Chapter 70

22 1 0
                                    

Di tempat berbeda yakni di pesantren. Ketika mendapat telpon dari gus fathi, mereka segera pergi ke rumah sakit untuk menyusul. Keluarga aisyah sudah mereka kabari dan akan segera menyusul juga. Sedangkan di rumah sakit, gus fathi semakin tak tenang karena sudah satu jam lebih dokter tidak keluar dari dalam.

"Ya Allah hamba mohon, jangan ambil nyawa istriku. Hamba masih ingin membahagiakannya, hamba mohon kali ini saja ya rabb, kabulkan permintaan hambamu"gumamnya yang berdoa di dalam hati.

Keluarga sudah silih berdatangan tapi dokter belum juga keluar, mereka semakin cemas dengan kondisi aisyah. Sehingga beberapa menit kemudian dokter keluar, mereka yang sedang menunggu di kursi pun lantas berdiri.

"Bagaimana dokter keadaan istri saya?"Tanya gus fathi yang sedari tadi menunggu.

"Anda silahkan masuk ke dalam, karena ada hal yang ingin pasien sampaikan"ujar dokter.

Mereka menyeritkan dahinya heran, kenapa tidak langsung memberi tahu saja keadaannya. Tanda tanya itu berputar di pikiran mereka, sehingga gus fathi pun masuk ke dalam ruangan yang mana aisyah tengah tersenyum melihat kedatangannya.

Wajah pucat masih menyelimuti wajahnya, tapi aisyah berusaha semaksimal mungkin untuk tersenyum di hadapan suaminya. Gus fathi duduk di samping aisyah, dan mengenggam tangannya.

"Adek baik baik aja kan?"Tanyanya, sedangkan aisyah hanya menganggukan kepala.

"Mas"panggilnya lirih.

"Kenapa sayang?Adek butuh sesuatu?"

"Mas ikhlas kan kalau adek pergi sekarang. Jika adek sudah tidak ada, mas harus ikhlas dan jangan pernah menyalahkan takdir. Sejatinya hidup kita pasti akan merasakan yang namanya kematian kan mas? Begitu pun dengan adek yang hanya manusia biasa"ujarnya yang menatap manik mata suaminya.

Deg

Gus fathi merasakan sesak ketika mendengar ucapan aisyah, ia bingung. Haruskah ia ikhlas sekarang . Aisyah adalah hidupnya, apa bisa ia nanti bertahan hidup jika tidak ada istri di sampingnya. Ia menggelengkan kepalanya tak sanggup membayangkan hal itu.

"Apa mas bisa dek untuk ikhlas, gak mudah untuk melupakan kamu begitu saja. Adek adalah hidup mas, adek tau kan? Mas gak sanggup hidup jika di samping mas tidak ada kamu, mas tidak bisa membayangkan hal itu. Sakit dek rasanya"tangis gus fathi yang menyembunyikan wajahnya di lengan sang istri.

"Adek yakin mas bisa, mas masih punya Allah yang selalu menjaga mas dimana pun mas berada. Adek titip rasa cinta ini kepada mas. Jaga baik baik cinta ki---ta ber---dua ya"ujarnya yang terbata sambil  mengusap rambut sang suami.

Setelah mengatakan hal itu, tiba tiba nafas aisyah tersengal sengal dan gus fathi terkejut ketika mendonggakan kepala. Nafas aisyah naik turun, dan sekali lagi ia menatap manik mata sang suami di sela sela rasa sesaknya.

"Ikhlas ya mas----adek mohon jangan beratkan kepergian ad---ek. Adek sa--ya--ng sama mas"ujarnya dan gus fathi masih menggelengkan kepala.

Tiba tiba....

"Laa illa------Haila-----Allah........."

Aisyah menghembuskan nafas terakhirnya di jam 21:00 di rumah sakit Medika Putri, gus fathi tiba tiba terdiam sebelum kesadarannya kembali, dan ia berteriak sambil mengoyangkan goyangkan badan istrinya.

"Adekkkkkkkkkk....."

Mereka yang ada di luar ruangan, tiba tiba masuk ke dalam ketika mendengar teriakan gus fathi. Dan dokter segera melihat kondisi aisyah sambil gus fathi terus membangunkan istrinya, ya hasilnya tetap nihil, karena aisyah sudah pergi untuk selama lamanya.

"Innalilahi Wa Inna Ilahi rajiun, pasien sudah pergi untuk selama lamanya pak bu"ujar dokter.

Deg

Mereka terdiam beberapa saat sebelum akhirnya tangisan gus fathi dan sang bunda pecah di ruangan itu. Bunda aisyah mengoyangkan goyangkan badan putrinya satu satunya, sedangkan gus fathi sudah terduduk lemas di bawah lantai.

"Hikss---Hikss---Aisyah. Bangun nak, kenapa kamu tinggalkan bunda"tangisnya

"Kamu meminta mas untuk ikhlas, ternyata kamu ingin pergi meninggalkan mas. Apa artinya mas harus benar benar ikhlas melepas kepergianmu sekarang, tapi ini begitu cepat bagi mas. Hiks---Hiks---"tangisnya pecah

"Saya turut berduka cita pak, bu. Kalau begitu saya pamit untuk mengurus kepulangannya"pamit dokter.

Dokter sudah keluar tapi mereka masih menangisi kepergiaan aisyah yang begitu cepat bagi mereka. Antara mimpi berada di keadaan sekarang. Gus fathi sudah tidak bisa berkata kata, hatinya begitu sakit. Masny yang berada di antara mereka pun menangis di pelukan gus fatih, karena tak menyangka melihat sahabatnya pergi untuk selamanya lamanya.

Kehilangan aisyah sungguh membuat sekeluarga merasakan kesedihan mendalam, kenapa takdir harus membuat aisyah pergi. Aisyah baru saja merasakan kebahagiaan, apa tidak boleh ia merasakan kebahagiaan lagi?

Kalian tau arti kehidupan yang sesungguhnya? Hidup di dunia tidak ada yang abadi, setiap hari kita akan mengalami yang namanya ujian. Dunia kan tempatnya capek dan penuh ujian, walaupun ketika kita di uji kita bisa menyelesaikan ujian itu. Tapi yang namanya dunia tetap ada ujian sampai waktunya kita kembali ke sisinya Allah swt. Begitupun aisyah, aisyah mengalami ujian yang berat yang telah ia lalui selama ini, masa baru merasakan kebahagiaan dia harus pergi selama lamanya. Kenapa thor? Karena kebahagiaan di dunia hanyalah sementara, kebahagiaan yang abadi kita nanti adalah di surganya Allah. Maka dari itu sebanyak apapun ujian kita, jadilah seperti aisyah yang tetap teguh dan berusaha memperbaiki diri sampai Allah katakan waktunya pulang. Memang sulit ketika kita mendapat ujian kita harus bersabar, tapi bukankah hadiah sabar kita selama ini pasti akan di balas oleh Allah?

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al Ankabut: 57).

Kematian tidak pernah ada yang tau kapan datang, ntah kita dalam keadaan sehat atau sakit. Usia muda atau tua. Semua tidak menjamin hal itu, yang harus kita lakukan hanyalah terus mencari kebaikan kebaikan di dunia untuk amal pulang kita kelak di akhirat. Akhirnya kisah aisyah berakhir sampai di sini dengan ending yang kalian mungkin tidak suka. Sebagai penulis cerita aisyah, ana ucapkan terima kasih selama ini sudah menjadi bagian dalam ceritanya. Tanpa kalian author bukanlah apa apa, semoga cerita yang author ceritakan ini bisa bermanfaat untuk kalian kedepannya. Kisah aisyah dan ujiannya tamat dengan 70 Bab.

Mohon maaf bila dalam cerita yang ana tulis terdapat kata kata yang kalian tidak suka, author hanyalah manusia biasa yang tidak bisa menyenangkan kalian para pembacanya. Semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi di cerita yang baru.

#Hikmah yang di bisa di petik dari cerita aisyah"Sekelam apapun masa lalu kita, kita berhak untuk berubah. Hidayah itu di cari bukan di nanti. Jangan pernah lelah dalam menjalani ujian, teruslah belajar dari pengalaman yang sudah terjadi. Malu dan takut adalah hal yang bisa mengoyahkan iman kita, maka belajarlah dan bersabar sampai waktunya Allah panggil kita untuk pulang."

Jangan lupa tinggalkan pesan baik kalian untuk cerita akhir aisyah di bawah ya☺❤ Jangan lupa mampir di cerita author selanjutnya. Insyallah akan ada cerita baru yang ceritanya nyata/real, yang judulnya"Almeera Chairunnisa, si pemilik mata teduh" Gas besok kita up guys, jangan lupa mampir.

#Aisyah&Ujiannya
#Tamat
#70 Bab

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang