14. Happy Days

4.2K 84 2
                                    

"Ya Tuhan, aku harus bagaimana? Hidup ku sekarang ada di tangan nya" Ucap nya lesu

---------------

Ia terisak pelan, dan bersandar di kepala ranjang itu. Pandangan nya kosong, dengan pelupuk yang setia menangis pelan.

"Kenapa hidup ku menjadi seperti ini? Sampai kapan aku harus menjalani nya? Hikss. Aku membenci mu, Jung. Sungguh" Ucap nya sambil terisak.

Di sisi lain ada pria yang mengawasi nya, pria itu ber smirk tajam memandang layar nya yang tersambung dengan cctv tersembunyi di kamar nya itu. Dengan begitu ia bisa mengawasi istri kecilnya.

"Bencilah aku sesuka hati mu, chagi. Tapi jangan harap kau bisa kabur dariku." Kekeh nya berat

Yoonjung tidak pernah mengetahui jika di kamar ini ada cctv yang sangat tersembunyi, ia tidak pernah menyadarinya. Bukan hanya di kamar, Jungkook memasang cctv di seluruh sudut mansion kecuali kamar mandi. Ruangan di seluruh mansion ini terdapat cctv yang tersembunyi.

Itu untuk keselamatan istri nya, Jungkook bukanlah sembarang orang. Posisinya yang sebagai mafia Jeon tentu saja menjadikan nya mempunyai banyak musuh diluar sana. Otak nya yang cerdas sangat tahu betul para bajingan diluar sana pasti akan menargetkan istri nya. Namun mereka pasti akan kalah jika melawan Jeon Jungkook, kekuasaan nya dimana mana, musuh juga akan berfikir beberapa kali dulu sebelum mengusik nya.

Pria itu terkekeh berat melihat dan mendengarkan racauan istri nya dari layar komputer. Mau gadis itu memohon sampai kapan pun dia tidak akan pernah melepaskan nya.

"Tidak masalah jika kau tidak mencintaiku ataupun kau membenciku, yang terpenting adalah cintaku kepadamu begitu besar." Smirk nya




***



Dua Minggu kemudian.

Pukul sembilan pagi ini Yoonjung sedang sibuk berkutik di dapur dengan ahjuma Soomin, gadis itu sedang belajar membuat kue dengan wanita paruh baya tersebut. Dengan rambut yang ia cepol asal keatas dan kain yang terikat ditubuh nya guna tidak mengotori pakaian nya.

Dia semakin akrab dengan ahjuma Soomin, jika Jungkook pergi ke kantor ia sering berbincang bincang dengan wanita itu. Terpampang jelas raut bahagia nya saat ini, wanita itu sedang mengaduk adonan kue tersebut.

Senyum ceria tak kunjung lepas dari bibir nya, gadis itu kini terlihat sedang gembira. Ini memang lah hobinya, membuat kue.

"Nyonya, kau terlihat sangat senang" Gurau nya, pasal nya ia tidak pernah melihat sang Nyonya rumah seceria ini walaupun itu sedang dengan suami nya.

Yoonjung terkekeh pelan mendengar itu, lalu pandangan nya kembali fokus kepada adonan kue yang ia aduk.

"Um, benar sekali, ahjuma. Aku sangat senang membuat kue, kebetulan juga ini adalah hobiku sedari kecil. Dulu aku sangat sering membuat cookies coklat bersama eomma ku, tapi sekarang dia sudah tiada" Ucap nya sambil mengaduk adonan coklat itu.

"Nyonya, aku tidak bermaksud untuk mengingatkan mu ke hal itu. Maafkan aku" Lirih nya merasa bersalah.

"Ah, aku juga tidak berpikiran seperti itu, ahjuma. Sekarang ada ahjuma yang selalu siap membantu ku membuat kue, lagi pula kau sangat handal dalam hal ini, bukan?" Ceria nya.

Wild HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang