Part 19 - Berpacu Waktu

14 2 0
                                    

Suara mesin motor sport milik Roy terdengar memasuki parkiran basecamp Mona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara mesin motor sport milik Roy terdengar memasuki parkiran basecamp Mona. Pak Satpam yang sudah mengenal Roy itu sontak langsung memberi hormat pada Roy.

"Selamat datang, Bapak Negara."

Roy terkekeh dari balik helm-nya. Bisa-bisanya virus 'Bapak Negara' mulai menjangkiti tempat ini secara masif. Roy mengangkat tangannya memberikan penghormatan balik kepada Satpam tersebut.

Roy kemudian memarkir motornya di tempat biasa. Lalu dibuka helm dan menyusul jaket yang membalut tubuhnya.

Pak Satpam kembali menghampiri dan bertanya sesuatu yang cukup basa-basi. "Mau jemput Ibu Negara, ya, Mas?"

Jelas sesuatu yang sebenarnya dia itu sudah tahu jawabannya. Ya pasti jemput Ibu Negaralah, masa Ibu Suri, keluh Roy yang tidak habis pikir. Namun, Roy tetap menjawabnya ramah, "Iya, Pak. Monanya lagi apa?"

"Masih rapat, Mas. Duduk dulu saja. Biar saya ke dalam, kabari Mbak Mona kalau Mas Roy sudah datang."

"Makasih, ya, Pak."

Kemudian Satpam itu pamit dari hadapan Roy karena hendak memberi tahu perihal kedatangan tamu agung atasannya itu.

Satpam itu mengetuk pintu ruangan di mana Mona dan timnya sedang melaksanakan rapat.

"Masuk," teriak Mona dari dalam.

Satpam itu membuka pintu dan berdiri di ambangnya.

"Ada apa, Pak?" tanya Mona menjeda rapatnya sesaat.

"Mas Roy sudah datang, Mbak. Sedang menunggu di depan."

"Oh, oke. Makasih, ya. Nanti saya keluar."

"Baik, Mbak."

Satpam itu kembali menutup pintu.

Mendengar kedatangan sang calon suami, wajah Mona mendadak sumringah dan hal itu terbaca oleh rekan-rekan yang sedang ada di sana.

"Lain yang udah dijemput Bapak Negara. Sumringah banget," ledek Icha diikuti dengan senandung lagu romantis yang sedang viral.

"Iri kalian?" Mona mendelik tajam lalu balik menggoda Icha sambil mengerlingkan mata.

"Emang paling-paling deh lo, Mbak. Prihatin dikit kenapa? Ini bawahan lo lagi pada jomblo semua, Mbak," sahut Ivan yang ikut-ikutan memble dengan ulah Mona barusan.

"Masa?" Mona mendadak kaget karena tak menyangka.

Makhluk-makhluk di ruangan itu kompak mengangguk mengiyakan pernyataan Ivan.

"Ya ampun, kok gue nggak tahu. Ya udah, gue doain biar kalian semua segera mendapat pasangan dan menikah."

"AAMIIN.....!!!!"

"Wah, pada kebelet kawin semua kayaknya. Aminnya pada kencang banget. Hahaha..." Mona tergelak.

***

Roy duduk di tempat biasa dirinya menunggu Mona. Hari ini entah kenapa dirinya mendadak gelisah? Roy sampai beberapa kali mengecek ponselnya, khawatir ada hal yang terlewat dari agendanya. Namun, tidak ada telepon ataupun pesan penting yang masuk. Roy menghela napas panjang dan mencoba mengatur ritme napasnya.

Frasa RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang