17

279 48 6
                                    

©Hello Jean

"Loh, mau ke sini kok nggak ngabarin uti? Untung uti belum pergi." Kaget wanita paruh baya itu saat melihat keluarga kecil putranya datang.

Dengan sigap menarik cucu kesayangannya untuk diciumi pipinya. Kemudian beralih pada menantunya dan melakulan hal yang sama, pengecualian untuk Jaffin karena lelaki itu pasti tidak mau di cium-cium kecuali Reana yang melakukannya.

"Uti mau pergi ke mana? Jean ikut yaaa."

"Mau arisan, tapi nggak jadi wes ada cucu ganteng dateng masa pergi."

"Habis dari mana Rey?" Lanjut Yuna seraya mengambil alih oleh-oleh dari menantunya. Lantas mengajak wanita itu menuju ruang tengah.

"Habis sarapan Bun, Mas Jaff lagi pengen makan pecel."

"Oh iya? Pecel di resto mana?"

Reana meringis mendengar pertanyaan itu, dia hampir lupa jika keluarga suaminya tidak akan pernah mengenal makanan yang dijual di tempat-tempat biasa.

"Bukan di resto Bun, tapi di deket doorsmeer." Jaffin menimpali.

"Emang bisa makan dipinggir jalan gitu?" Tanya Yuna tidak yakin.

"Bisa-bisa aja."

Wanita paruh baya itu mengendik tidak peduli sembari mengiris bolu sarang semut kesukaannya. Sebenarnya dia masih kenyang karena baru selesai sarapan, tapi melihat siapa yang membawakan selera makannya kembali tergugah.

"Papa nggak pulang, Bun?" Tanya Reana yang penasaran karena sudah lama tidak pernah bertemu papa mertuanya.

"Minggu lalu pulang kok, mampir ke kantor juga emang kamu nggak ketemu sama papa, Jaff?"

"Ketemu bentar doang, Jaffin ada meeting jadi nggak bisa ngobrol lama-lama."

"Nah ini ciri-ciri anak gak tau diri, meeting kan bisa ditunda dulu kamu ketemu papamu belum tentu sebulan sekali." Omel Yuna.

Jaffin kembali menghela napas, beberapa menit lalu dia sudah disudutkan oleh istrinya karena dibilang tidak berbakti pada ibunya. Sekarang disudutkan oleh ibunya karena tidak mau mengorbankan pekerjaan untuk sekedar mengobrol dengan ayahnya.

"Kantor lagi hectic, Bun. Jadi kayaknya emang lagi nggak bisa ninggalin meeting. Biasanya Mas Jaff ngajak papa buat makan di rumah kok, kalau sempet."

Lama-lama Reana juga kasihan pada suaminya yang selalu terbully setiap datang ke sini. Reana memberi sedikit pembelaan karena itu memang benar, seperti dua bulan lalu ketika papa mertuanya pulang ke Indonesia Jaffin membawanya mampir untuk makan siang bersama.

"Ya harusnya emang gitu, eh kapan-kapan kalau papa pulang Reana ajak mama sama ayah ke sini ya. Kita kumpul-kumpul, masak-masak seharian biar rumah rame juga sesekali."

"Boleh, besok Bunda kabarin aja kalau papa pulang ya, nanti Rey ajak ayah sama mama main ke sini. Bunda juga kalau sekiranya kesepian di rumah, minta Mas Jaff jemput aja."

"Iya gampang. Bunda tuh bukannya nggak mau, tapi nggak tenang kalau ninggalin rumah, takut ada tamu."

"Eh anaknya Hesha cewek apa cowok? Udah lahir kan, ya?"

hello Jean ft. Na Jaemin [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang