END

49.5K 3K 362
                                    

Tandai typo!
________________

Bagian end, part terpanjang hampir 3 bab, jadi usahakan vote dulu untuk menghargai ketikan ku.

Happy reading💗

Melihat di depan sana Bitha yang tersenyum bahagia membuat Poppy meremas dres yang ia pakai dengan kuat, sumpah demi apapun Poppy tak rela melihat jalan mulus Bitha yang selalu mendapat kebahagiaan. Seharusnya dia yang berada disana, bukan Bitha. Terlihat pihak keluarga Saka juga yang menerima Bitha dengan baik, bahkan sepertinya sudah menganggap Bitha sebagai keluarganya juga. Poppy iri melihat itu, bukankah itu tidak adil untuk dirinya.

Poppy sontak kemudian menoleh ke Letta yang ada di belakangnya, "Bunda, kenapa kita tidak tau kalau Kak Bitha malam ini mau tunangan?" tanyanya pura-pura terkejut.

Mendengar itu Letta menghela nafas pelan, ia mengelus lembut rambut Poppy, "sepertinya memang cuma kita yang tidak tau, mungkin Bitha lagi marah sama Bunda karena semenjak kamu masuk ke rumah sakit sampai sekarang Bunda mengacuhkan Bitha." jelas Letta lirih.

"Jadi ini semua gara-gara aku, maafin aku ya Bunda!" lirih Poppy dengan wajah sendu.

"Tidak, ini bukan salah kamu. Mungkin Bitha masih labil jadi dia tidak mengerti kalau Bunda fokus sama kamu itu karena cuma Bunda yang kamu miliki. Seharusnya Bunda yang minta maaf karena sampai sekarang keluarga Bunda belum menerima kamu!" kata Letta menatap Poppy kasihan.

Dengan wajah dibuat sesendu mungkin, lantas Poppy berucap pelan, "Kak Bitha beruntung ya, karena dapet keluarga yang lengkap serta sayang padanya juga. Bonusnya lagi dia dapet Kak Saka berserta keluarganya yang juga sayang padanya."

"Gak kayak aku, sudah ditinggal sama ayah ibu lantas sampai sekarang juga suami Bunda dan anak-anak Bunda malah sepertinya membenciku." lanjut Poppy terkekeh miris.

Letta tak sanggup mendengar itu, ia pun sontak jongkok dan memeluk Poppy dengan erat.

"Sayang jangan bicara seperti itu, Bunda yakin suatu saat nanti kamu akan bahagia juga seperti Bitha. Karena bagaimana pun takaran kebahagiaan orang itu sudah diatur dan juga pastinya berbeda. Tapi yakin apapun itu kebahagiaan masing-masing seseorang pasti akan datang di waktu yang tepat!" kata Letta mencoba untuk menguatkan Poppy.

Poppy terisak pelan, "Hiks, tapi mungkin aku tidak akan bahagia Bund, kalau orang yang aku kagumi dan juga satu-satunya yang jadi harapanku untuk bawa aku bahagia aja udah tunangan sama orang lain," sahut Poppy, yang langsung membuat Letta terdiam.

Letta pun sontak melepaskan pelukannya, dia menatap Poppy rumit, "Maksud kamu sayang?"

"Aku mencintai kak Saka Bund."

"Aku selama ini cuma bisa memendam perasaanku pada kak Saka, karena pada saat itu yang aku tau Kak Saka masih berstatus sebagai suami dari sahabatnya kak Bitha. Karena bagaimanapun aku gak mungkin ngedeketin suaminya orang." lanjut Poppy.

Mendengar itu Letta mengangguk mengerti, "sebenarnya sedari tadi memang Bunda masih kepikiran tentang status Saka, kenapa dia bertunangan dengan Bitha kalau masih jadi suami orang." kata Letta penasaran.

"Bunda tidak tau ya? Kak Saka sudah cerai sama istrinya, aku gatau alasannya apa. Tapi dengar-dengar karena kak Bitha yang tiba-tiba ngedeketin kak Saka, padahal waktu itu juga Kak Bitha masih berstatus sebagai pacarnya Arlangga."

"Setelah mendapat kabar bahwa kak Saka bercerai pun baru kak Bitha langsung memutuskan Arlangga." lanjut Poppy.

Mendengar penjelasan itu Letta lantas terdiam, ia tak menyangka anaknya menjadi gadis murahan seperti itu, apalagi sampai merusak rumah tangga orang dan membuang kekasihnya sendiri. Sungguh ini membuat Letta syok.

TABITHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang