7. Anak Panah

839 103 26
                                    

haii everyone!!!
jangan lupa untuk absen dari mana kalian tau cerita ini, okeyy?

HAPPY READING
--------

Leran dan Asa berdiri di samping Bria dan mengikuti arah pandang Bria yang berfokus ke arah para pemuda yang sedang bermain di lapangan basket.

"Dan mereka adalah geng motor, sebagian besar anggota mereka sekolah di sini, termasuk anggota inti dan ketua mereka."

Griffin, Griffin adalah nama dari geng motor besar yang beranggotakan para pemuda dengan kemampuan tinggi. Nama Griffin di ambil dari bahasa Yunani yaitu Gryphon atau "Singa Rajawali", yaitu makhluk mitologis bertubuh singa tetapi bersayap dan berkepala rajawali. Selayaknya singa, makhluk ini menjadi "Raja hewan buas" dan sebagai burung rajawali, ia menjadi "Raja di udara". Oleh sebab itu, Griffin merupakan penggambaran makhluk yang paling berkuasa atas kedua hal tersebut dan dijuluki sebagai "Raja hewan buas dan penguasa udara."

Penjelasan Griffin sangat menggambarkan para anggota Griffin itu sendiri. Selain itu, Griffin juga melambangkan keberanian, keteguhan hati, dan kekuatan yang juga sama dengan anggota Griffin. Slogan mereka hanya satu, "DON'T DISTURB THE FUCK OR DIE!"

Anggota Griffin tersebar di banyak kota-kota besar, kebanyakan anggota Griffin masih duduk di bangku SMA. Mereka tidak seperti geng motor lainnya, mereka mempunyai sisi positif tersendiri, setiap akhir bulan mereka akan menyempatkan diri untuk bersedekah dengan menggunakan uang iuran hasil dari sisi uang jajan mereka.

Tangan putih susu Asa menunjuk ke arah salah satu pemuda di lapangan itu. "Dia Park Jay."

"Anggota inti Griffin, sifatnya setau aku kocak gitu."

Park Jay, atau sering di panggil Jay adalah salah satu anggota inti dari Griffin. Jay sama seperti Leran, mereka berdua sama-sama berasal dari Korea Selatan, walaupun begitu mereka tidak pernah bertegur sapa, sebagaimana rumor yang mengatakan bahwa Prince dan Queen SMAL tidak pernah melakukan tegur sapa, itu memang benar adanya.

Sekarang, tangan lentik Leran bergantian menunjuk pemuda yang sedang mendribble bola basket. "Dia Revanka Jinera, sama seperti Jay, dia anggota inti Griffin."

Revanka Jinera atau Revan ialah salah satu anggota inti Griffin juga, sama seperti Jay. Revan itu kocak, dan Revan sangat cocok di satukan dengan Jay yang sama-sama bobroknya. Bisa di bilang Revan dan Jay itu paket komplit atau pelengkap inti Griffin, walaupun tingkah laku mereka kocak, percayalah saat mereka di tengah pertarungan, mereka akan berubah sifat menjadi ganas dan liar.

"Pemuda yang lagi minum itu, dia Avero Regantra. Buaya darat di Griffin, dan-"

"Dan dia mantan Leran, Bria!" Leran yang mendengar potongan dari Asa langsung mengubah raut wajahnya menjadi datar.

Avero Regantra. pemuda jangkung itu adalah panglima atau sayap kanan Griffin, Vero itu buaya darat nya Griffin, mantan nya banyak termasuk Leran. Vero memang buaya, mantannya banyak bertebaran di mana-mana, tapi percayalah saat hubungan berjalan satu hari Vero akan memutuskannya dengan mudah. Berita banyak bertebaran sesaat Vero dan Leran berpacaran selama seminggu, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan diantara mereka.

Sebenernya mereka cocok, maksudnya cocok karna sama-sama buaya eh, hehehe.

"Pemuda yang lagi berdiri nyender di dekat tiang itu, dia Kenan D'E Vero. Sayap kirinya Griffin, dan katanya tuh cowo kulkas 1000 pintu." Bria, Jingga dan Asa sedikit bergeser sesaat sekumpulan gadis tadi beranjak keluar dari area tribut basket.

Kenan D'E Vero biasa di panggil Kenan adalah sayap kirinya Griffin, Kenan biasanya bertugas untuk mengatur strategi. Kenan itu orangnya cuek dan bodoh amat, dan satu hal, Kenan sangat anti dengan yang namanya perempuan, bagi Kenan perempuan itu merepotkan kecuali Mommy-nya.

"Dan yang terakhir. Pemuda bertato kupu-kupu hitam di lehernya itu, dia Aslan Agraish baskara, ketuanya Griffin." Ucapan Leran membuat Bria menatap Aslan dengan netra biru laut tajamnya.

Aslan Agraish Baskara, dia adalah ketua atau penerus ke tiga Griffin, Aslan memiliki visual sempurna blasteran Yunani Indonesia, sama halnya dengan Bria yang memiliki visual sempurna. Jika Bria ratu kematian di jiwa pertamanya dulu, maka Aslan adalah raja kematian yang hampir kejamnya dengan Bria. Tidak memandang kasta dan gender, jika orang itu terasa menganggu dirinya, maka satu yang akan menghampirinya yaitu, kematian.

Kelima Prince SMAL memiliki visual basic yang tidak main-main. Aslan, Kenan, Vero, Kenan dan Jay adalah serangkai inti Griffin, yang saling berkaitan dengan ribuan anggota Griffin lainnya. Famous karna visual dan di sokong dengan marga keluarga masing-masing, semakin membuat mereka semakin di gilai oleh kaum hawa.

Netra biru laut Bria memindai 5 pemuda tampan itu dengan tatapan dalamnya, angin berhembus kuat sehingga menerbang acak rambut blonde milik Bria, entah kenapa Bria merasakan sesuatu. Leran dan Asa saling pandang, sesaat mereka terkejut saat Bria berlari cepat memasuki lapangan basket.

Tidak hanya Leran dan Asa, tetapi pemuda yang berada di pinggir lapangan lainnya tersentak melihat Bria berlari kencang melewati mereka, dan mereka semakin melotot kaget melihat bagaimana Bria dengan kasar mendorong kulkas 1000 pintu mereka sehingga terjatuh ke samping di ikuti juga dengan tubuh Bria yang ikut terjatuh di samping Kenan.

"BRIAA!"
"KENAN!"
"DAMN!"

HUSSHH
TRING....

Bria tidak peduli dengan teriakkan khawatir Asa dan Leran, kembali berdiri, Bria mengambil pisau kecil yang tersemat di atas ujung stoking nya dan

HUSH
AKHHHH

Pisau bidikan Bria mengenai sasarannya, Netra biru laut Bria menatap dingin seseorang yang melarikan diri sehabis terkena bidikannya, 'lari lah kemanapun' pisau itu mengandung racun, sesaat menembus kulit racunnya akan menyebar dengan perlahan.

Aslan, Revan, Jay dan Vero akan mengejar orang itu, tetapi terhenti sesaat melihat tatapan mata Bria seolah mengatakan 'tidak perlu di kejar.'

"Bria kamu gapapa kan?"

"Bria lo kenapa lari gitu aja? Gimana kalo anak panah itu malah kena tubuh lo?"

Pertanyaan bernada khawatir dari Asa dan Leran membuat Bria tersenyum kecil. "I'm fine."

Aslan, Revan, Vero dan Jay melangkah mendekati Kenan yang sedang membersihkan bajunya dari debu dengan wajah datar andalannya. Tidak perlu bertanya tentang keadaan Kenan, karna mereka yakin akan ketidakpapaan Kenan.

Bria melangkah mendekati tiang ring basket tempat bersender nya Kenan tadi. Menunduk, Bria mengulurkan tangannya untuk mengambil anak panah yang terdapat gulungan kertas berlilitkan pita berwarna merah.

Semua mendekat sehingga membentuk sebuah lingkaran yang terpusat pada Bria, tangan lentik Bria melepaskan lilitan pita merah itu dan membuka gulungannya.

Semua mendekat sehingga membentuk sebuah lingkaran yang terpusat pada Bria, tangan lentik Bria melepaskan lilitan pita merah itu dan membuka gulungannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------
jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak-banyaknya yaa!

Tertanda
Minggu, 28 Juli 2024
wp_kuromi

BriElle or BriAlla [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang