5.D'arcy

25 3 19
                                    

"Aku memanggilnya Nebula."

Kalimat Luca terus berputar di dalam kepala Enola. Bagaimana bisa Luca mempunyai satu yang seperti Virgo? Dan ini adalah pertama kalinya Virgo dapat dilihat oleh oranglain selain dirinya.

Enola masih menerka-nerka. Apa Virgo juga tahu siapa itu Nebula?

Semalam waktu Luca menghampiri nya, yang Enola tahu adalah di dalam sana Virgo tidak bereaksi sama sekali. Walaupun memang selama ini Enola tidak pernah tahu bagaimana ekspresi wajah milik Virgo, tapi yang pasti Virgo saat melihat Luca berbeda dengan Virgo sebelumnya.

Rasanya seperti Virgo tidak suka akan kehadiran Luca. Bahkan sempat Enola melihat lelaki itu mengeratkan kepalan tangan nya dengan kuat, tanpa ekspresi apapun.

Melihat Virgo yang seperti itu, jelas Enola takut. Ini pertama kalinya. Jadi, Enola sedikit berbasa-basi agar Luca cepat pergi dari pintu kamarnya.

Semalam setelah Luca pergi, dengan hati-hati Enola kembali kepada Virgo. Gadis itu meraih tangan Virgo, dan mengelusnya pelan, seakan memberitahu kalau Virgo tidak perlu melakukan hal itu, karena Luca sudah pergi.

Dilihat dari keadaannya, Enola tidak ingin mengambil langkah jauh, dengan kembali menginterogasi Virgo dengan pertanyaan, 'Siapa itu Nebula, bagaimana Luca dapat melihat nya.' jadi-Enola lebih memilih diam memperhatikan wajah tampan Virgo, lalu kembali meminum obat rutin nya, dan terlelap.

.....

Kembali seperti hari-hari biasa.
Ketika tersadar di pagi hari, Virgo sudah tidak ada disana. Dia hilang, seolah-olah tidak pernah ada siapapun yang datang ke dalam kamar itu.

"Nola, kau sudah bangun?" Micel memasuki ruang kamar yang didominasi warna putih polos itu.

Masih dengan mata yang belum bisa menerima pencahayaan dari luar, Enola menutup sedikit kelopaknya dengan kedua tangan.

"Morning Ma."

"Ayo siap-siap. Hari ini Mama yang akan mengantarmu ke toko."

"Bagaimana dengan pekerjaan mu?"

"Itu bisa diatur. Mama sudah meminta Om Alex untuk menghandel nya sebentar." Hari ini Micel terlihat berbeda bagi Enola. Biasanya di pagi hari, Micel akan berjalan ke kamarnya mengenakan setelan kerja yang rapi dan mahal, sehingga menambah kesan mewah dan glamor pada dirinya.

Tapi sekarang-Micel berdiri disini, dihadapan Enola hanya dengan kaos abu-abu kedodoran, bersetelankan celana berbahan kain dengan warna senada.
Micel lebih terlihat seperti Ibu rumah tangga biasa, ketimbang seorang wanita karier.

"Kau terlihat berbeda dalam balutan kaos abu-abu itu Ma hehe." Enola terkekeh kecil, ketika melihat Micel dalam balutan kaos abu-abu nya.

"Bukankah aku terlihat semakin cantik?"

"Tentu saja Ma. Kau selalu cantik bagiku dan Eldon."

Cup—Satu kecupan dilayangkan Enola pada pipi Micel. Rangkulan pun diberikan Enola, sembari menghirup wangi sang Ibu lekat.
Micel selalu mempunyai wangi khas yang membuat Enola nyaman selain Virgo. Wangi Micel seperti aroma musim panas yang menerbangkan daun-daun kering.

Senyuman terukir pada bibir Micel saat mendapat perlakuan manis dari buah hatinya. "Kenapa pagi ini kau sangat manja padaku?" Tangan Micel menyentuh ujung hidung mancung milik Enola.

"Memangnya aku tidak boleh bermanja padamu? Aku anak mu Ma."

"Aku berharap kalian tidak cepat besar. Dapatkah kau dan Eldon kembali menjadi bayi untuk Mama?"

V I R G O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang