Segala sesuatu yang diseriuskan pasti akan ada ujiannya. Untuk menguji mereka yang berujar saling peduli dan menyayangi. Seberapa peka perasaan mereka? Seberapa kuat hati mereka? Seberapa ingin mereka bertahan? Seberapa sudi mereka berkorban?
Apakah...
Are you ready for the next chapter of FRASA RINDU...???
Selamat menyelami konflik yang makin menggigit gaes...
^.^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seusai seminar kesehatan itu, Roy bertanya pada Kala. "Lo langsung balik, nggak?"
Kala terdiam menatap layar proyektor tanpa menggubris pertanyaan Roy sama sekali.
"Halo, Pak Bos!" Roy mengetuk meja dan membuat Kala terhenyak.
Kala menoleh dengan wajah yang tak bisa dideskripsikan. "Apa?" Kala justru malah bertanya balik.
Kala kalau sudah bodohnya kumat lebih menyebalkan! jerit Roy nelangsa.
"Lo mau langsung balik atau nggak?" Roy akhirnya terpaksa mengulang lagi pertanyaannya.
"Lo duluan aja. Gue mau ke..." Kala mengunci lidahnya lagi. Lalu terdiam kebingungan sendiri. Dirinya juga tidak tahu mau ke mana. Hatinya mendadak tidak baik-baik saja setelah melihat Anabel tadi.
"Mau ke mana lo? Mau melarikan diri?" sindir Roy sembari berkacak pinggang.
"Ngg... maksud lo?" Kala mendelik tak paham dengan arah pembicaraan Roy.
"Kal, gue tahu lo pasti udah lihat Ana, Kan?"
Anak mata Kala seketika membesar saat mendengar apa yang barusan Roy ungkapkan.
"Benar, kan? Kal, Ana itu masa lalu lo. Oke, lo pernah punya kenangan sama dia. Tapi, please... sekarang lo udah punya Sea. Calon istri lo."
"Lo pulang duluan aja. Gue mau sendiri dulu."
"Kal, gue serius," ucap Roy yang tak ingin Kala bermain-main dengan masa lalunya itu.
"Tolong Roy. Gue paham maksud lo," balas Kala yang sedang tak ingin didebat.
"Oke. Gue balik dulu kalau begitu. Sampai ketemu lagi besok." Roy mengambil tasnya dan menyampirkan ke pundak.
"Hmm..." Kala mengangkat tangannya dan melambai pelan menyudahi pertemuannya dengan Roy.
Roy pun memilih meninggalkan tempat itu dan segera pergi menemui Mona. Mona harus tahu masalah ini, setidaknya agar Mona bisa mengingatkan Kala untuk tidak berkubang ke telaga masa lalunya lagi.
Roy berjalan menuju parkiran hotel. Diambilnya ponsel dan segera menghubungi Mona.
"Assalamu'alaikum. Kamu di mana, Mon?"
"Wa'alaikumussalam. Aku masih di basecamp EO, Mas. Ada apa?"
