"Aku hanya ingin menjadi sebatas teman denganmu," adalah tanggapan Sasuke sore itu.
Kendati ucapan Sakura sempat mengejutkan Sasuke, menyudutkannya ke tahap ia kehilangan kata-kata, tubuh membeku terpana, terhipnotis pada indah emerald Sakura yang menyorot teduh dan tenang ke arahnya, Sasuke --untungnya-- menemukan kontrol dirinya kembali. Lidahnya yang sempat kelu, kembali berfungsi. Ia kembali pada dirinya yang rasional dan berhasil menyimpulkan bahwa, ucapan Sakura sore itu, paling-paling, hanya bentuk godaan lain. Keisengan yang akan Sakura lupakan di menit kemudian.
Mendengar tanggapan Sasuke pula, tawa ringan lolos dari bibir Sakura.
"Baiklah. Aku akan menjadi sebatas teman denganmu." Sakura menerima jawaban Sasuke dengan anggukan santai.
Sikap kasual Sakura tidak menunjukkan tanda-tanda kecewa, dan itu membuat Sasuke menyadari bahwa asumsinya benar. Pertanyaan Sakura barusan memang hanya candaan. Gadis itu hanya senang menggodanya. Gadis itu tidak akan pernah serius terhadap apa pun!
"Apa yang akan kau lakukan kalau tadi aku menginginkan lebih?" Sasuke menjadi iritasi.
"Aku akan memberikanmu lebih." Lagi, Sakura bersikap enteng.
"Bisa kau berhenti bercanda dan serius barang sejenak saja?"
Sasuke tidak suka ketika Sakura mempermainkan emosinya. Membuatnya gundah dan dilema, menafsirkan ucapan Sakura dengan berlebihan. Sasuke benci resah sendiri dan lawan bicaranya malah menjadikan kebimbangannya sebagai hiburan.
"Apa ini pertikaian pertama kita sebagai teman?" Sakura malah melanjutkan ucapannya dengan jenaka. "Kenapa kau sangat serius?"
Melihat bagaimana kaku raut Sasuke saat itu, Sakura mau tak mau menunjukkan sedikit keseriusan. Keseriusan yang diibaratkan usaha seorang ibu untuk membujuk anaknya agar mau makan. Keseriusan buatan, bukan datang dari kesungguhan.
"Begini saja, Uchiha Sasuke, di antara kita berdua, siapa yang sebenarnya tidak serius?"
"Kau masih bertanya?"
"Dan kau masih menolak realita." balas Sakura, cepat.
Apa maksudnya? Siapa yang menolak realita? Menolak apa? Sasuke sama sekali tidak memahami arah ucapan Sakura.
"Uchiha Sasuke, kau menyukaiku." Sakura memberikan jawaban pada raut bingung Sasuke. Ucapannya seperti guyuran es yang membuat Sasuke bereaksi penuh pengelakan.
"Aku? Aku tidak menyukaimu. Aku hanya mau berdamai dan..., sebentar, bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? Aku tidak menyukaimu."
"Blablabla..." Sakura menepis racauan Sasuke dengan rotasi mata.
"Hei, dengarkan aku," Sasuke menangkap pergelangan Sakura, memaksa gadis itu fokus kepadanya. "Aku tidak menyukaimu. Kau salah paham." Ucapan Sasuke penuh penekanan, penolakan.
Seluruh syaraf di tubuhnya seperti menyala, bereaksi kuat atas ucapan Sakura yang menurutnya, sangat salah. Sakura sudah pasti, seratus persen, sangat sangat salah!
"Aku tidak menyukaimu!"
Memperhatikan reaksi Sasuke, Sakura pun menanggapi dengan kejemuan.
"Oke," kata Sakura, singkat.
"Oke? Apa maksudnya?"
"Kau tidak menyukaiku, oke."
Sasuke meragukan Sakura. Kepasrahan gadis itu malah menimbulkan lebih banyak kebingungan di kepalanya. "Kenapa kau berpikir aku menyukaimu? Kau tau sejak awal siapa yang aku sukai..., kau..., kau bukan tipeku sama sekali."
![](https://img.wattpad.com/cover/374216246-288-k397393.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWISTED NIGHT (SASUSAKU)
FanfictionApa yang terjadi malam itu adalah kesalahan. Twisted Night © Vivianne. NARUTO © Masashi Kishimoto.