🌲Father of Yours (1)

1.5K 51 1
                                    

Aku balik lagi dengan story keluarga CEMARA yang keharmonisannya akan membuat kita merasa iri. ☺️☺️☺️

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen ya. Komen banyak-banyak biar ketularan punya keluarga cemara. 🌲🌲🌲🫵

****

Malea Junice, seorang perempuan muda yang datang jauh-jauh dari distrik Luis-89. Jauh sekali di bagian selatan daratan Venhil, di tepi laut. Ia diterima bekerja sebagai pelayan di kediaman seorang Count di kota Sorvel. Sangat sulit untuk dapat menembus dinding bagian luar mansion ini. Jadi, ketika ia diterima, ia merasa sangat bersyukur.

Ia tinggal bersama dengan kakek dan ayahnya di desa Glim, di distrik Luis-89. Ibunya sudah lama meninggal. Ayahnya merawat sang kakek yang sakit-sakitan. Dulu, ayahnya adalah seorang baron, kakeknya juga. Hanya saja, mereka bangkrut dan jatuh miskin. Sebuah rumah sederhana mereka beli di di pinggir pantai untuk tempat tinggal.

Ketika hendak berangkat ke County Sorvel ini, ayah Malea memberinya sebuah permata yang dijadikan liontin sebuah kalung. Katanya, ini adalah benda peninggalan ibunya dulu. Dengan menggenggam permata kecil berwarna biru muda itu, Malea memasuki mansion Count Sorvel.

Beberapa hari lalu, istri Count meninggal setelah melahirkan anak pertama mereka. Alhasil, suasana di mansion terasa suram dan mencekam. Banyak pelayan terkena amukan sang Count yang masih tak merelakan kepergian istrinya. Ia juga tak menengok putrinya setelah melihat istrinya meninggal. Hingga sekarang ini.

Malea merapikan rambut merah delimanya. Ia menatap penampilannya di cermin. Mata biru mudanya nampak seperti permata yang tengah ia kenakan di balik pakaian pelayannya saat ini. Ia nampak sempurna. Sudah siap untuk bekerja. Ia akan membersihkan lantai 2 mansion seperti yang sudah kepala pelayan perintahkan padanya. Termasuk ruang kerja Count. Ia akan bekerja bersama dengan 3 pelayan lain.

Sebelum memulai tugas, mereka akan dikumpulkan di aula lantai 1. Kepala pelayan akan memberikan beberapa patah kata tentang apa-apa saja yang harus dijadikan perhatian oleh para pelayan. Apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan. Lalu ruangan mana saja yang terlarang. Mereka semua tidak boleh melanggar peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Jika melanggar, mereka akan dikenai sanksi. Sanksi bisa ringan, bisa juga berat. Bahkan mereka bisa dihukum mati jika terbukti melakukan pelanggaran berat.

Setelah itu, para pelayan dibubarkan. Mereka berpencar sesuai dengan tugas masing-masing. Ada yang bertugas di lantai 1, lantai 2, lantai 3, dapur, tempat pencucian hingga gudang. Kediaman Count ini sangat luas. Bahkan Malea saja takut tersesat. Kata kepala pelayan, Count Sorvel adalah salah satu bangsawan yang paling disegani karena jasanya dalam menjaga kerajaan ini. Ia dijuluki sebagai Panglima Besi oleh orang-orang karena kulitnya yang begitu keras di medan perang. Mereka juga memberikan julukan lain seperti Hantu Medan Perang dan Panglima Kematian. Itu cukup membuat Malea mengernyit. Meski ia tak melihatnya secara langsung, ia percaya. Sebab kekayaan ini adalah buktinya.

Ketika mulai membersihkan lantai 2, Malea bertanya-tanya soal gosip yang beredar. Katanya, Count jadi menggila setelah istrinya meninggal. Katanya, Count tidak memedulikan anaknya. Katanya, Count tidak akan segan-segan membunuh siapapun yang mengusiknya. Katanya, mental Count tidak stabil. Namun... apakah itu benar?

"Malea, kau baru kan di sini? Jangan masuk ke ruangan Count jika tidak ada Butler. Ruang kerjanya lebih berbahaya dari kamarnya." kata Isah, salah satu pelayan yang sudah bekerja di sini sejak 1 tahun yang lalu.

"Kau tidak pernah masuk ke dalamnya?" Isah menggeleng.

"Aku tidak pernah mendapatkan tugas untuk membersihkannya."

Not Your Typical Romance Fantasy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang