."Laperr" Rora mengelus perutnya
"Ya makan" Pharita melirik Rora sekilas lalu kembali memainkan handphone nya
"Ya makan apa? emang siapa yang mau masak?" Rora mempoutkan bibirnya
"Yaudah gw masak deh, mprit sini ikut" Ahyeon menarik tangan Pharita
"Lah kok gw" Pharita menunjuk dirinya sendiri
"Yang bisa masak kan cuman gw sama elu, si Hanni biarin sama Rora deh, takut banget kalo Rora ikutan masak jadi gosong, kemaren aja pas masak ikan gosong semua" Ahyeon melirik Rora sedangkan Rora yang di lirik pun memutar bola matanya malas
"Yang itu kan gak sengaja, lagian siapa suruh princess Aurora di biarin masak" Rora mempoutkan bibirnya
"Jangan sok imut deh" Ahyeon memukul pelan mulut Rora dengan banyak sofa
"Anjing lu, kurang ajar" Rora hendak memukul bahu Ahyeon
"Kejar kalo bisa" Ahyeon bangkit dan berlari meninggalkan Rora yang menahan semua rasa kesalnya
"Asu ya lu" Rora berdiri menyusul Ahyeon yang berlari begitu cepat
"Lah ini yang masak siapa anjir" Hanni yang sedari tadi diam pun membuka suara dan melirik Pharita
"Gak ada cara lain kan?" Pharita melenggang ke dapur dan Hanni membuntuti Pharita
.
"Kak, jangan gitu" Rora tertawa karena Ahyeon menggelitikinya
"Rasain ini anjing, lu tadi juga gitu ke gw" Mereka saling menggelitiki satu sama lain di atas balkon
"Kak? gw seneng deh, soalnya keluarga kecil kita semua harmonis banget anjir, dan moga ada di Karina itu gak dateng lagi, kasian gw" Ucap Rora
"Lah, lu kasian kenapa anjir?" Ahyeon menyapa Rora
"Ya gw gak mau si mprit itu curhat ke gw sambil nangis², jujur gw bingung ngadepinnya, gw harus apa" Rora menghela nafas dengan kasar
"Ya mau gimana lagi njir, lu kan temen deket si mprit" Ahyeon memutar bola matanya malas
"Ya iya si, tetep aja gw bingung kak, masa gw harus bilang dia kudu pisah sama Ruka, kan gak mungkin"
"Ya gak ngasih solusi itu juga ege" Ahyeon memukul pelan kepala Rora
"Sakit kak" Rora mengelus kepalanya
.
"Eh, lu tau gak si di sebelah rumah ini ada" Rami belum sempat melanjutkan perkataan nya karena Ruka buru² membekap mulut Rami
"Lepasin woy, anak orang itu" Asa menatap Ruka dan Ruka dengan terpaksa melepaskan nya
"Anjing ya lu gw hampir aja mati" Rami mengambil nafas sebanyak banyak nya seperti kehabisan oksigen
"Belum mati juga" Ruka memutar bola matanya malas
"Ya gak sampe mati juga, anak orang itu" Ucap Chiquita yang baru saja datang sembari membawa teh anget karena badannya yang sedang tidak fit
Ruka mengangguk dan segera menunduk kepada Rami serta memberikan permintaan maaf
"Gini lho, gw lanjutin ya" Semua pun mengangguk setuju
"Di sebelah rumah ini tu ada janda, tu di rumah itu" Rami menunjuk ke arah rumah berwarna putih yang berada tepat di samping rumah Rami, gatau kenapa pada punya rumah tapi lebih seneng nginep di rumah Rami/Asa, mungkin karena adem kali
"Oalah itu doang anjing, gw kira setan" Ruka melirik ke depan dan terlihat jalanan yang sangat sepi, entah kenapa komplek perumahan ini jarang ada yang berkendara bila malam hari, padahal komplek ini bisa di bilang terang kalo malem dan jalannya juga mulusss pake banget, kaya muka author
"Lu takut?" Asa melirik Ruka
"Matamu iku takut" Ruka memutar bola matanya malas
"Ya kann buktinya itu...??" Ucap Chiquita sembari meneguk teh nya
"Gak takut anjing, cuman kaget aja" Ruka mengelak
Jujur saja ia takut jika membahas soal hantu dan sangat anti dengan hantu
"Heleh, ngelak aja lu" Rami menjulurkan lidahnya
.
"Ini masukin ikan nya nanti apa sekarang mprit?" Hanni menatap Pharita
"Masukin aja" Ucap Pharita yang sedang membuat es sirup
"Dah" Hanni membawa tumis kangkung dan lele goreng
"Nah" Pharita membawa nampan berisi 8 gelas sirup, lalu di letakkan di atas meja makan
"Udah nih ayo panggil yang lain" Pharita berjalan pergi meninggalkan Hanni sendiri
"Ayo makan sayang, udah mateng" Pharita mengelus rambut Yoona
"Gak mau mom, Una pengen mainan dulu" Yoona sedang memegang erat puzzle yang ia bawa
"Nanti lagi mainannya ya? mommy suapin deh" Pharita memegang lengan sang putri
"Aunty, Junho juga tak mau makan, sedang tidak nafsu"
"Kalian ini ya, yasudah baiklah, tapi jangan harap kalian bisa ikut main play ground" Ucap Hanni yang baru saja muncul dari dapur
"Baiklah Junho makan" Junho berdiri dan langsung berlari, ia duduk di kursi dan langsung mengambil nasi, mandiri sekali bukan
"Yoona juga mau makan deh"
"Eun-ae juga!!!"
"Eunjay juga mauuuu!!!"
"Hana juga mauu makannnn" Hana berlari kecil ke arah dapur
Pharita memberikan kedua jempol tangannya kepada Hanni
"Sudah tugas ku" Hanni tersenyum dan Pharita pun membalas senyuman itu
"Wihhhh udah mateng aja" Ucap Rora dan Ahyeon yang baru saja turun
"Bagian makann aja lu gercep anjing" Hanni memukul kepala Ahyeon yang baru saja mendekat ke arahnya
"Wihhhh, mateng mprit" Rami masuk ke dalam dan di susul oleh yang lain
"Mprit matamu" Ruka memukul pelan kepala Rami
"Yaa maap" Rami mengelus kepalanya
"Yaudah ayo makan lah" Pharita berjalan ke arah dapur dan disusul yang lain
"Mommy, ini enak banget" Yoona menatap Pharita
"Masakan aunty Hanni itu" Hanni menyombongkan dirinya ketika Pharita mengatakan itu
"Wihhh, masakan bini gw emang yang paling enak" Rami mengacungkan jempolnya
See you next bab all🥰
Jangan lupa vote, komen and follow dehhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU REALLY LOVE ME? (RUPHA) END
General FictionMenceritakan tentang seorang gadis yang berjuang sendirian untuk orang yang di sukai Dia adalah Olivia Pharita Chaikong atau lebih sering di sebut Riri/rita Pharita menyukai Kawai Haruka atau lebih sering di sebut Ruka Nantikan keseruan nya