Part 8 - Sinyal Penting

26 1 0
                                    

Hmm... Saturday is coming guys...

Ayo kembali merapat dengan lanjutan cerita Frasa RIndu...

Selamat berseluncur untuk semuanya.


Sea melihat langit-langit kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sea melihat langit-langit kamarnya. Perasaannya tiba-tiba menjadi gelisah. Rasanya seperti ada sesuatu yang tertahan di dadanya. Sea mengusap dadanya dan bergumam pada dirinya sendiri, "Lo kenapa sih, Se? Gelisah amat."

Pikirannya mendadak carut marut. Jangan-jangan masalah Kala juga jadi salah satu hal yang membuatnya resah. Bagaimanapun masalah tersebut akan menyeret kehidupannya kelak. Tapi rasanya, bukan. Toh, antara dirinya dan Kala sudah bersepakat akan saling mendukung. Lalu soal apa? Kenapa dadanya masih diliputi keresahan.

Dering ponsel Sea tiba-tiba bergema di kamarnya. Sea menoleh ke nakasnya. Kakaknya yang rupanya meneleponnya.

"Assalamu'alaikum, Mas."

"Wa'alaikumussalam, Se. Lagi apa?"

"Baru mau tidur. Kenapa, Mas?"

"Nggak ada apa-apa. Mas cuma pengin ngobrol aja."

Nggak mungkin! Kakaknya ini punya keeratan batin yang tidak bisa dijelaskan. Jadi, kalau tiba-tiba tidak ada angin, kakaknya meneleponnya dan bilang tidak ada apa-apa. Sudahlah jelas pasti kenapa-kenapa. Sea justru jadi curiga mendengar jawaban kakaknya. "Ada apa?" desak Sea.

"Kamu baik-baik aja? Mas dari tadi kepikiran kamu."

Tuh, kan! Apa dibilang! gumam Sea ketika kecurigaannya terbukti.

"Aku baik, Mas." Sebuah jawaban yang ternyata tidak membuat orang diseberang telepon puas.

"Dengan Kala?" lanjut Samudera lagi yang mempertanyakan hubungan adiknya dengan sang calon suami.

"Aku dan Kala juga baik."

Terdengar helaan napas lebih lega dari Samudera, meski masih ada bekas resah yang tersisa.

"Mas tenang aja. Nggak usah khawatir. Sea dan Kala di sini baik-baik aja."

"Kalau ada apa-apa kabari Mas, ya."

"Iya, Mas. Tenang aja."

"Kamu lagi apa? Kok jam segini baru mau tidur."

Sea mendadak sunyi. Menurut Sea ini yang paling sulit. Kakaknya selalu memiliki celah untuk tetap mencari tahu ada apa. Tidak mungkin kan Sea terang-terangan menjelaskan kalau dirinya merasakan sesuatu yang membuatnya juga tidak tenang. Sama seperti yang kakaknya alami.

"Se, kok diam?"

"Oh itu, Sea baru aja selesai koreksi tugas mahasiswa," ujar Sea yang terpaksa berbohong.

"Habis koreksi. Mas ganggu waktu istirahat kamu, ya. Maaf, ya."

"Nggak kok. Santai aja."

"Se, janji ya kalau ada apa-apa cerita. Perasaan Mas masih nggak enak soalnya."

Frasa RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang