250 vote 500 komen buat next ya aunty uncle
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ🎀
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Tiga pria dewasa tampak serius mengobrol di halaman belakang rumah orang tua mereka. Khairil sedang menceritakan keanehan Khadijah selama satu bulan belakangan ini kepada kedua iparnya.Khairil dan Khadijah sedang di Jakarta ntuk bertemu orang tua mereka dan menginap setelah satu bulan di Bandung.
"Mungkin kamu ada salah, Ril," kata Mas Husain setelah Khairil menyelesaikan ceritanya.
"Nggak ada, Mas. Saya udah tanya berkali-kali, tapi Khadijah bilang saya nggak ada salah."
Mas Hasan melipat kedua tangannya dan menatap Khairil aneh. "Tapi, kenapa kamu malah pengen lihat Khadijah nangis?"
"Lah iya juga, kenapa kamu pengen Ija nangis?" sahut Mas Husian.
"Eh... Bukan gitu, Mas. Tapi kan aneh kalau Khadijah nggak nangis satu bulan lebih. Dan dia berubah terlalu mendadak, tiba-tiba jadi dewasa. Semua pekerjaan rumah, Khadijah yang kerjakan dan saya dilarang buat bantu. Setiap saya suruh hafalan langsung nurut dan nggak minta es sama sekali." Khairil menggaruk tengkuknya bingung.
"Bagus dong?" tanya Mas Hasan.
"Kamu lemot deh, itu alomani namanya." Mas Husain menyahut sambil menyenggol Mas Hasan.
"Terus apa lagi yang aneh?" tanya Mas Hasan.
Khairil hendak kembali urung saat mendengar suara Khadijah.
"Gus, Mas, ayo makan," panggil Khadijah di depan pintu.
Mereka bertiga mengangguk dan Khadijah langsung berblaik kembali masuk.
"Coba kamu tanya langsung, mungkin ada sesuatu yang dia pendam," kata Mas Hasan diangguki Khairil.
"Tapi kayanya Khadijah marah sama Ayah Bunda deh," sahut Mas Husain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khairilija
Spiritual(Privat acak, follow sebelum baca) "Gus, kita langsung bikin dedek bayi, kan?" Khadijah yang enggan melanjutkan pendidikannya memilih untuk menerima lamaran Gus Khairil. Khadijah yang sejak kecil dimanja oleh keluarganya, tiba-tiba harus berumah tan...