ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Khairil terbangun saat wajahnya diraba-raba, tentu itu ulah istri kecilnya. Khadijah malah terkekeh dan menyuruh Khairil untuk bangun dan melaksanakan sholat malam. Khairil mengangguk, mengambil wudu selagi Khadijah menyiapkan alat sholat mereka.Mereka sholat hanya empat rokaat. Selesai salam, Khairil langsung berbalik dan mengulurkan tangannya, tapi ternyata Khadijah sedang berdoa sambil memejamkan matanya.
Khairil tersenyum, memilih menunggu istrinya selesai berdoa. Lima menit, sepuluh menit, sampai lima belas menit Khadijah belum juga selesai. Doanya kadang berbahasa Arab seperti doa Rasulullah, kadang bahasa Indonesia dan kadang bahasa racau yang tidak Khairil mengerti.
Saat membuka matanya, Khadijah terkejut karena Khairil sangat dekat dan tidak sengaja memukul wajah Khairil.
"Gus!" pekik Khadijah.
Khairil meringis pelan, pipinya terkena kuku Khadijah.
"Gus, maaf. Ija kaget." Khadijah beringsut maju dan mengusap pipi Khairil.
Khairil tersenyum menenangkan dan menarik tangan Khadijah di wajahnya lalu mengecupnya.
"Saya nggak apa-apa. Khadijah berdoa apa? Kenapa lama?" tanya Khairil.
"Banyak, Ija juga doain Gus Iril."
"Masa?"
Khadijah mengangguk lucu, Khairil dibuat gemas dan tidak tahan untuk mencubit pipi gembul Khadijah. Khadijah malah terkikik lalu mendorong Khairil pelan.
"Gus Iril mau lihat rambut Ija nggak? Bagus lho."
Belum Khairil menjawab, Khadijah sudah lebih dulu membuka mukenanya.
"Tadaaa, bagus nggak?" Khadijah berbalik dan memperlihatkan rambutnya yang cukup panjang dan hitam legam, seperti rambut Ayah.
Khairil mengangguk dengan senyum yang tidak hilang dari wajahnya sejak tadi.
"Pegang deh, lembut tau. Ija pakai sampo yang dikasih Mba Ayu. Katanya sampo alami gitu, pas Ija pakai betulan jadi bagus dan halus. Cium, harum juga, Ija pakai parfum buat rambut." Khadijah menggenggam rambutnya dan mengulurkannya ke wajah Khairil untuk dicium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khairilija
Spiritual(Privat acak, follow sebelum baca) "Gus, kita langsung bikin dedek bayi, kan?" Khadijah yang enggan melanjutkan pendidikannya memilih untuk menerima lamaran Gus Khairil. Khadijah yang sejak kecil dimanja oleh keluarganya, tiba-tiba harus berumah tan...