Pagi-pagi Xiaozhan terganggu dengan suara bising dari kamar mandi. Dia langsung beringsut keluar dari selimut, menyusul suara bising yang mengusik tidurnya sejak tadi. Saat pintu kamar mandi terbuka, dia melihat suaminya yang sibuk dengan perkakas di tangannya. Pemuda itu begitu fokus memperbaiki sesuatu yang tampaknya bermasalah.
Xiao Zhan mengucek matanya sambil mulutnya menguap lebar.
"Ei sedang apa??" Tanyanya yang tadinya bersandar di kusen pintu kini berjalan mendekat
Yibo hanya menoleh sekilas.
"Apa yang rusak?"
"Aku tidak tahu, aku mau mandi tadi. Tapi shower nya bermasalah. Aku coba saja perbaiki."
"Lalu sudah bisa?"
Yibo menggaruk kepala belakang nya, dia merasa malu. "Tidak bisa, aku tidak begitu mengerti dengan hal semacam ini."
Xiaozhan menghela napasnya, "Kalau tidak bisa kenapa kau otak-atik sendiri."
"Mencoba Zhan, aku pikir bisa."
"Biarkan saja lah begitu, nanti aku panggil tukang untuk mengatasinya."
"Cepat bereskan lagi."
"Maaf Zhan."
Xiaozhan mengangguk, dia pergi untuk sikat gigi dan mencuci muka.
Setelah selesai dia pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Sementara itu ia lihat Yibo duduk santai di sofa sambil menonton TV.
"Yibo, nanti bisa antar aku ke supermarket? Bahan-bahan makanan sudah habis."
Yibo menoleh sekali kemudian fokus dengan acara tv lagi, "boleh." Jawabnya begitu singkat
Xiaozhan mengangguk tersenyum, melanjutkan lagi kegiatan memanggang rotinya dan saat Xiaozhan membuka tempat sampah untuk membuang cangkang telur, keningnya mengerut melihat banyak kaleng bekas bir di dalamnya.
"Yibo, coba kemari." Xiaozhan memanggil Yibo untuk menghampirinya.
Yibo menghela napasnya, sedikit kesal karena mulut Xiaozhan tidak mau diam. Sekali dia tidak menggubris tetap ada panggilan berikutnya.
"Apa...?" Jawabannya panjang sambil berjalan lunglai
"Lihat itu. Kau habis mabuk semalam?"
Yibo menggaruk kepala. "Aku cuma minum sedikit. Tidak sampai mabuk."
Xiaozhan menatap Yibo dengan serius, "Kau ada masalah?"
Yibo menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku minum bukan berarti aku sedang ada masalah, Zhan."
Xiaozhan menghela napasnya, merasa ada yang tidak beres namun dia tidak yakin. Matanya kemudian memicing tertuju pada sebuah luka di bagian kening Yibo yang tersembunyi di balik rambutnya.
Xiaozhan menyingkap rambut Yibo, ingin menyentuh luka itu. Namun, Yibo lebih cepat menahan lengan nya.Keduanya saling menatap, Zhan hanya penasaran dengan luka itu tapi reaksi Yibo terlalu berlebihan.
"Ada luka di kening mu, biar ku lihat."
"Aku tidak kenapa-kenapa," kata Yibo sambil menurunkan tangan Xiaozhan
Xiaozhan tetap menatapnya khawatir, "kenapa bisa seperti ini?"
Yibo mengalihkan pandangannya, tampak ragu untuk menjawab. "Hanya kecelakaan kecil, tidak perlu khawatir." Xiaozhan tidak puas dengan jawaban itu.
"Kecelakaan apa? Jangan bohong padaku."
Yibo akhirnya menghela napas,
"Tadi malam, aku jalan-jalan sebentar untuk menenangkan pikiran. Aku tidak melihat ada batu di depanku, aku jatuh tersandung. Itu sebabnya ada luka di sini."
