Seharusnya pagi ini Enola bangun dengan senyum yang merekah diwajahnya. Namun kejadian semalam, Virgo yang menidurkannya tiba-tiba lalu pergi tanpa penjelasan membuat moodnya buruk saat bangun di pagi hari.
Ditambah pagi ini Micel datang ke rumah sakit dengan banyak omelan yang ditujukan kepada dirinya dan juga Eldon.
Wanita dewasa itu protes karena kedua Kakak beradik itu tidak mengabarinya sama sekali soal kejadian yang menimpa putri sulungnya."Eldon, lagi dan lagi kau membuat aku marah. Bagaimana bisa kau merahasiakan ini semua dariku?"
"Bukan rahasia Ma-kalau rahasia tidak mungkin aku memberitahukan kondisi Nola padamu." Eldon membela diri.
"Tetap saja El. Kalau kau berniat memberitahu ku, seharusnya sudah dari semalam saat Enola dibawa kemari. Kau bahkan berbohong pada Dokter Chang kalau kau sudah memberitahukan kondisi Enola padaku." Tentu saja Micel tidak mau kalah dan mendengar alasan pembelaan Eldon. Bagi wanita itu, anak bungsunya selalu salah dalam hal apapun.
"Sudahlah. Terserah kau mau percaya atau tidak padaku. Intinya sekarang aku sudah mengantarkan mu kesini."
Perdebatan itu ditutup dengan Eldon yang pergi dari kamar rawat, meninggalkan Micel dan Enola disana.
"Kau lihat bukan saudara laki-laki mu itu-apapun yang ku katakan selalu dibantah olehnya. Rasanya aku ingin mencabut semua fasilitas yang sudah kuberikan padanya." Pijatan kecil diarahkan Micel pada area keningnya.
Eldon sudah membuatnya sakit kepala di pagi hari.Rasanya sedari tadi Enola tidak merespon apapun yang dikatakan oleh Micel.
"Kau baik-baik saja Nola?"
Tangan Micel dibawa menyentuh area wajah Enola, mencari-cari apakah gadis itu sedang terkena demam atau penyakit lain."Aku baik Ma-" Tangan Micel digeser turun oleh Enola.
"Kenapa kau diam saja? Bahkan saat aku dan Eldon berdebat, kau tidak merespon sama sekali."
"Aku hanya lelah melihat kalian selalu bertengkar setiap hari. Bisakah kau membiarkan Eldon sekali saja Ma?"
Micel menatap wajah putri sulungnya.
"Aku melakukan ini agar Eldon tidak keluar dari batasannya-" Penjelasan Micel dipotong Enola."Batasan yang mana? Bukankah Eldon sudah menuruti semuanya? Eldon bahkan rela melepaskan impiannya untuk masuk sekolah musik hanya agar dapat menutupi kegagalan yang sudah aku lakukan-"
"Cukup Nola!" Nada suara Micel meninggi. "Sudah kubilang jangan pernah membahas hal itu bukan? Itu semua masalalu. Ini juga untuk kebaikan Eldon. Apa yang bisa diharapkan dari masuk sekolah musik? Apa yang akan dia lakukan saat lulus dari sana nanti?"
"Sudahlah Ma-aku minta maaf. Aku tidak akan mengungkit semua itu. Aku lelah jika harus kembali berdebat denganmu." Selimut yang berada di bawah kaki, dinaikkan Enola untuk membungkus seluruh tubuhnya dari atas kepala hingga bawah.
Di dalam selimut Enola menangis. Menyesali apa yang sudah ia katakan pada Micel di pagi hari ini. Enola tahu seharusnya ia tidak perlu membahas soal mimpi Eldon pada sang Ibu.
Semua pembahasan tadi pasti sudah menyakiti hati Micel.
Tapi apa yang bisa Enola lakukan?
Seharusnya Enola merutuki dirinya sendiri, karena sebenarnya dialah penyebab Eldon harus menghapus mimpinya menjadi seorang musisi."Aku ingin berhenti kuliah-"
Kalimat yang diucapkan Enola sehari setelah pemakaman Chris.
Kalimat yang sudah menjadi bilah tajam bagi Eldon-karena di hari itu juga semua impiannya runtuh bersama Micel yang mulai menatapnya dengan banyak harapan-harapan yang sempat gagal diraih Enola."Eldon-hanya kau satu-satunya harapanku."
Rasanya berat untuk menerima, tapi Eldon juga tidak bisa menolak, ketika melihat Micel menangis di hadapan nya dengan tubuh gemetar tidak berdaya karena ditinggal Chris lelaki yang dicintai-lalu pernyataan anak sulung nya yang ingin berhenti meraih mimpi.

KAMU SEDANG MEMBACA
V I R G O
Roman pour AdolescentsSiapa sangka, jika Virgo hanya dapat dilihat oleh Enola. Enola bahkan tidak tahu, jika Virgo memainkan dua peran yang berbeda, dengan dimensi yang berbeda pula. Selama ini yang Enola tahu, jika Virgo adalah lelaki yang selalu mendatanginya tepat p...