40. Envelop

1.6K 109 13
                                    

3135 words.

Dengan begitu percaya diri dan senyum riang Yoonjung menjelaskan. Senyum manis tak luput hilang dari bibir kecilnya, Ahjumma Shiyun memandang wanita kecil yang berada di hadapannya ini dengan senyuman tulusnya, rasa rindunya pada sosok manis Yoonjung kini telah terobati.

"Kau sudah melewati banyak lika-liku, Nona. Aku bangga padamu, sangat." Ujarnya pelan "Kau sudah makan? Aku akan membuatkan menu kesukaanmu, ibu hamil tidak boleh merasa lapar" Ujarnya dengan sedikit tertawa.

"Um, sudah. Sebelum berangkat aku terlebih dahulu sarapan. Aku merindukan masakanmu, Ahjumma"

"Mengapa tidak menghubungiku? Jika tahu seperti itu maka aku akan memasakkan banyak menu kesukaanmu sebagai perayaan"

Yoonjung meletakkan Lucky dari pangkuannya, menatap Ahjumma Shiyun dengan tersenyum "Untuk apa merepoti kalian? Aku tidak menginap, malam nanti aku sudah pulang. Jadi kalian tidak perlu bersusah payah dengan kedatanganku"

Mendengar itu Ahjumma Shiyun sedikit memurungkan wajahnya "Mengapa tidak menginap walau pun hanya satu malam saja, Nona? Kau tidak merindukan kamar tidurmu, huh?"

"Tentu saja aku merindukannya, merindukan seluruh mansion ini. Maaf, Ahjumma. Lain kali aku akan membujuk Jeon agar mengizinkanku" Dengan raut polos Yoonjung menjelaskan.

"Tuan Jeon tidak mengizinkan mu? Baiklah, mungkin lain waktu ia akan memberimu izin untuk menginap. Aku tidak bisa berbuat apa pun jika dia yang melarangnya"

"Begitu juga denganku," Sahut Yoonjung dengan terkekeh kecil.

"Suamimu itu sangat jantan, Nona. Aku sempat kagum sekaligus takut padanya, melihat bagaimana porsi tubuhnya yang begitu jantan dan kekar" Gumamnya mengingat bagaimana kriteria tubuh Jungkook "Dia pasti sangat hebat di atas ranjang, bukan?"

Yoonjung mengerutkan keningnya "Di atas ranjang, uh?" Tanyanya bingung dengan mimik polosnya

Ahjumma Shiyun tertawa melihat Yoonjung yang kebingungan dengan pertanyaannya "Ternyata menjadi istri hampir empat bulan lamanya tidak membuat sikap polos mu itu hilang, Nona"

Yoonjung masih mengerutkan keningnya, mencoba memahami apa maksud dari pertanyaan yang Ahjumma itu lontarkan.

"Sungguh, aku tidak memahaminya"

"Sudah, sudah, lupakan saja pertanyaan konyol itu. Nona, dalam waktu dekat kau akan menjadi seorang ibu, dan aku masih tidak percaya dengan hal itu. Hoh, Tuan dan Nyonya Go pasti tersenyum dari atas sana, melihat putri kecil mereka yang saat ini sudah menjadi seorang istri" Dengan tersenyum dan menggenggam tangan Yoonjung wanita itu berkata "Aku mengetahuinya, aku bisa membayangkan bagaimana rasa takut mu ketika suamimu menculik mu di saat itu"

"Aku mengetahuinya, sebab Soomin adalah teman dekatku. Tuhan mempunyai rencana yang terbaik, takdir menjadikannya pekerja di mansion Jungkook berpuluh-puluh tahun lamanya, sepertiku yang mengabdi untuk keluarga ini sampai saat ini, kau sudah tumbuh dewasa dan semakin cantik"

"Begitu juga dengan Soomin, dia adalah teman dekat ku semasa sekolah. Kami berteman baik hingga saat ini, dan beruntungnya, dia adalah pekerja mansion Jungkook" Lanjut wanita paruh baya itu menjelaskan.

"Dengan begitu aku selalu menanyakan kabar mu melaluinya, dia wanita baik. Anggaplah dia sepertiku, Nona. Anggap dia sama sepertiku, karena baginya Jungkook adalah putranya sendiri"

"Ia bekerja di keluarga Jeon sudah sangat lama, saksi hidup trah suamimu"

"Darinya aku mengetahui segala sifat Jeon Jungkook, pria itu sangat kasar ketika emosinya sedang timbul, sekali pun itu denganmu. Namun ku dengar saat ini kau terlihat sudah bisa berdamai dengan semuanya, membuat Jungkook berperilaku manis tanpa rasa emosinya" Pungkasnya sekali lagi.

Wild HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang