Bab 30

118 11 1
                                    






*
*
*









"Mom? kenapa di sini sangat sesak" Yoona menepuk-nepuk dadanya

"Yang mana sayang?"

"Ini"

Pharita pun memencet bel agar dokter datang

"Dok...ku mohon sembuhkan anak ku" Mata Pharita sudah berkaca kaca saat ini

"Itu pasti, kami akan melakukan yang terbaik untuk anak anda"

Pharita menatap sang anak yang semakin menjauh dari pandangannya. Yoona di bawa ke ruang operasi agar tumor yang berada di otaknya bisa di keluarkan, tumor yang sudah ganas dan sialnya Pharita terlambat menyadari itu. Andai saja Pharita lebih memperhatikan anak sulungnya itu...

"Sayang bertahanlah, mommy mohon" Pharita menatap pintu ruang operasi dengan air mata yang sudah bercucuran

"Sayang! bagaimana keadaan Yoona? Ruka terengah-engah, Pharita memberitahu keadaan Yoona dan itu membuat Ruka khawatir, bahkan ia meninggalkan meeting pentingnya

"Sayangg....Yoona.." Pharita memeluk Ruka dan menangis di pelukannya

"Sttt, tenang sayang, putri kita akan baik-baik saja, aku yakin itu" Ruka mengelus lembut rambut Pharita

"Tapi apakah putri kita bisa selamat? aku takut jika Yoona, hiks"

"Kau percaya pada dokter dan juga aku kan? aku yakin Rami akan memberikan yang terbaik untuk anak kita sayang, sudah...jangan menangis" Ruka mengecup singkat kening Pharita

.
.

"Aku mohon lindungilah cucu ku tuhan" Saat ini Young-na sudah berada di depan ruang operasi sambil mengendong Aeri, dengan Seojun yang setia mengelus pundak wanita paruh baya itu

"Sayang tenangkan diri mu"

"Bagaimana keadaan Yoona? cucu ku pasti baik² saja kan" Miyeon menatap Ruka. Ia bahkan rela segera terbang ke Korea hanya untuk bisa menemui sang cucu

"Ma? Ruka harap mama tenang ya?"

"Bagaimana bisa mama tenang jika cucu mama seperti ini Ruka?" Miyeon tak sanggup menahan air matanya

"Sayang, sudah ya...Yoona akan baik² saja, aku yakin itu" Zico memegang erat bahu sang istri

...

"Apakah kau yakin operasi ini akan berhasil dok?" Salah satu dokter bertanya

"Aku yakin, dia keponakan ku, akan aku pastikan dia selamat, aku akan berusaha" Ucap seseorang berambut pirang

"Semoga saja, tumor nya sudah menyebar, kita terlambat menyadari ini" Ucap dokter itu lgi

"Kau benar, seharusnya aku menyadarinya lebih awal, karena akulah yang melakukan ct scan padanya"

"Kau jangan menyalahkan dirimu sendiri dokter Rami"

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah menyelamatkan anak ini, dia pantas untuk hidup lebih lama" Lanjutnya

"Pasti, aku akan menyelamatkan keponakan ku dari penyakit ini, bahkan jika aku gagal menyelamatkan nya, aku akan mengutuk diriku sendiri" Rami menatap Yoona yang terbaring, kondisinya sangat lemah

...

"Bagaimana? apakah Yoona baik² saja?" Ucap Asa yang baru saja datang bersama yang lain

"Kita semua berharap Yoona baik² saja kan?"

"Kau benar"

"Bagaimana jika putri ku tak mampu melawan penyakit itu?" Pharita terus saja menangis di pelukan Ruka

DO YOU REALLY LOVE ME? (RUPHA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang