Horeee... Sabtu telah tiba...
Sea baru saja melangkahkan kakinya keluar kelas setelah mengajar di kelas terakhirnya hari ini. Beberapa mahasiswi Sea berseru saat berpapasan di mulut pintu, menyapanya dan berpamitan.
"Mari, Bu Sea. Kami pulang dulu."
"Iya, silakan."
Ketika Sea hendak melanjutkan langkahnya, Mona tiba-tiba muncul di depan kelas tersebut dengan tingkah hebohnya.
"Hai, Bu Dosen yang sebentar lagi jadi calon sepupu ipar!"
Sea buru-buru menutup mulut Mona, "Astaga, Mona. Berisik. Lo mau satu kampus tahu," omel Sea dengan mimik sedikit takut.
"Gue sih mau. Emang lo nggak mau? Gue bilangin Mas Kala, lho," ujar Mona sambil mengusap alat penyangga bahunya yang sempat terdorong aksi Sea barusan.
Sea berdecak. "Bukan begitu, Mon. Lo kayak nggak tahu aja. Pasti bakalan heboh kalau sampai kedengeran sama Dosen yang lain."
"Hehehe... Maaf. Gue terlalu bersemangat habisnya."
"Tumben ke kampus hari ini? Lo ada kuliah tambahan nanti malam?"
Mona geleng-geleng.
"Terus ngapain?"
"Jemput lo."
"Jemput gue?" Sea malah membeo.
"Nyokap yang suruh."
"Tante Lisa?"
"Siapa lagi? Emang gue punya berapa Nyokap?" seloroh Mona dengan super enteng.
Sea menarik napasnya panjang, menjaga kesabarannya yang sudah setipis tisu agar tidak hangus terbakar amarah gara-gara ulah Mona.
"Memangnya mau ke mana?"
"Udah sih ikut aja. Buruan, yuk. Nanti Nyokap di sana kelamaan nungguinnya."
"Iya... iya..."
Tangan kanan Mona menggandeng tangan kiri Sea dan segera berlari sambil terus menarik Sea yang bak layangan putus.
"Pelan-pelan aja sih, Mon. Gue ini capek baru selesai ngajar," keluh Sea yang ngos-ngosan.
Mona menghentikan langkahnya. "Ya ampun, Mbak. Hahaha... gue lupa."
"Parah banget sih lo, Mon."
Mona akhirnya berjalan pelan dan mengikuti ritme langkah kaki Sea yang lebih lambat daripada siput.
"Capek banget kayaknya, Mbak? Kecepatan jalan lo sore ini cuma satu kilometer per jam, tahu."
"Nah itu lo tahu. Pakai ditanya lagi, Mon. Capek tahu gue!"
"Cie, calon pengantin ngomel aja dari tadi. Pamali," goda Mona.
"Kayak lo bukan calon pengantin aja?" tegur Sea gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frasa Rindu
RomanceSegala sesuatu yang diseriuskan pasti akan ada ujiannya. Untuk menguji mereka yang berujar saling peduli dan menyayangi. Seberapa peka perasaan mereka? Seberapa kuat hati mereka? Seberapa ingin mereka bertahan? Seberapa sudi mereka berkorban? Apakah...