CHAPTER - 07

55 10 0
                                    

"Tadi pulang sama siapa? Cowok kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi pulang sama siapa? Cowok kamu?"

Topik malam ini dibuka dengan pertanyaan tersebut yang ditujukan untuk Selena dari sang ayah bernama Angga. Hari ini Selena pulang tidak bersama sopirnya dan di antar oleh Althar sampai ke rumah dengan selamat. Dari dulu tidak pernah sekalipun Selena terlihat boncengan dengan cowok, jika terjadi pun pasti ojek online yang Selena pesan melalui aplikasi di ponselnya. Angga cukup penasaran putri kesayangannya ini sedang dekat dengan siapa dan bagaimana karakter dari si cowok itu. Melihat Althar secara sekilas membuat Angga tidak bisa menyimpulkan seperti apa Althar Ranjaya. Yang pertama kali terlintas dipikiran Angga jika Althar dipukuli, atau baru saja bertengkar dengan seseorang yang mengakibatkan luka lebam ada di wajahnya.

"Maaf Ayah harus nanya ini—um, dia berandalan, ya?" Penuh kehati-hatian Angga berujar demikian. Ia tidak mau salah bicara dan menyakiti perasaan orang lain, apalagi sampai terkesan menuduh yang tidak-tidak. Lagi pula Angga hanya ingin memastikan jika putrinya bergaul dengan teman-teman yang baik di sekolah dan memberikan pengaruh positif.

Percakapan di meja makan hari ini cukup berbeda dari hari biasanya. Untuk beberapa saat Selena tidak menjawab. Dia justru menatap sang ibu yang berada tepat dihadapannya. Terlihat jelas sedang menunggu jawaban keluar dari mulutnya. Selena tahu betul jika ibunya tidak mengizinkan jika ia pacaran sebelum lulus sekolah nanti, maka untuk menjawab pertanyaan Angga, Selena butuh waktu berpikir bagaimana menjawab tanpa harus salah dan menyesal nanti.

"Bukan. Aku nggak kenal sama dia." Jujur apa adanya Selena katakan kepada kedua orang tuanya. Althar memang masih tergolong orang asing. Hanya kebetulan saja hari ini Selena berbuat baik mau membantu cowok itu. Niatnya tidak lain hanya ingin membantu Althar daripada harus melihat dia dilukai oleh orang lain lagi dan lagi. Setidaknya bantuan kecil darinya mampu melindungi Althar.

Ibunya yang bernama Misa menundukkan kepala dan kembali makan dengan lahap. Jawaban Selena benar-benar memuaskan.

"Tapi kalian boncengan keliatan akrab banget," ucap Angga.

"Keliatannya aja, kan? Sebenernya biasa aja, kok, Yah." Selena tersenyum tipis. Ia sudah berusaha untuk menjawab jujur. Sebab begitulah faktanya. Ia dan Althar tidak ada hubungan apa pun atau saling mengenal satu sama lain.

"Kalau dia bukan orang baik mending jauhi aja." Misa angkat suara. Suaminya mempertanyakan Althar berandalan atau bukan pasti ada alasannya, kan? Mungkin saja ada ciri-ciri yang terlihat jelas dari temen cowok Selena yang mengarah pada hal tersebut.

Selena mengangguk. Ia sendiri belum mengenal Althar dengan baik. Untuk menyimpulkan sikapnya tidak bisa Selena lakukan. Sebab ia belum tahu sepenuhnya karakter Althar. Yang ia lihat hari ini bisa jadi itu karena keadaan.

"Tapi kalau kamu suka sama dia nggak apa-apa, lanjutin aja." Ucapan Angga mendapatkan respons mengejutkan dari Misa. Beliau melirik sinis tak santai. Sementara Selena mencoba untuk mencerna perkataan ayahnya yang di luar nalar.

Kita dan SeniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang