"Mah.. Jas adek dimana ya? " tanya Aima
"Jas yang mana sayang?"
"Jas yang warna kuning mah, yang adek pakai sekolah setiap hari senin"
Mama Aima yang sedang mencuci piring di dapur pun menghentikan aktivitasnya lalu tersenyum simpul. Ia menyadari sepertinya semangat & percaya diri untuk bersekolah sudah tumbuh kembali dalam diri Aima. Mama berjalan menuju laundry room lalu keluar dengan membawa jas Aima.
" Ini jas nya " ucap mama sembari memberikan jas nya ke Aima
" Kemarin mamah ambil dari gantungan di belakang pintu lalu mamah cuci " lanjutnya.
"Terimakasih mama. Yaudah ma, Aima langsung berangkat ya.. hari senin takut terlambat karena ada upacara. Dadah mama.."
ucap Aima mencium tangan & pipi mamanya."Ngga sarapan dulu Aima?,"
"Sarapan di kantin bi Kah aja ma" jawab Aima lalu lari kehalaman rumah.
Namun tak berselang lama,
"Assalamualaikum ma" salam Aima, melihatkan sedikit wajahnya di ambang pintu rumahnya
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab mama sembari tersenyum menatap kepergian anak gadisnya itu berangkat ke sekolah.
~•~•~
Pukul 08.15
Upacara baru saja selesai dilaksanakan oleh para guru & murid di sekolah tempat Aima bersekolah. Banyak tatapan mata yang tertuju pada Aima. Hal itu pun sudah dipikirkannya mulai dari rumah sampai di sekolah. Bagaimana tidak, hari ini adalah pertama kalinya bagi Aima berangkat sekolah setelah kejadian beberapa pekan lalu yang membuatnya ramai diperbincangkan di sekolah.
" Bagaimana?, sudah baikan dek? "
Toleh Ameena lalu tersenyum
"Alhamdulillah, Insyaallah ka" jawab Ameena"Kaka juga pernah ada di posisimu. tapi itu Dulu" diucapkannya oleh seorang wanita cantik yang tiba² berdiri di sebelah Aima dengan dibarengi senyuman getir juga tatapan seperti menerawang masa lalunya.
"Memang awalnya terpuruk. Tapi setelah itu, kakak sadar akan satu hal. "
"Apa ka? " jawab Aima penasaran.
"Kalau kita Mundur, Lari dan menyerah.. berarti kita mengakui kalau memang salah dan itu akan membuat siapapun yang ada disekitar kita menganggap bahwa kita lari dan pergi itu karena takut disalahkan. memangnya kamu siap akan hal itu? " tanyanya dengan menengokkan wajahnya ke kanan menghadap Aima yang sedang duduk disebelahnya.
Belum Aima sempat menjawab, bel pelajaran pertama pun berbunyi..
"Kamu hebat Dek, Selesaikanlah.. insyaallah, jika allah mengizinkan semuanya akan kembali seperti semula, karena pada dasarnya Allah lah sang pembolak balikkan hati hambanya. Jadi, jangan pernah putus komunikasi dengan allah juga dengan teman-teman mu untuk menyelesaikan hal ini" ucap wanita itu lagi dengan tetap tersenyum manis pada Aima lalu ia beranjak untuk masuk ke dalam kelasnya.
"Terimakasih ka" ucapan Aima menahan perempuan tersebut yang baru beberapa langkah berjalan sebelum menuju ke dalam kelas. Dibalaskannya olehnya dengan senyuman & anggukan.
Tanpa sadar ucapan Wanita itu tadi menghangatkan Aima & mampu menambah kembali kepercayaan dirinya. Ia pun sudah sepakat dengan dirinya sendiri untuk meminta maaf kembali kepada Bellaq & the Genk.
" Benar juga. Aku harus benar-benar meluruskan, karena kalau aku selalu menghindar bisa saja semua orang memandang aku sepenuhnya salah." gumamnya dalm hati.
~•~•~•~
"Bella kita perlu bicara"
Bella and the genk pun berhenti dari langkahnya lalu memutar badannya menghadap sumber suara. Dan ya.. siapa lagi kalau bukan suara dari Aima yang sudah sedari jam pelajaran tadi mengumpulkan keberanian dan niat, juga kalimat untuk berbicara dengan Indah juga kawan-kawan nya.
"Mau sampai kapan kita seperti ini?" apa memang aku tidak pantas untuk dimaafkan? Sekali lagi aku sampaikan, Aku Minta Maaf kepada kalian bertiga kalau memang aku salah dalam hal ini."
" Udah ngga ada yang perlu kita bicarakan, Aku sudah memaafkanmu. namun aku juga minta maaf entah mengapa aku masih sulit untuk kita seperti dulu lagi. Jadi biarkanlah seperti ini.. aku tidak akan mengganggumu. Biarkan perasaan yang sedang kurasakan saat ini sembuh dan kembali dengan sendirinya. karena pada semestinya aku juga salah namun entah mengapa aku juga sulit menerima hal tersebut" tersenyum getir, itulah yang mengakhiri ucapan Bella dengan panjang lebar itu.
"Tapi bagaimana dengan pertemanan kita? apa kita akan seperti orang asing seperti ini terus?"
tanya Aima"Sejatinya kita memang teman satu kelas kan, jadi berlakulah selayaknya teman-teman sekelas yang lain. Dan memang sudah Seharusnya kita saling memaafkan karena memang kita berdua jugalah yang sama-sama salah. Sepertinya itu cukup, jam istirahat cuma 20 menit jadi kami mau segera ke kantin bi Kah" Ucap Bella.
Pergilah Bella and the genk ke Kantin bi Kah meninggalkan Aima seorang diri dikelas yang masih melamun setelah perbincangannya dengan Bella tadi.
"Itu tadi, berarti kita udah menyelesaikan masalah ini kan ya?" gumam Aima yang masih bingung dengan kepolosannya itu.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Airetta
Подростковая литератураSemua ada masanya. Ada yang telah usai, Dipaksa untuk selesai.. Atau bahkan, belum pernah dimulai. Baru akan tetap layu ketika masih ragu. Jadi, bukan hanya untuk menjadi baru, tapi juga untuk ingat diri.. Bahwa yakin & percaya itu perlu. Kemarin...