Teduhnya Wanita

48 7 0
                                    

Jadi.. siapa wanita itu? Aisyah?

Yaa.. wanita itu adalah Aisyah. Aisyah Putri Sakhi, Kakak perempuan Dari Rey.

Tidak jauh berbeda dari Aulia, Aisyah juga memiliki paras cantik yang paripurna. Hanya saja jika Aulia memiliki style yang modern & kekinian selayaknya anak muda jaman sekarang, Aisyah memiliki style anggun dengan balutan pakaian yang lebih sederhana.

Keteduhan yang dimiliki, mampu membuat siapa saja orang yang didekatnya merasa aman dan tenang oleh kesabarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keteduhan yang dimiliki, mampu membuat siapa saja orang yang didekatnya merasa aman dan tenang oleh kesabarannya. Ia pun mampu mendidik kedua adiknya sampai saat ini.

jika ditanya dimana orang tua mereka? Kedua Orang tua mereka sudah meninggal dikarenakan Sakit. Ayahnya telah meninggal saat Rey masih kelas 2 SMP karena sakit Demam Berdarah dan ibunya pun meninggal kurang lebih 1 tahun setelah kepergian ayahnya dikarenakan sakit lambung akut yang dideritanya. Mungkin sang ibu terlalu banyak fikiran atas kepergian suaminya itu yang membuat pola makannya berantakan dan keadaannya semakin menurun hingga akhirnya meninggalkan ketiga anaknya tersebut di dunia ini.

"Jannah bukan suatu yang mudah Rey, namun.. bisa kau dapatkan ketika kamu selalu Lillah dan berserah. jadi, diatas lelahmu.. Bangkitlah! Allah sedang menyiapkan skenario terbaiknya untukmu, yang nantinya akan sangat epic ketika kamu perankan" ucap Mba Aisyah lagi.

"Mba🥺" Rey sudah tak mampu berkata-kata. Ia Mendekat ke kakak perempuannya itu lalu memeluknya dan menenggelamkan kepalanya pada pelukan kakaknya.

Bohong jika Rey adalah seorang pribadi yang benar-benar kuat. Ia pun manusia. Ada kalanya Rey memang selalu menampilkan kepada siapa saja bahwa dirinya seorang yang mampu dalam segala hal termasuk menjaga kedua wanita yang dimilikinya saat ini, namun didalam kekuatannya.. ia juga menyimpan harapan bahwa ia ingin kuat untuk dirinya sendiri, walaupun nyatanya sulit untuk dilakukan.

Dan, Inilah kehidupan keluarga Rey yang begitu sederhana. Rey tumbuh jadi orang yang memiliki tanggung jawab tinggi. Karena, sejak ayahnya meninggal ia menjadi pelindung satu - satunya bagi para wanita tersayang yang dimilikinya saat ini. Ia juga sudah terbiasa akan segala hal yang harus diatasi oleh seorang laki-laki dewasa pada umumnya sejak kepergian ayahnya dulu. Ia benar-benar menggantikan sosok seorang ayah bagi keluarganya.

Maka jangan tanya mengapa Rey sangat begitu menghormati wanita. Karena Rey tumbuh atas keteduhan wanita-wanita dirumahnya tersebut. Rey ngga akan segan-segan menjadi garda terdepan ketika para wanitanya sedang ditimpa sebuah permasalahan.

Rey yang walaupun usianya lebih muda daripada Aisyah mampu menjadi sayap pelindung bagi Mba Aisyah dan Aulia Adiknya. Kedewasaan Rey sudah tidak diragukan lagi. Walaupun.. dimata  teman-temannya, Rey terkenal sebagai seorang yang jail,tengil dan suka bercanda tapi Rey juga seorang yang care nya patut diacungi jempol meski kadang ketutupan sama gengsinya.

"Sebentar ya mba.." Pinta Rey masih bertahan pada pelukan dengan kakaknya.

"It's Oke Adik kecilku, mba tau kamu pandai berbohong dalam hal kekuatan yang kamu miliki. selama ini mba menunggu moment kamu dateng ke mba buat cerita apapun yang kamu lagi rasain dan jalani, tapi ternyata adek mba yang satu ini kuatnya masyaAllah sampai bisa bertahan sejauh ini sendiri." ucap Aisyah menenangkan isakan Rey dengan sentuhan lembut pada rambut Rey

Rey masih bungkam dengan getaran tangisnya.

"Maafin mba ya Rey, mba masih banyak ngrepotin Rey" kata Aisyah

"Apasih mba. Rey kurang suka ya mba bilang gitu. Mba sama sekali ngga pernah repotin Rey. Itu memang kewajiban Rey untuk jagain mba dan Aulia termasuk membantu apapun yang kalian butuhkan, Itu janji Rey."

" Iya, maaf.. terimakasih Adik mba yang paling tampan" ucapannya terpotong.

"suatu saat nanti, kalau memang sudah lelah dan ngga mampu, cukup ya Rey?" pinta Aisyah

Rey melepaskan pelukannya, lalu menghapus sedikit air mata yang sempat lolos menetes dari matanya itu. Aisyah masih memandang adiknya itu

"Cukup gimana mba?" tanya Rey yang entah memang belum faham atau hanya pura-pura tak faham.

"Jadi ini ceritanya, bener-bener ngga tau, atau pura-pura ngga tahu" goda Aisyah

"Mbaa.."

"tentang apa yang baru saja kamu mulai Rey. kalau sudah ngga mampu dan ngga bisa, cukup ya? jangan pernah memaksakan apapun. Sekarang sampai sini Rey faham kan maksud Mba?" tanya Aisyah lagi

"Mba tau semuanya ya Rey" lanjut Aisyah

"Izinin Rey untuk berusaha lebih keras dulu ya mbaa, mba bantu Rey juga. Sampai suatu saat nanti ketika memang semuanya udah ngga bisa untuk dilanjutin, Rey insyaAllah udah tau harus berbuat apa" jawab Rey meyakinkan Aisyah

Aisyah mengangguk dengan senyumnya.

"Mba.. boleh peluk lagi? Rey mau transfer kekuatan" manja Rey

"Kamu itu cuma beda 2 tahun lo Rey sama Mba. Manjanya.., apa ngga malu, nih kalau diliat adek pasti jadi sasaran guyon lagi kamu sama adekmu itu" ucap Aisyah sembari kembali mengelus punggung Rey berharap hal itu mampu menstransfer segala kekuatannya kepada Rey.

"Dih Biarin.." acuh Rey masih nyaman dengan pelukan kakaknya.

Rey memang seorang yang terlihat macho dan kuat. Tapi tidak jika didepan kakak satu-satunya itu. Ia selalu mendapat keteduhan dan tempat untuk benar-benar istirahat walaupun hanya untuk mentransfer segala bentuk energi untuk kekuatan yang dimilikinya. Hal itupun juga berlaku bagi Aulia. Aisyah juga Rumah bagi Aulia. Aulia selalu merasa tenang jika sudah mendapat pelukan dari kakak perempuannya itu.

AirettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang