4. Wildflower

1.2K 147 11
                                    






Ingatkan Sasuke kembali tentang bagaimana Naruto mendeskripsikan Haruno Sakura di masa lalu? Karena, mengapa di ingatan Sasuke, Naruto mendeskripsikan Sakura sebagai bunga yang rapuh dan indah, ketika pada realita, wanita itu seperti bunga liar yang tumbuh dan meranggas dengan buas?

Apa ada kesalahpahaman di sini? Apa otak Naruto tercuci? Apa Naruto membicarakan dua orang yang berbeda?

Demi Tuhan, Sasuke sangat heran.

Haruno Sakura sangat elok, memang. Terlebih ketika ia tersenyum arogan dan sepasang emerald-nya berbinar menantang. Namun, dalam elok rupanya, tiada tanda-tanda kerapuhan di sana. Yang ada, mungkin, Sakura lah yang meremukkan orang lain dengan sikap menjengkelkannya tersebut.

Sasuke masih teringat bagaimana gadis itu menapak selangkah lebih dekat ke arahnya, merapat ke wajahnya dengan seringai jenaka, berusaha menciumnya. Untung saja Sasuke lekas bereaksi dan mendorong Sakura menjauh darinya, jika tidak, Sasuke mungkin akan dilahap oleh gadis sinting itu. Mengerikan.

Apa Sakura benar-benar akan menciumnya saat itu?

Sasuke kembali bertanya-tanya ketika ia berbaring di tempat tidurnya, hendak tidur. Sasuke teringat jarak wajahnya dan Sakura tadi siang. Teringat pada hembus napas gadis itu yang menyapu wajahnya. Mereka sangat dekat, napas Sasuke sampai tersekat.

"Tidak." Sasuke menyangkal asumsinya sendiri, mencegah pemikiran liar menyeruak di kepalanya dan meracuni benaknya.

Haruno Sakura hanya mempermainkannya. Gadis itu sengaja bertindak seakan-akan ingin menciumnya, untuk menyingkirkannya. Agar ia tidak membuntuti kegiatan Haruno Sakura lagi dan menjadi parasit. Benar, sudah pasti seperti itu. 

Benar-benar gadis licik.

Sasuke bahkan yakin, selama Sakura menyimak ucapannya tentang Hinata, tentang kesalahpahaman yang terjadi malam itu, Sakura tidak benar-benar menaruh peduli pada ucapannya. Gadis itu mengaku mengerti dan berkompromi, paling-paling, hanya agar pembicaraan mereka lekas berakhir.

'Bagaimana bisa ada wanita seegois itu?' Sasuke membatin seraya memejamkan mata, menepikan potret wajah Sakura yang menyeringai tipis dari benaknya. 

Gadis itu pasti terlelap dengan nyaman di kamar apartemennya, sama sekali tidak peduli kalau Uchiha Sasuke beranjak tidur sambil meringis keki saat memikirkannya.






***




"Kau tidak perlu mencemaskan apa pun, aku sudah meluruskan semuanya pada Sakura."--merupakan kalimat yang Sasuke ucapkan kepada Hinata ketika ia menjumpai wanita itu di cafe langganannya.

Tidak seperti biasanya, ketika Hinata selalu tersenyum lembut dan ramah pada Sasuke, kali ini terasa ada jarak tak kasat mata terbentang luas di antara mereka.

Hinata seperti segan pada eksistensinya, dan itu wajar, sejujurnya.

Hanya saja, Sasuke merasa berdosa.

"Maafkan aku," ulang Sasuke, meminta pengampunan untuk kesekian kalinya pada Hinata. "Aku sudah menempatkanmu di posisi yang sulit."

"Mm," Hinata mengangguk, tidak mengoreksi ucapan Sasuke sama sekali.

Hinata memang merasa yang salah saat itu adalah Sasuke, dan Hinata benci itu. Hinata benci ketika relasinya dan Naruto terancam berantakan.

"Hinata, aku benar-benar menyesal."

"Aku mengerti, Sasuke-kun. Aku memaafkanmu. Aku hanya tidak mau topik ini terungkit lagi. Aku tidak mau Naruto membenciku."

"..."

TWISTED NIGHT (SASUSAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang