1. That Night.

3.2K 188 9
                                    




Inspired by TS - Getaway Car.

.
.
.
.
.
.




Sabtu, Juli 20XX.
Konoha, Saliva bar.

Senyum di wajah Sakura merekah sumringah saat ia menemukan Uzumaki Naruto, teman dekatnya semasa SMA, pria yang sudah bertahun-tahun tidak ia jumpai, muncul di bar Temari malam itu.

Mata Sakura membola, keantusiasan tergambar jelas di ekspresinya. Dengan langkah tergesa, membelah keramaian manusia yang menari dan menikmati musik live band di bar tersebut, Sakura pun menghampiri Naruto, si kawan lama yang sangat ia rindukan.

Uzumaki Naruto, sama seperti Sakura, juga menunjukkan keantusiasan yang besar saat menemukan Sakura berdiri di sudut lain ruang bar tersebut.

Surai merah muda familiar, croptop merah muda dengan motif cherry di dada, celana jeans hitam longgar dengan robekan di lututnya, Naruto sempat meragu apakah sosok itu adalah Sakura atau ia hanya sedang berhalusinasi. Namun, ketika Sakura melambaikan tangan heboh ke arahnya, Naruto seratus persen yakin kalau itu memang Sakura. Sahabat terbaik sekaligus cinta pertamanya.

Saat menemukan Sakura, Naruto sampai melompat-lompat agar Sakura tidak kehilangan lokasinya, tau jalan dalam menemukannya. Padahal, tanpa melakukan itu, Sakura tetap bisa menemukan Naruto di lautan manusia itu, karena surai kuning Naruto sangat mencolok dari yang lain.

"Sakura-chan..." Naruto berujar dengan suara besar dan riang ketika tangannya menggapai tangan Sakura, saling menyapa melalui sentuhan dan tatapan yang penuh kerinduan.

"Naruto...." sahut Sakura. Lalu, seperti anak kecil yang baru berjumpa, keduanya melompat-lompat riang penuh kegemasan dan kegembiraan.

Seperti menemukan benda berharga yang telah lama hilang, keduanya berpelukan dan saling menatap penuh ketidak-percayaan. Seakan-akan pertemuan itu adalah keajaiban.

"Aku tidak menyangka akan melihatmu di sini," kata Sakura ketika antusiasmenya mereda, sedikit peluh akibat kehebohan mereka menyeruak di pelipisnya.

"Aku juga. Aku malah baru tahu kau ada di Konoha. Kenapa kau tidak mengabariku sama sekali? Kalau aku tau kau ada di sini, aku sudah pasti akan menemuimu."

"Aku baru kembali seminggu lalu," ujar Sakura, senyuman masih terpatri indah di parasnya, menyiratkan kerinduan samar. "Woah. Kau sudah besar, kau menjadi lebih tinggi dariku."

"Idiot, aku memang selalu lebih tinggi darimu."

"Pffttt..., tapi aku serius. Auramu berbeda. Kau menjadi lebih..., mm..., dewasa?"

"Well, tidak selamanya aku berusia 17 tahun."

"Mm. Kau menua."

"Keparat, apa itu hinaan?"

Sakura menjulurkan lidahnya, mengejek Naruto terang-terangan dengan ekspresinya. Naruto yang berdiri selangkah di depan Sakura hanya mencebikkan bibir, berpura-pura kesal walau sebenarnya dia sangat senang. Tidak ada kata-kata Sakura yang mampu menyakitinya. Yang ada, mendengar suara Sakura sudah memberikannya euforia--kebahagiaan tiada dua.

"Ummm, Naruto-kun..." Menyela entah dari mana, sesosok wanita dalam surai hitam panjang muncul dan menarik perhatian Sakura. Sepasang mata amethyst menyorot Sakura dengan keingin-tahuan samar.

Menyadari kedatangan wanita itu, juga arah tatapannya yang terpaku pada tangan Sakura dan Naruto yang masih setia bertaut, Sakura lekas menarik tangannya dari tangan Naruto.

TWISTED NIGHT (SASUSAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang