Happy saturday guys!
Yuk segera baca. Aku kasih spoiler bahwa ada rahasia Kala yang diungkap di part ini.
Happy reading guys...
Setelah kembali turun ke shelter, semua rombongan outing langsung memilih istirahat dan bersih-bersih. Malamnya diadakan sesi keakraban. Semua saling canda dan melepas penat dengan bertukar cerita.
Kala yang merasa tidak terlalu punya kepentingan dengan malam keakraban tersebut, memilih mencari tempat yang lebih sepi. Ada kumpulan semak yang terbuka dan membuatnya leluasa memandangi bintang-bintang di gelapnya langit. Kala segera duduk meleseh di atas tanah.
Rio mendekat sembari menyodorkan segelas minuman hangat yang terisi cukup penuh. "Minum, Kal. Wedang jahe."
Kala melongok ke atas, agak sedikit ke samping belakang. Di sana persis Rio sedang berdiri dengan gelas di tangan yang katanya wedang jahe. Kala meraih gelas itu. "Makasih, Yo. Duduk," sahut Kala mempersilakan Rio duduk.
Rio kemudian duduk. "Lo nggak gabung?"
"Nggak. Itu kan acara lo. Gue jadi the outsider aja."
"Lagak lo."
"Hahaha... Harus itu. Kalau urusannya sama Anak Rimba wajib hukumnya berlagak!"
"Bisa aja lo, Macan Rimba."
Kala memilih hanya menanggapi obrolan itu dengan senyuman.
"Gimana?" tanya Rio tiba-tiba.
Kala menoleh lagi ke arah Rio, "Gimana apanya?"
"Sudah menemukan jawaban?"
Kala mengangguk singkat lalu berujar, "Makasih, ya."
"Makasih buat apa?" jawab Rio sambil iseng mengais ranting patah di salah satu semak di dekatnya.
"Sudah mengingatkan gue agar tidak bertindak bodoh."
Rio tertawa. "Terima kasih kembali. Jangan buang-buang waktulah memikirkan sesuatu yang belum kejadian. Hargai yang sudah jadi milik kita."
"Ya, harap maklumlah. Kan, lo tahu gimana dulu gue sama Anabel," ucap Kala yang kemudian menenggak wedang jahe dari Rio. Walaupun nggak sepenuhnya lo tahu, Yo, ungkap Kala dalam hati.
Rio kali ini kembali terbahak. "Jelas tahu dong. Gue salah satu saksi hidup waktu lo lagi pendekatan sama Anabel."
"Ya, kurang lebihnya begitu, deh." Kala terdiam sejenak. Lalu menarik napas dan mulai masuk dalam kenangan masa lalunya bersama Anabel.
(Flashback on)
Kala dan Rio saat itu sedang latihan panjat dinding untuk persiapan pendakian. Saat itu sudah sekitar pukul 20.00 WIB. Akhirnya, keduanya memilih untuk menyudahi latihan malam itu dan beristirahat di pinggiran area, tak jauh dari dinding panjat yang tadi mereka naiki. Mereka berdua menenggak air minum dari botol minum masing-masing. Benar-benar tenaga mereka terforsir habis sampai napas mereka tersengal-sengal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frasa Rindu
RomanceSegala sesuatu yang diseriuskan pasti akan ada ujiannya. Untuk menguji mereka yang berujar saling peduli dan menyayangi. Seberapa peka perasaan mereka? Seberapa kuat hati mereka? Seberapa ingin mereka bertahan? Seberapa sudi mereka berkorban? Apakah...