Micel menunggu dengan cemas kedatangan kedua buah hati nya. Apalagi waktu sudah hampir menunjukan pukul 01.00 dini hari.
Ingin menghubungi anak Bungsu nya, tiba-tiba Micel dikejutkan dengan bunyi pintu yang terbuka.
"Ma-" mendengar suara anak Sulung nya, Micel berlari menghampiri dan membawa Enola ke dalam pelukan.
"Kamu tidak apa-apa Nola?" Wajah Micel terlihat khawatir.
Bukan tanpa sebab Micel khawatir pada Enola. Anak gadis nya itu berbeda. Enola tidak seperti gadis lain. Ia mempunyai penyakit mental yang bisa dibilang cukup serius.
Micel bahkan selama ini sudah berusaha menyembuhkan nya."Aku baik Ma. Eldon juga sudah membawa ku pulang."
"Eldon, kenapa kamu tidak menjemput Nola? Bukankah aku sudah menugaskan mu untuk mengantar dan menjemput nya?"
Tatapan Micel membuat Eldon lebih memilih menunduk, tidak berani membalas tatapan itu.
"Sudahlah Ma. Eldon tidak salah."
"Kau selalu membela nya. Sudah Mama bilang bukan? Jangan terlalu memanjakan adik mu."
"Aku tidak memanjakan nya, hanya saja bukankah Eldon juga butuh quality time bersama teman-teman nya? Tidak selama nya dia harus mengurus ku Ma. Biarkan dia bebas kali ini saja."
Perkataan Enola membuat Micel menghela nafas pelan. "Hah-baiklah jika kamu yang meminta. Sekarang bersihkan dirimu. Mama membeli nasi box kesukaan mu. Dan kau Eldon-aku belum selesai dengan mu." Mata Micel menatap tajam ke arah anak Bungsu nya. Amarah itu belum luntur. Eldon pun tahu, akan susah untuk membujuk Micel.
"Sorry-" Dari balik tubuh Micel, Enola memberi kode kepada Eldon dengan gerakan bibir nya, menandakan betapa menyesal nya dia akan semua yang terjadi hari ini.
Dengan dua jari jempol yang diacungkan, Eldon menjawab mantap. Lagipula Eldon merasa ini juga kesalahan nya karena telah teledor menjalankan tugas dari Micel. Bagaimana selanjut nya, Eldon harus menerima semua konsekuensi maupun hukuman yang akan Micel berikan untuk nya.
"Dia membebaskan mu?" Sedari tadi Luca berdiri di belakang Eldon.
Tidak berniat menyela atau ikut campur urusan rumah tangga milik Eldon dan keluarga nya."Seperti nya karena kau disini, Micel membiarkan ku kali ini. Tapi setelah nya aku pasti akan dihancurkan."
"Argh! Semoga saja uang jajanku tidak dipotong! Aku akan mogok makan kalau sampai itu terjadi." Eldon mengusap kasar wajah nya. Dirinya bisa gila kalau sampai Micel memotong uang jajan nya. Eldon perlu uang untuk bermain bersama teman-teman nya.
Apalagi gadis-gadis di sekolah sangat menyukai uang nya. Itu bukan rahasia lagi.Bahkan Luca pernah bercerita kepada nya, kalau hampir setengah gadis di sekolah tergila-gila pada isi saku Eldon.
Sungguh miris. Tapi tidak apa-apa. Eldon tidak mempermasalahkan hal itu. Setidak nya ia bisa punya banyak teman.
"Mau menginap? Kita bisa pesan ayam KFC dan Beer. Lalu bermain PS sampai bosan. Kau setuju?"
"Hanya berdua? Bagaimana kalau mengajak Loren dan lainnya?"
"Setuju. Kau hubungi mereka. Aku keluar sebentar membeli Beer."
"Oke."
.....
Luca menunggu seorang diri di dalam kamar milik Eldon. Setelah selesai menghubungi beberapa teman nya, Luca memilih melihat-lihat album foto yang ada di dalam kamar sahabat nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
V I R G O
Ficção AdolescenteSiapa sangka, jika Virgo hanya dapat dilihat oleh Enola. Enola bahkan tidak tahu, jika Virgo memainkan dua peran yang berbeda, dengan dimensi yang berbeda pula. Selama ini yang Enola tahu, jika Virgo adalah lelaki yang selalu mendatanginya tepat p...