Jungkook terus tersenyum memandangi hasil USG yang berada di tangannya. Usia janin yang sudah 15 Minggu kini sudah setara dengan besarnya satu buah apel. Namun untuk jenis kelaminnya belum terlihat, di jadwal kontrol yang akan tiba tepatnya dua Minggu yang akan datang jenis kelaminnya bisa terlihat, dan Jungkook sangat tidak sabar mengetahui itu.
"Dia tumbuh dengan baik" Monolog Jungkook memandang hasil usg Yoonjung.
Yoonjung hanya mengulum bibirnya, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Lubuk hatinya belum sepenuhnya menerima semua ini, ia belum siap menjadi seorang ibu.
Namun melihat antusias Jungkook membuatnya sedikit tersentuh. Pasalnya pria itu terlihat sangat-sangat bahagia sedari mendengar kabar kehamilannya, hingga saat ini. Jungkook selalu menatapnya dengan dalam dan bangga beserta senyum pria itu ketika mereka memasuki ruang kontrol kandungan.
Jungkook menggenggam, mengelus bahkan mengecup punggung tangan istrinya ketika sedang menjalani pemeriksaan. Jungkook tahu Yoonjung merasa gugup, maka dari itu ia mencoba menenangkan perasaan wanita kecil itu.
Ini pengalaman pertamanya yang akan menjadi seorang ayah, tentu rasa gugup dan antusias sangat Jungkook rasakan. Namun ia tidak boleh menunjukkan rasa gugupnya itu, sebab Yoonjung lebih gugup darinya, Jungkook paham akan itu.
"Ini sebab aku selalu mengingatkan mu untuk meminum vitamin dan susu mu, sayang. Lihat, kesehatan kalian sangat stabil"
Senyuman manis tidak terlepas dari bibir Jungkook, ekspresi wajah yang hampir tidak pernah ia tunjukkan di hadapan publik, kini ia berikan secara cum-cuma kepada istrinya.
"Um," Gumam Yoongjung.
Saat ini mereka masih di dalam mobil yang berada di parkir ruma sakit mewah ini dan hendak kembali, namun Jungkook belum juga selesai memandang hasil usg kandungan itu, sehingga mobil yang mereka tumpangi belum juga berjalan.
Mereka baru saja keluar dari dalam rumah sakit besar itu, usai mengecek kandungan tentu saja dokter Yoonjung menyuruh untuk menuju administrasi untuk membayar serta mengambil obat-obatan dan juga vitamin kehamilan Yoonjung.
Tidak hanya obat-obatan dan vitamin Yoonjung yang bernominal tinggi, biaya pemeriksaannya pun juga. Terlebih Jungkook menyewa seorang dokter wanita yang sudah cukup berumur, dokter kandungan yang sangat terkenal di negeri ini. Jungkook menyewa dokter itu sedang sampai istrinya melahirkan, dan Jungkook membayarnya dengan sangat mahalnya.
Setiap dua pekan sekali Jungkook tentu saja mengeluarkan banyak uang untuk menebus keperluan obat-obat kehamilan Yoonjung, terlebih harga vitamin wanita itu yang tidak bisa di katakan murah. Sebab Jungkook meminta kepada pihak rumah sakit untuk memberikan kualitas yang paling tinggi, dia tidak keberatan dengan harga itu. Yang terpenting baginya adalah Yoonjung dan janin yang sedang di kandungnya.
Jungkook yang peka terhadap Yoonjung segera menyimpan gambar ultrasonik itu di tempatnya, memasang seatbelt nya dan juga milik Yoonjung. Wajahnya berhenti tepat di perut mungil itu, Jungkook kecup berkali-kali dan mengusapnya gemas.
"Kecebong ku sebentar lagi akan membesar, kasihan eomma membawa mu yang semakin hari semakin berat, Chagi"
Jungkook berucap kepada perut yang sedikit bulat itu. Membayangkan tubuh kecil istrinya dengan perut yang bulat berisi makhluk kecil itu, Jungkook merasa gemas sekaligus khawatir, mengingat bagaimana tubuh mungil serta kaki kecil istrinya itu.
"Huh, ayo kembali" Keluh nya pelan merasa bosan.
"Ayo, maaf kau pasti bosan, sayang" Buru-buru Jungkook menjauhkan wajahnya dari perut itu dan mengakhiri pembicaraannya dengan perut Yoonjung "Kita akan kembali"

KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Husband
RomantizmWARNING!21++ Berisikan konten dewasa dan pemerkosaan •If you don'tike it, you can skip it• •Contains scenes of violence and coercion• •This story belongs to the adult category• Go Yoonjung, gadis bertubuh mungil yang usia nya menginjak 22 tahun. Nas...