Pagi hari buta seperti ini Yoonjung sudah terbangun, ia melirik jam dinding yang terpasang di dekat foto pernikahan mereka yang tercetak besar itu. Ini masuk pukul 04.00am namun Yoonjung sudah terbangun dari tidurnya.
Begitu membuka mata yang Yoonjung dapati adalah dada bidang Jungkook yang berada tepat di hadapan wajahnya, tubuh mereka tidak berjarak sedikit pun. Tangan kekar Jungkook melingkar sempurna di perut dan pinggang ramping istrinya, membuat Yoonjung sedikit sesak karena tertekan tangan besar Jungkook.
"Jung..." Panggilnya pelan.
Jungkook bertelanjang dada, kulitnya bersentuhan langsung dengan tubuh Yoonjung. Tangan kecil Yoonjung mencoba mengangkat tangan Jungkook yang menimpa perutnya, ia merasa keberatan.
"Jung, lepas... Huh, perutku sesak" Rengeknya pelan kepada Jungkook yang tidak kunjung bangun.
Mendengar rintihan itu Jungkook membuka matanya, sedikit panik melihat Yoonjung yang sudah berkaca-kaca itu.
"Um, sayang? Mengapa menangis?" Tanya Jungkook yang sedikit panik.
"Tanganmu, singkirkan. Perutku terasa sesak, Jung" Protes Yoonjung dengan kesalnya.
Yoonjung berkata demikian dengan nada kesal, tangan Jungkook yang besar tidak sebanding dengan tubuhnya. Perasaan bersalah bagi Jungkook tentu pria itu rasakan, ia sebisa mungkin untuk memeluk tubuh mungil itu tanpa harus menindih perut Yoonjung, namun ia tidak sadar bahwa tangannya telah menimpa perut istrinya.
"Maaf, Chagi. Aku tidak sadar menindihnya, apa masih sakit, hm? Terasa sangat sesak?" Tanya Jungkook yang sudah bangkit duduk, mencoba mengusap permukaan perut itu.
"Sedikit..." Cicitnya pelan.
Terus menerus Jungkook mengelusnya dengan sangat lembut, mencoba memberi kenyamanan pada istrinya "Aku akan mengusapnya, sepertinya akan lebih membaik"
Jungkook kembali merebahkan tubuhnya dan memeluk Yoonjung di dekapannya, serta tangannya yang masih sibuk bergerak di perut bawah sana. Nyaman tentu yang Yoonjung rasakan, berada di dekapan Jungkook membuatnya lebih merasa nyaman dari yang sebelumnya.
Pelukan ini yang selalu Yoonjung nantikan sebelum tidurnya, bahkan hampir beberapa hari ini ia tidak bisa tertidur sebelum Jungkook berada di sisinya dan memeluk tubuhnya. Yoonjung merasa aneh dengan dirinya sendiri, namun ia membuang pikiran itu jauh-jauh, yang ia butuhkan hanyalah kenyamanan dari dekapan hangat Jungkook.
"Jung..." Panggilnya lirih kepada Jungkook mendongak menatap pria itu yang tengah memeluk dan mengusap perutnya.
Jungkook lantas menatap wanita kecil itu "Um, sayang?"
"Apakah penjahat di bawah sana sudah pergi?" Cicitnya pelan, sedikit ragu untuk menanyakannya.
"Sudah, aku sudah mengusir mereka semua" Bohong Jungkook, yang nyatanya pria itu dengan sangat gagahnya membunuh puluhan orang-orang itu "Jangan takut, kau dan aegi akan selalu aman. Aku menjagamu, buang pikiran itu jauh-jauh, okay? Tidak ada yang berani untuk menyakitimu"
Yoonjung mengangguk. Jungkook selalu menenangkan pikirannya, membuatnya merasa lebih aman. Tangan kecil Yoonjung memegang dada bidang Jungkook, bermaksud untuk membalas pelukan pria itu namun dirinya masih sedikit malu untuk melakukannya, bagi Yoonjung menyentuh Jungkook saja rasanya masih canggung.
Jungkook menahan senyumnya merasakan tangan kecil itu menyentuh dada bidangnya, ia tahu apa maksud Yoonjung. Melihat istrinya yang hingga saat ini masih merasa malu-malu cukup membuat Jungkook merasa gemas. Namun Jungkook diam, ia tidak mengatakannya yang akan membuat suasana hati istrinya menjadi buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Husband
RomantikWARNING!21++ Berisikan konten dewasa dan pemerkosaan •If you don'tike it, you can skip it• •Contains scenes of violence and coercion• •This story belongs to the adult category• Go Yoonjung, gadis bertubuh mungil yang usia nya menginjak 22 tahun. Nas...