Terbangun sudah dalam dekapan hangat Jungkook, mengerjap pelan-pelan. Yang Yoonjung bisa lihat saat ini hanyalah wajah suaminya yang terlelap berada di atasnya dengan tangan kekarnya yang melingkar sempurna di pinggang rampingnya.
Yoonjung sedikit kesal karena Jungkook tidak membangunkannya begitu sudah sampai, bahkan saat ini pria itu sudah ikut terlelap dengannya.
Posisi ini membuat tubuh mereka menyatu tanpa adanya celah sedikitpun, Yoonjung mengakui bahwa ini cukup nyaman, namun perutnya di bawah sana sedikit sesak karena tertimpa oleh satu tangan kekar milik Jungkook.
Mendongak menatap Jungkook yang terlelap dengan wajah tenangnya, ekspresi yang biasanya selalu membuatnya takut kini tidak nampak jika pria itu sedang tertidur.
Yoonjung dapat mencium aroma mint yang begitu segar dari parfum yang Jungkook kenakan, harum yang begitu melekat pada tubuh pria itu. Untuk saat ini Yoonjung sangat mengenali bagaimana aroma tubuh pria kekar ini, baunya sangat khas tersendiri. Aroma mint yang begitu segar dan sangat jantan tentunya.
Berkali-kali mencoba mengangkat tangan Jungkook yang berada di atas perutnya dengan sekuat tenaganya, namun usaha itu nihil. Tangan kekar yang menimbulkan otot itu sangatlah berat bagi Yoonjung, sedikit kesal dibuatnya, ia ingin bangkit dari ranjang ini namun perutnya terhalang.
"Umh..." Erangnya kecil "Jung... Aku ingin bangun. Tolong singkirkan tanganmu, akhh.."
Semakin kesal dibuatnya, Yoonjung memejamkan mata dan sedikit menjauhkan wajahnya dari Jungkook yang secara tiba-tiba mencium pipinya berkali-kali. Kumis tipis pria itu membuat Yoonjung sedikit geli, Jungkook mencium pipi serta lehernya berkali-kali.
"Ini masih pukul tiga sore, mengapa merengek untuk bangun, hm?" Tanyanya begitu melepas kecupannya, Jungkook menyudahinya karena menyadari istrinya yang hampir menangis sebab di buat kesal olehnya.
Jungkook tersenyum kecil, menahan gelak tawanya melihat mata bulat itu yang siap menumpahkan air matnya dari pelopaknya. Yoonjung membuang tatapannya, enggan untuk menatap Jungkook, dirinya kesal karena pria itu yang tidak menyudahi kecupannya walaupun dirinya sudah merengek minta dilepaskan.
"Jangan menangis, hei. Baiklah, baiklah, maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya, aku begitu gemas melihatmu seperti ini. Tidak akan ku ulangi lagi, okay?"
"Kau, hiks... Kau jahat!"
"Yoonjung, Yoonjung, Yoonjung. Um, aku salah, aku jahat. Baiklah, baiklah. Jangan menangis, sayang, aku sudah berjanji untuk tidak mengulanginya"
Sejujurnya Jungkook sedikit tidak mengerti apa yang menyebabkan istrinya terisak setelah bangun dari tidurnya saat ini. Hal kecil karena ia sedikit mengusiknya saja mampu membuat Yoonjung menangis tersedu-sedu seperti saat ini, entahlah. Mood ibu hamil memanglah tidak menentu, pikirnya.
Beberapa menit Jungkook mencoba menenangkan wanita kecil yang berada di dekapannya saat ini. Jungkook memiliknya sekilas, wajahnya masih sama pucat nya dengan kondisi sepulang dari rumah sakit siang hari tadi.
"Makan siang, kau melewatkannya, sayang..."
Mendekap Yoonjung hangat dengan mengusap pelan perutnya untuk menenangkan mood nya yang tidak stabil itu, yang tentunya Yoonjung dengan sangat penurut hanya diam merasakan dekapan hangat Jungkook.
"Seluruh pelayan menanti Nyonya mereka kembali" Dengan sesekali Jungkook memberinya kecupan di kening "Mereka menantimu, terutama ahjumma. Seluruh menu masakan favoritmu sudah berada di meja makan, maka ayo, makan agar cepat pulih."
Jungkook terus melontarkan ucapan lembutnya walau hanya di dengar tanpa di tanggapi oleh Yoonjung. Sebisa mungkin untuk membujuk wanitanya agar ingin untuk makan, karena itulah sumber tenaga yang istrinya dan janin butuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Husband
RomanceWARNING!21++ Berisikan konten dewasa dan pemerkosaan •If you don'tike it, you can skip it• •Contains scenes of violence and coercion• •This story belongs to the adult category• Go Yoonjung, gadis bertubuh mungil yang usia nya menginjak 22 tahun. Nas...