Malam berlalu.
sinar bulan telah berganti dengan sinar matahari.
semua orang dimuka bumi ini telah melakukan aktivitasnya masing - masing.Mungkin.. kecuali Aima.
Ia masih meringkuk didalam selimutnya. Aima tadi melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan keluarganya di musholla kecil yang berada dirumah besarnya itu, Namun setelah itu.. Aima tidur lagi. Bahkan masih memakai mukenanya.kring..kring..kring..
Suara dering ponsel yang berulang kali bunyi, membangunkan Aima dari mimpi indahnya."ck.. bunyi apa sih? perasaan gua ngga ada setting alarm jam segini dah?" Monolog Aima malas. jujur saja ia masih mengantuk pagi itu.
Aima membuka hp nya yang sedang berdering itu. Terpampang jelas ada telepon masuk dari si manusia PD yang baru dikenalnya kemarin itu. Ketika hendak diangkatnya.. telepon itu sudah mati terlebih dahulu.
"ngapain ni anak pagi - pagi dah nelponin orang" ucap Aima masih bertahan pada posisinya.. ia sedikit mengucek matanya lalu membaca pesan dari Rey dan membalasnya.
"Ett dah busett.. astagaa ni anak ngapain coba pagi - pagi dah sampe sini. Ini masih pagi bangeddd ngga sih Rey. repot kan urusannya kalau orang rumah pada tau." Kesal Aima. Namun, ia lantas langsung mandi dan bersiap - siap diri.
POV Rey
"Haha.. Lucu." Batin Rey.
Ia tersenyum mengingat Aima diseberang sana pasti sedang ngomel² ngga jelas karenanya." asik juga ngusilin ni cewek " monolog Rey dengan menyunggingkan sedikit senyumannya lagi.
Namun, tiba - tiba...
Brughhh..
"........."
35 menit berlalu..
Aima tetaplah Aima.
Pagi ini ia menggunakan OOTD yang cukup simple.Hanya sebuah kaos hitam polos, yang ditutupi oleh hoodie dengan hijab berwarna coklat, celana Jeans, sepatu berwana senada dengan bawahan yang dipakainya dilengkapi tas berwarna hitam yang dikaitkan ke tangan kirinya.
Setelah selesai dengan persiapannya.. Aima langsung keluar dari kamar dan berpamitan dengan mamanya yang sedang berada di dapur.
"Ma.. Aima pergi dulu ya"
"ko tumben pagi - pagi de?" tanya mama heran
"iya nih ma, ada urusan bentar.. penting hehe"
"ngga sarapan dulu de? Ini dah siap sarapannya lo dek" tanya lagi mama
"nanti aja mah, Gpp."
"atau bawa bekel deh dek" pinta mama akan menyiapkan kotak bekal untuk Aima
"Ma.. ngga usah. nanti Aima pasti sarapan ko, tenang aja.. mamah ngga usah khawatir, oke" ucap Aima sembari mengelus-elus lengan mamanya
"yasudah kalau begitu.. hati-hati ya dek"
"oke ma"
saat telah keluar dari gerbang rumahnya.. ia mencari keberadaan Rey. Aima masih tolah toleh namun.. hasilnya nihil,
" Lah.. mana tu anak ya? " monolog Aima,
Rey kemana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Airetta
Ficção AdolescenteSemua ada masanya. Ada yang telah usai, Dipaksa untuk selesai.. Atau bahkan, belum pernah dimulai. Baru akan tetap layu ketika masih ragu. Jadi, bukan hanya untuk menjadi baru, tapi juga untuk ingat diri.. Bahwa yakin & percaya itu perlu. Kemarin...