Happy reading all
—————————
Tak terasa sudah 8 bulan lebih Ruka tertidur, semakin hari keadaan Ruka bukannya semakin baik tapi malah semakin buruk. Pharita selalu setia menemani pasangan hidupnya itu. Meski Ruka telah menorehkan begitu banyak luka padanya, ia tetap merawat Ruka, tetap memberikan Ruka dukungan walau Ruka tak mungkin mendengarnya. Pharita tetap setia menunggu Ruka di ruangan itu, ia berharap Ruka akan bangun dan memeluknya lagi. Ia sungguh merindukan Ruka.
"Bagaimana kondisi Ruka?" Pharita menatap dokter Lee dengan penuh harap
"Saya tidak mengerti dengan semua ini" Ucapnya
"Ada apa dok? ada yang salah?" Tanya Pharita dengan raut wajah khawatirnya
"Saya sungguh tidak menyangka"
"Apa? apa yang terjadi?" Ucap Pharita penasaran
"Ruka.....Ruka seharusnya sudah bangun dari 2 Minggu yang lalu kan dok? itu yang dokter katakan kan? lalu mengapa Ruka tak kunjung bangun?" Pharita menatap mata dokter Lee dengan mata yang telah mengeluarkan air mata
"Saya mohon jangan katakan sesuatu yang buruk"
"Jika begitu saya permisi"
Pharita menggenggam erat tangan Ruka, mengelus lembut setiap jari-jari tangan sang empu, terkadang Pharita juga meletakkan tangan Ruka pada pipinya. Merasakan begitu hangatnya tangan itu, tangan yang selama ini ia rindukan, tangan yang selalu saja bisa membuatnya nyaman, tangan yang sering ia jadikan bantal untuk tidur
"Aku merindukanmu. Sungguh" Pharita tak kuasa menahan air matanya. Pharita menangis sejadi-jadinya, meluapkan semua rasa kesal, marah, dan kecewa pada Ruka
"Kau tau? aku akan menunggu mu sampai kapanpun. Aku akan tetap disini, di tempat ini, bersamamu" Pharita mengecup punggung tangan Ruka lumayan lama
"Aku disini, jangan takut ya? aku akan tetap bersama mu" Pharita mengelus lembut rambut Ruka, mengecup singkat kening pasangannya yang sedang tertidur pulas
Pharita memandangi wajah tenang Ruka "Kau sangat menggemaskan bila tertidur, tapi ku mohon tidurnya jangan lama-lama ya. Aku merindukanmu" Entah sudah berapa kali Pharita menuturkan bahwa ia sangat rindu pada Ruka. Sejak hari pertama Ruka di rawat, sampai detik ini. Pharita selalu menemaninya, tak peduli ia sedang sakit sekalipun. Waktu itu Pharita sempat demam karena terlalu kelelahan, untung ada Rora dan Ahyeon yang bersedia menemaninya di rumah sakit. Kedua sahabatnya itu merawat Pharita dengan telaten, beruntung sekali Pharita mempunyai sahabat seperti mereka ini
"Makasih ya. Kamu datang ke hidupku dan kamu selalu ada buat aku. Ru....kumohon sadarlah" Pharita menangis. Mengeratkan genggaman pada tangan Ruka. Menatap Ruka dengan sangat tulus
Jari-jari tangan Ruka bergerak. Pharita mengusap air matanya
"Ru? kamu kah itu?" Tanya Pharita dengan suara seraknya
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU REALLY LOVE ME? (RUPHA) END
Ficción GeneralMenceritakan tentang seorang gadis yang berjuang sendirian untuk orang yang di sukai Dia adalah Olivia Pharita Chaikong atau lebih sering di sebut Riri/rita Pharita menyukai Kawai Haruka atau lebih sering di sebut Ruka Nantikan keseruan nya