Bab 23

204 23 0
                                    

*

"Eh lu tau gak si? kemarin itu gw lewat kan di depan supermarket, gw liat cowok macho banget bjir, pas gw tanya udah punya cewek apa belum dia bilang kalo dia gay" Winter menundukkan kepalanya

"Bwahahahaha anjr lahhh gayyy" Rora tertawa sambil memukul bahu Asa yang berada di sampingnya

"Apa si sayang, aduhh jadi mati kan ini" Asa sedikit kesal karena ia jadi tak fokus bermain game

"Yaelah gitu doang lu udah ngeluh aja" Ucap Ruka

Asa sedikit melotot saat melihat Yoona yang sudah nemplok bagaikan cicak di punggung Ruka

"Anak lu kaya nya gak bisa jauh² dari lu deh ka" Ucap Rami

"Namanya juga anak Kukang"

"Ngeledek Kukang lagi gw ceburin lu ke kolam belakang rumah Asa yak" Ancam Ruka sembari menatap Chiquita

"Anjr jangan dong, itu baru aja di bersihin kemarin cok, kalo buat ukuran cheetah raksasa kaya nya ga muat" Asa tertawa pelan

"Gw lagi yang kena, mending gw gak ngomong tadi" Gumam Chiquita yang ternyata masih bisa di dengar oleh Rami

"Ya salah siapa lu punya mulut" Rami dengan entengnya berucap seperti itu

"Anjing memang kalian semua" Gumam Chiquita di dalam hati

"Makanan datang" Ahyeon berteriak sembari membawa mangkok yang berisi sayur, di susul oleh Pharita yang membawa ikan dan Hanni yang membawa nasi

"Ayo sini makan dulu" Pharita menatap semua orang yang ada di ruang tengah

"Siappp kanjeng, kita otw" Ruka langsung berdiri dan berlari ke arah meja makan sembari mengendong sang putri yang tertidur di pundaknya

"Bawa dia ke kamar saja Ru" Pharita menatap Yoona yang tertidur pulas

Ruka yang akan menaiki tangga pun tak jadi melanjutkan langkahnya karena Yoona tiba² saja bangun dan meminta untuk tetap tinggal di ruang tengah, Ruka pun menyetujui nya

Saat para orang dewasa sedang asik bercanda riang sembari sarapan, sementara Yoona sedang melukis sesuatu, Yoona tak terbiasa sarapan, jadi ia memutuskan nanti saja makannya

Ruka yang sudah selesai makan pun segera menaruh piringnya ke wastafel dan menyusul Yoona yang sedang asik menggambar. Yang lain belum bangun karena mungkin kelelahan

"Gambar apa si sayang?" Ruka mengelus lembut kepala sang anak

"Ini aku, ini dady, ini mommy dan ini Aeri" Yoona menunjukkan senyum manisnya

"Woahh daebak, bagaimana bisa kau menggambarnya, ini sungguh mengagumkan" Ruka memberikan dua jempol kepada sang anak sulung

"Hehe ini biasa saja dady, lagipula gambar lu belum terlalu bagus" Yoona tersenyum

"Ani! ini gambar terbagus dan yang paling bagus di antara semua gambar"

Yoona hanya mengangguk lalu mengucapkan terimakasih atas pujian Ruka barusan

***

Anak² kini sedang bermain bersama di ruang tengah

"Gw pulang dulu yak, gak enak ganggu moment penting kalian disini" Ucap Winter sembari berdiri dari duduknya

Winter memnag akhir² ini akrab dengan Pharita dan circle nya itu, ya mereka enjoy aja, sesama manusia juga harus saling memaafkan juga, bahkan bisa di bilang si Winter ini udah jadi bagian dari circle nya Pharita

"Yaelah kaya sama siapa aja lu, sering² main sama kita yak! kalo bisa bawa cowok lu, itupun kalo lu punya" Ahyeon sedikit tertawa

"Anjir, gini banget deh nasib gw" Winter memutar bola matanya

"Eomma, anjir itu apa?" Eunjay bertanya pada Hanni

"Ah ituu, jangan di ucapkan lagi nee sayang? tak baik" Jelas Hanni

"Tapi tadi bibi Winwin mengatakan itu" Ucap Eunjay dengan polosnya. Entah kenapa Eunjay lebih suka memanggil Winwin daripada Winter

"Iya, tapi kau tak boleh mengatakannya, kau mengerti kan?"

Eunjay mengangguk "Baiklah, aku tak akan mengatakannya lagi Eomma, aku berjanji" Eunjay menunjukkan jari kelingkingnya

Hanni sedikit tersenyum dan mengelus lembut rambut sang anak "Good job boy"

Winter pun pergi meninggalkan kediaman Asa dengan menaiki Lamborghini miliknya. Entah mengapa Ningning menyukai mobil² seperti Lamborghini, Civic, Ferrari, dan Porche, sekelas mobil² mahal lah

Tiba-tiba saja...

Tinnn tinnnn

"Woyyy kalo ngebut itu liat² dong anjir, mobil kesayangan gw hampir aja lu tabrak" Winter keluar dari mobilnya dan langsung menghampiri sang pria yang dengan santai nya tersenyum

"Maaf, aku tak sengaja" Nada pria itu sedikit mengejek

"Minta maaf yang benar anjing" Winter yang sudah habis kesabarannya pun menendang pelan ban motor si pria

"Jangan tendang² dong neng, kan saya udah minta maaf tadi" Pria itu menatap Winter

"Bodoamat anjing" Winter pun meninggalkan pria itu

"Menarik" Pria itu menatap kepergian Winter

"Woy cepetan jalan" Teriak orang² yang ada di belakang pria itu

"Nee, sabar sedikit" Pria itu menaiki motornya dan bergegas pergi






Kira² siapakah pria yang tertarik pada Winter? lalu apakah Winter akan menerima pria yang menyebalkan seperti itu?







See you next part para sayang² kuuuu🥰


Jangan lupa vote, jangan cuman di baca ajaaa!!!

DO YOU REALLY LOVE ME? (RUPHA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang