21. War

410 39 10
                                    

haii everyone!

seperti biasa, jangan lupa untuk absen dari mana kalian tau cerita ini, okey?

oyah, kalian jga bisa rekomendasikan aku playlist apa aja yang bagus ya

PLAYLIST "Show Youre Slef- Idina Menzel"
Happy reading!!
------

"Gimana keadaan, Bria? Udah membaik? Pusing gak? Bria yakin mau sekolah hari ini?" Rentetan pertanyaan terdengar menyapa Bria saat dirinya tiba di meja makan, Leran yang melihat kecerewetan Asa menjadi heran, kenapa gadis ini sangat cerewet?

"Satu-satu Asa, Bria pusing yang ada denger rentetan pertanyaan lo yang banyak itu." Asa yang mendengar ucapan Leran tersenyum tak enak menatap Bria.

"Aku udah membaik, semalam di paksa minum obat sama Aslan!" Jawaban Bria membuat Aslan yang ada di sebelahnya tersenyum kecil tanpa di sadari sekitar dengan pikiran yang berkelana akan hal yang terjadi semalam, sedangkan yang lainnya tersenyum menggoda menatap Bria, kecuali satu orang.

Suasana di meja makan berubah hening dan hanya di isi oleh suara ketukan heels berhak tinggi milik Zerena dan ketukan dari sepatu pantofel mahal milik Venza.

Semua sontak berdiri dari duduk tempat duduk masing-masing sebagai bentuk penghormatan bagi orang yang lebih tua dari mereka, Bria juga ingin berdiri tapi di tahan oleh Aslan yang paham akan tatapan Zerena.

Semua sontak berdiri dari duduk tempat duduk masing-masing sebagai bentuk penghormatan bagi orang yang lebih tua dari mereka, Bria juga ingin berdiri tapi di tahan oleh Aslan yang paham akan tatapan Zerena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua kembali duduk setelah Venza duduk di bangku bagian ujung sebagai kepala rumah tangga, di susul oleh Zerena yang duduk berhadapan dengan Bria.

"Bagaimana dengan keadaan mu, Baby?" Bria memasang raut tak suka akan satu kata terakhir.

"Not Baby, Mom. Bria!" Gadis cantik yang memiliki netra biru Laut itu mengoreksi panggilan Zerena.

Beberapa orang terkekeh lucu mendengar pembenaran dari Bria, kenapa Bria tidak suka di panggil Baby oleh Zerena? Tapi saat Aslan yang menyebut dirinya Baby, Bria hanya diam.

Aslan yang sedang tersenyum kecil melihat tingkah Bria mengalihkan pandangannya sesaat merasa benda persegi yang ada di kantung celana sekolah berwarna hitam nya terasa bergetar.

Tangan kekar Aslan merogoh kantung celana nya, 'Abim?' jidat Aslan sedikit terlipat akan rasa bingungnya.

Netra hijau zamrud Aslan menatap ke arah Venza yang juga menatap dirinya, seolah mengerti ayah dari 2 anak gadis cantik itu menganggukkan kepalanya.

"Hm?"

"Bos!" Vero, Kenan, dan Jay segera berdiri dari duduk mereka dan mendekat ke arah Aslan ketika mendengar suara Abim, salah satu anggota mereka yang terdengar heboh. Aslan yang paham dengan segera menekan tombol speaker.

BriElle or BriAlla [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang