Happy reading all
Enjoy aja, kalo gak suka cerita ini bisa langsung skip kok...
"Dad, kepala Una sakit banget, terus akhir² ini Una juga sering mimisan, kenapa ya?" Yoona menatap Ruka
"Mungkin kamu terlalu kelelahan sayang. Sudah jangan di pikirkan lagi, habiskan sarapan mu" Ruka tersenyum ke arah Yoona
"Baiklah dad, nanti tolong jemput Una ya, jam 11" Ruka pun mengangguk
"Maafin Dady ya, Dady gagal jaga kamu, Dady ini orang tua yang buruk, maafin Dady, karena Dady kamu harus begini, jika saja dady tak mengabaikan kesehatan mu, maka ini semua tak akan terjadi" Ruka menunduk dalam
Pharita yang melihat pasangan hidupnya tampak sedih pun bingung, tapi ia tak yakin akan menanyakan alasan Ruka tak bersemangat hari ini
"Sayang ayo berangkat" Ruka yang sedang memanasi mobilnya pun melirik ke arah Yoona yang sedang sibuk memakai sepatunya
"Hati² di jalan ya, jangan nakal di sekolah, jangan terlalu kecapean ya sayang" Pharita mengecup kening sang anak dengan lembut
"Nee mom, Yoona juga akan belajar dengan benar" Gadis itu mengulas senyum indah di bibirnya
"Yasudah sayang, aku berangkat dulu ya, jaga dirimu dan Aeri baik², aku mencintaimu" Ruka sedikit menunduk dan mencium singkat kening sang istri
"Hati² ya sayang, aku menunggu kalian pulang" Pharita tersenyum lalu Ruka membalas senyuman itu
Mobil Ruka pun kini tak terlihat lagi oleh mata Pharita
"Hais, ini pasti dokumen penting nya, dia selalu saja ceroboh" Pharita memegang beberapa lembar kertas yang pasti Ruka lah pemiliknya
"Tunggu, apa ini?" Pharita sedikit terkejut melihat selembar kertas yang di atasnya terdapat tulisan 'Rs. damai sejahtera' yang mana rumah sakit itu adalah milik Rami
"Untuk apa kertas ini ada pada Ruka? apakah Ruka sakit?" Pharita dengan hati² melihat kertas itu dengan seksama dan memutuskan untuk membacanya
Bruk!!
Pharita terjatuh begitu saja setelah selesai membaca kertas itu "Ini tidak mungkin, pasti ini palsu" Pharita memukuli lantai dengan kedua tangannya
....
Ruka berada di ruangan nya, raga nya memang berada di sini tapi pikiran nya? ia tak tau harus berbuat apa selain berdoa kepada Tuhan agar putri sulung nya itu bisa tetap hidup. Jika Ruka harus mengorbankan seluruh harta nya pun ia rela jika itu semua bisa mengembalikan kesehatan putrinya seperti semula
"Hallo, Mr? kau sedang memikirkan apa hingga tak fokus seperti ini" Ucap seorang pria yang sedari tadi berada di depannya, beberapa menit yang lalu pria itu sudah masuk ke dalam ruangan Ruka hanya untuk meminta tanda tangan dan Ruka tak kunjung memberikannya tanda tangan
"Ah ya, wae?" Ruka menatap pria itu
"Aku hanya ingin meminta tanda tangan mu Mr." Pria itu menunjuk beberapa dokumen yang tadi sudah ia serahkan pada Ruka
"Ah nee" Ruka membuka dokumen² itu dan memahaminya dengan seksama "Bagian ini bisa sedikit di revisi?" Ruka melirik pria itu
"Bisa, saya akan memperbaikinya, nanti saya akan kembali lagi untuk memberikan dokumen ini lagi" Ruka mengangguk dan pria itu pergi meninggalkan Ruka sendiri yang sedari tdi sibuk memikirkan masalah Yoona
"Nak....dady merasa gagal" Ruka memandangi bingkai foto keluarga kecilnya, terdapat aeri juga di dalam foto itu
"Maafkan Dady, Dady mohon kamu jangan membenci Dady, ini semua salah ku" Ruka menangis sejadi jadinya
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU REALLY LOVE ME? (RUPHA) END
General FictionMenceritakan tentang seorang gadis yang berjuang sendirian untuk orang yang di sukai Dia adalah Olivia Pharita Chaikong atau lebih sering di sebut Riri/rita Pharita menyukai Kawai Haruka atau lebih sering di sebut Ruka Nantikan keseruan nya