan yang diletakkan disebelah tangga tersebut.

"Woii, ngapain bengong?" Tanya Rey.
"Jangan bilang mau pingsan lu ya ma" lanjutnya.

Aima yang tersadar karena ucapan Rey lalu menjawab "ngacoo" dan langsung naik ke atas mendahului langkah Rey.

Rey yang sebenarnya masih heran pun tidak begitu memikirkan hal tersebut dan langsung menyusul langkah Aima.

Cekrekkk

Hendel pintu telah terbuka, Rey masuk diikuti Aima. Rey menghidupkan lampu agar studio yang mulanya gelap berubah terang lalu setelah itu lanjut menekan remot AC yang berada distudio tersebut. Sedangkan Aima menjatuhkan dirinya pada sofa panjang yang ada disana lalu memejamkan matanya.

Rey masih sibuk sana sini mempersiapkan latihannya bersama teman duetnya itu, sedangkan Aima?
Dia masih bertahan pada posisinya. Karena seketika bayangan masa lalunya muncul dan berputar dikepalanya sekarang.

Flashback on
*Dari Jendela SMA*

kringg......
Bel sekolah tanda berakhirnya jam pelajaran pertama selesai berbunyi. Disini.. di kelas paling pojok lantai 1 bertuliskan X IPA yang berarti kelas sepuluh jurusan IPA terdapat 35 siswa yang sedang asyik dengan dunianya masing-masing. Ada yang bermain ponsel, ada yang diam karena bingung mau apa, ada yang mengobrol, ada yang mondar mandir, bahkan ada yang sedang berkelana dengan tenang di alam mimpinya, Tidur.

AirettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang