"Mau kemana?" Elvano menghentikan kuris rodanya ketika hampir saja benda itu menyentuh kaki Gevano.
"Mau ke depan sebentar, Helga udah nunggu." Tatapan penuh selidik Elvano layangkan, mau apa lagi bocah ini pikirnya.
"Sebentar ya."
Meski penasaran setengah mati pun Elvano tidak akan mencampuri urusan Gevano sebelum bocah itu meminta bantuannya, serius, kembar bukan berarti bisa lancang dan seenaknya mencampuri urusan saudara kan?
"Helga." Yang di panggil menoleh, tatapan yang tadinya begitu tajam mengintai hutan sekarang kembali normal dan sedikit hangat.
"Ya princess?" Pikir Helga tidak akan ada yang beres setiap Gevano memanggilnya, jika bukan tugas memang apa lagi?
"Jemput Vero, serahkan dia pada Rathva." Helga tentu heran, kenapa tiba-tiba sekali Gevano mencari si tua mantan kepercayaan Sasnarwa juga ayah kandung Ella?
"Dengan cara baik atau seret?" Gevano tersenyum manis, tanpa kata juga Helga tau kata 'jemput' yang dimaksud tidak berbeda dengan 'culik', lucu sekali.
"Baiklah, tapi anak-anak tau?" Anggukan Helga dapatkan, dengan begitu langkahnya dibawa pergi menjauh untuk melaksanakan tugas baru, serumit apapun pemikiran Gevano, setidak jelas apapun tujuannya, Helga akan tetap mematuhi tuannya.
"Hati-hati!, jangan sampai ada yang lihat ya?" Angin lalu menjadi jawaban kosong, hening yang begitu tenang adalah isyarat akan persetujuan bagi Helga.
Lalu akan seperti apa jika helga tidak setuju?
Tentu lelaki itu akan kembali melangkahkan kaki padanya.
"Makan." Elvano memanggil dengan suara pelan, Gevano berbalik melihat wajah pucat kembarannya, meski tidak sepucat kemarin tapi hari ini sudah jauh lebih baik.
"Hm, ayo, juga aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, boleh?, atau kau sedang sibuk?" Kursi roda diambil alih, Gevano melangkah dengan hati-hati memastikan Elvano nyaman tanpa guncangan.
"Boleh sayang, aku free hari ini." Elvano tetaplah Elvano, pemuda itu tidak akan menolak Gevano selagi dirinya mampu dan bisa.
~~~~~
"Virus yang tuan Immanuel kembangkan tidak lain adalah penyakit yang berbahaya, bahkan sampai sekarang belum ada obatnya." Gevano, Elvano juga Regar menyimak dengan baik apa yang Andri jelaskan.
Meskipun sedang di ruang makan, tapi Elvano tetap mengizinkan Andri untuk bicara atas permintaan kembarannya.
"Virus kanker yang diambil dan di kembangkan hingga menjadi virus biasa, lama kelamaan virus itu akan bermutasi dan kembali ke bentuk awal versi lebih ganasnya, karena tadinya telah di tekan hingga mencapai titik rendah, maka ketika mencapai bentuk awal kanker itu akan meledak, dalam artian menyebar dengan lebih cepat."
Tablet yang digunakan sebagai media penyimpan data di tutup, dengan itu Gevano tau jika informasi yang Andri dapatkan cukup sampai disini.
"Memang kanker apa yang Kak Nuel pakai?" Tanda tanya besar muncul di otaknya, Gevano heran sungguh, gila sekali Kakaknya, tapi hebat juga.
"Kanker darah tuan kecil, itu kenapa saya memberi solusi agar menyembunyikan orang tua kandung si korban, karena virus harusnya sudah bermutasi dari hari kemarin, masih stadium awal, masih bisa di obati dengan operasi."
"Ouh, tulang sumsum?" Andri mengangguk.
"Anda bisa melepaskan sandera setelah satu bulan lamanya, menurut data penyakit itu akan menyebar dengan sangat cepat, dalam kurun waktu selama itu seharusnya penyakit yang korban derita sudah mencapai stadium akhir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Me [On Going]
Teen Fictionpokoknya ini idup pada di luar nalar & akal sehat manusia.. gue sepanjang idup : hah?, apa?, kenapa?, kok bisa?, gimana?. pokoknya 5W+1H ada semua lah.