35. Worried

2.1K 137 16
                                    

Happy reading!

"Tidak akan. Jangan menangis, aku tidak akan memarahi dan membentak mu. Aegi akan merasa sedih di dalam sana, melihat kedua orang tuanya terus menerus berdebat" Monolog Jungkook dengan nada yang ia buat sedramatis mungkin,mencoba mengalihkan pembicaraan agar Yoonjung tidak terlalu takut.

————————————————————————

"Jangan memarahiku, hikss..." Tangisnya pelan di dekapan Jungkook.

Jungkook tertawa kecil melihat mimik wajah istrinya, bibirnya sudah melengkung kebawah karena menangis "Um? Apa aku terlihat seperti akan memarahi mu?"

Yoonjung menyembunyikan wajahnya di dalam dada bidang tersebut, tempat ternyaman nya untuk menyembunyikan wajahnya akhir-akhir ini "Tidak..."

Tangisnya terdengar kembali, terisak kecil di dalam pelukan Jungkook "Aku tidak mau berada di sini, hikss... Aku ingin kembali, aku tidak mau berada di tempat ini" Rengeknya menangis dengan menggeleng kecil.

Jungkook tidak tega mendengar tangisan istrinya terus menerus, sepertinya benar dengan yang di katakan dokter kandungannya. Yoonjung mengalami trauma ringan, sangat terlihat rasa takut yang di alaminya.

"Aku ingin kembali..." Rengeknya sekali lagi.

"Um. Tentu saja, istriku ini akan kembali dan tidak berada di ruang inap ini. Tapi kau harus pulih terlebih dahulu, sayang. Kau melewatkan makan siangmu, makanlah, aku akan menyuapimu"

Jungkook meraih mangkuk bubur yang suster letakkan di atas nakas. Melihat Yoonjung yang enggan menerima suapan darinya membuatnya merasa bersalah, tatapannya kosong. Pikirannya masih terbayang bagaimana kasarnya sikap Jungkook selama ini kepadanya yang membuatnya seperti ini.

"Tertarik untuk makan di taman rumah sakit ini, um?"

Tidak bermaksud untuk berpura-pura baik, melihat kondisi istrinya yang mengenaskan seperti saat ini tentunya membuat Jungkook khawatir. Jungkook tidak boleh memperlihatkan kekhawatirannya, dirinya tetap harus bersikap seolah sedang baik-baik saja.

Yoonjung sejenak menatap Jungkook dalam, mengangguk samar-samar mengiyakan ajakan Jungkook.

Dengan sangat hati-hati Jungkook menggendong tubuh kecil istrinya untuk duduk di kursi roda, tidak lupa untuk menarik tiang infus yang di mana jarum tersebut masih tersematkan di dalam pergelangan kulit Yoonjung.

Kursi roda yang di tumpangi Yoonjung sudah bergerak berjalan menyusuri koridor rumah sakit, Yoonjung terduduk lemas, tubuhnya seakan begitu lemas tidak memiliki sedikit pun tenaga. Jungkook masih dengan setelan licin kantornya, jas hitamnya ia lepas dan hanay menyisakan kemeja berwarna navy nya dan celana yang selaras dengan sepatu kulit mahalnya.

Mendorong pelan kursi roda Yoonjung, di pangkuan Yoonjung terdapat satu mangkuk bubur yang rumah sakit ini berikan untuk para pasien mereka. Satu tangan Jungkook sibuk mendorong kursi rodanya, dan satu tangannya membawa tiang infusnya.

Taman rumah sakit ini cukup luas, hanya ada beberapa pasien yang sedang berada di sini. Jungkook membawa kursi roda Yoonjung kepada kursi panjang, ia duduk dan menatap Yoonjung yang sedang melamun memperhatikan pasien anak kecil bersama kedua orang tuanya.

Jungkook menoleh sekilas pada pusat yang sedang menjadi perhatian istrinya "Ada apa dengan mereka, kau mengamatinya begitu dalam"

Wild HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang