|𝐄𝐥𝐝𝐨𝐧 𝐏𝐨𝐯
Aku tercengang bagaimana bisa Rivera menceritakan dengan detail apa yang terjadi antara aku dan Javier?
Gadis itu bahkan mengetahuinya lebih baik daripada diriku sendiri.
Aku curiga Javier sendiri yang menceritakan semua itu padanya.Bahkan dia juga punya cerita soal aku dan Javier yang terkadang saling bertukar dalaman-Rivera sungguh bom waktu.
Disisi lain juga kulihat Luca dan Loren sangat menikmati isi cerita itu. Dua bocah itu bahkan sesekali melirik ke arahku dengan tatapan serta senyum mengejek.
Aku bahkan bisa membaca isi pikiran mereka hanya dengan melihatnya.
"Kalau saja Eldon masih dekat dengan Javier, kita tentu tidak perlu memikirkan soal uang saku-"
Kira-kira seperti ini isi pikiran mereka.
"Wah sialan kau Eldon! Kalau saja kau masih dekat dengannya tentu uang saku kita akan bertambah!" Baru saja aku memikirkannya, sekarang Loren sudah membenarkan isi kepalaku.
Apa di dalam otaknya hanya ada uang dan uang? Ya-walaupun aku juga seperti itu. Bukankah uang adalah segalanya dalam hidup ini?
"Semua itu hanya masa lalu. Lagipula aku juga sudah melupakan tiap detailnya."
Aku memalingkan wajah. Tidak ingin melihat tiga orang di hadapan ku yang terlihat masih tidak percaya akan ucapan ku.
"Ada apa lagi?" Tanya ku tidak puas saat Luca mendekat ke arah ku.
"Kau sungguh-sungguh membenci Javier?" Sebenarnya apa yang ingin Luca ketahui? Kenapa pertanyaan seperti itu? Bukankah dia tahu kalau aku sangat membenci laki-laki itu?
"Berapa lama kau menjadi sahabat ku? Bagaimana bisa kau memberikan pertanyaan yang sudah kau tahu jawabannya dengan pasti?" Aku malas. Bagaimana bisa pembahasan soal Javier ini jadi kemana-mana?
"Yang ku lihat, kau tidak sungguh-sungguh membencinya."
Pernyataan macam apa itu? Apa Luca lupa kalau aku sering berkelahi dengan Javier?
"Apa otakmu rusak? Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu, saat aku sering cekcok dengannya?"
"Tapi-tadi kau memuji nya." Sekarang Rivera pun ikut membela Luca.
"Aku memujinya karena dia berhasil membuat kita kagum-"
"Oh, jadi kau kagum pada Javier?" Sepertinya aku salah bicara. Loren sekarang juga ikut menanyai ku dengan pertanyaan menyebalkan yang membuat aku ingin menghantam wajahnya.
"Argh! Aku pusing. Terserah kalian saja! Intinya sampai kapan pun aku tetap membenci Javier D'arcy!"
Javier sudah sewajarnya dibenci. Seharusnya Enola juga begitu-seharusnya dia juga membenci Javier.
Sudahkah dia lupa perbuatan Javier padanya? Laki-laki itu seolah mengangkat, dan menyanjung Enola dengan tinggi, lalu menghempaskannya ke tanah begitu saja.
Tapi anehnya, Enola tidak marah dengan semua itu.Aku ingat awal-awalnya saja Enola marah pada Javier-sampai dirinya harus lari dan menenangkan diri di rumah Paman Halley, selama beberapa pekan.
Lalu setelah itu, entah apa yang dilakukan Javier-tiba-tiba saja laki-laki itu datang ke rumah mengantarkan Enola dari rumah Paman Halley.Aku tidak sengaja melihatnya saat akan berangkat ke sekolah. Disana yang kutahu Enola menangis dalam pelukan Javier-sementara laki-laki itu hanya terdiam memandang lurus ke depan. Kalau saja hari itu Mama tidak memanggil ku ke dalam, pasti tangan ku sudah menghajar habis wajah tampan Javier.
Dan semenjak itu semua berubah. Enola kembali luluh. Beberapa kali juga aku mendapati Enola berangkat ke toko bunga diantar mobil Javier.
Aku yang tidak tahan melihat semua itu, membicarakan hal ini dengan Enola-dan mengancamnya. Syukur ancaman ku membuahkan hasil.
Enola jadi menjaga jarak dengan Javier.

KAMU SEDANG MEMBACA
V I R G O
Teen FictionSiapa sangka, jika Virgo hanya dapat dilihat oleh Enola. Enola bahkan tidak tahu, jika Virgo memainkan dua peran yang berbeda, dengan dimensi yang berbeda pula. Selama ini yang Enola tahu, jika Virgo adalah lelaki yang selalu mendatanginya tepat p...