13. Luka

593 68 21
                                    

hai everyone!
jangan lupa untuk absen dari mana kalian tau cerita ini, okeyy?

PLAYLIST "Jennie - You and me"

Happy reading!
------

"BriAlla Rosela Avlend. Blut, Tod und Schreie."
[Darah, kematian dan jeritan."

Kriek

Manik biru laut Bria menelisik ke dalam bangunan yang baru saja di bukanya, sepi seperti tak berpenghuni. Ketukan boots abu-abu bermidsole dan outsole hitam mahal keluaran merek Chanel terdengar memenuhi ruangan yang sunyi akan kebisingan, kaki jenjang Bria terus melangkah dengan santai.

Sesaat Bria berjalan menaiki tangga melingkar yang menghubungkan antara lantai 1 dan lantai 2, sesekali netra Bria menatap foto-foto yang terpasang di dinding bernuansa klasik modern, hingga kaki Bria menapak di penghujung tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesaat Bria berjalan menaiki tangga melingkar yang menghubungkan antara lantai 1 dan lantai 2, sesekali netra Bria menatap foto-foto yang terpasang di dinding bernuansa klasik modern, hingga kaki Bria menapak di penghujung tangga.

Bria terus melangkah dengan tangannya yang terulur mengusap benda-benda antik yang terpajang seram di dinding, telinga Bria yang terpasang piercing mendengar seksama akan satu hal.

HUSH
HAP

Tes
Tes

Darah mengalir dan menetes jatuh ke lantai dari sela-sela kepalan tangan Bria yang menggenggam sebuah belati yang di ujung ganggang nya terdapat ukiran mawar hitam, manik Bria menatap penuh kesal akan pemuda yang berdiri membelakanginya dan dengan beraninya melempar dirinya dengan belati kesayangannya, ini tidak sakit hanya dirinya kesal akan kakak-nya yang berani-beraninya mengganggu belati kesayangannya.

"Wer bist du?"
[Siapa kamu?] Bria dengan santainya berjalan maju mendekat dengan tangan yang masih menggenggam belati yang berlumur darah itu.

"Ich bin Bria."
[Aku Bria.]" Ucapan Bria mampu membuat pemuda yang berdiri dengan tangan yang bertumpu di sebuah pagar dengan pandang datar yang menatap ke depan itu tersentak, 'suara itu, nama panggilan itu?'

DEG

Pemuda itu memutar tubuhnya dan, mata itu? Wajah itu? Suara itu? Dan aroma itu? Itu semua nyata? Tidak, dirinya tidak boleh percaya begitu saja.

"Bria siapa? Siapa diri mu? Kenapa kau bisa masuk ke sini dengan mudah?" Pertanyaan beraksen British serta tatapan setajam elang itu menelisik tampilan Bria, Bria yang di tatap dan di berikan tatapan setajam elang itu mendatarkan wajahnya,

"Kau tidak tau tempat apa yang kau masuki saat in-"

"I know what kind of place this is, Theo!" Jantung pemuda yang di panggil dengan nama Theo itu berdetak dengan cepat.

BriElle or BriAlla [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang